Bos Rental Mobil Tewas Ditembak

Hukuman Kapolsek Cinangka Imbas Kasus Bos Rental Mobil Tewas Tertembak, Kapolda: Demosi Maupun PTDH

Nasib Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan Kurniawan di ujung tanduk, imbas penembakan berujung tewasnya bos rental mobil, Ilyas Abdurrahman.

Editor: Musahadah
kolase instagram
Kapolda Banten, Irjen Suyudi Ario Seto memastikan Kapolsek Cinangka AKP Iwan Asep akan disanksi, imbas penembakan berujung tewasnya bos rental mobil, Ilyas Abdurrahman. 

SURYA.CO.ID - Nasib Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan Kurniawan di ujung tanduk, imbas penembakan berujung tewasnya bos rental mobil, Ilyas Abdurrahman di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak pada Kamis (2/1/2025). 

AKP Asep Iwan Kurniawan terancam disanksi demosi  hingga PTDH akibat mengabaikan laporan dugaan penggelapan mobil rental yang disampaikan putra korban, Rizky Agam, pada Kamis (2/1/2025) dini hari. 

Akibat pengabaian laporan itu, nyawa Ilyas Abdurrahman  tak tertolong setelah ditembak oknum polisi pembawa mobil rental tersebut.

Tak hanya itu, insiden itu juga melukai anggota komunitas rental lainnya, Ramli. 

Kapolda Banten, Irjen Suyudi Ario Seto mengungkapkan, sebagai pimpinan, Kapolsek bertanggung jawab atas pengawasan dan pengendalian terhadap anggotanya.

Baca juga: Nasib Kapolsek Cinangka Imbas Kasus Bos Rental Mobil Tewas Tertembak, Diperiksa Propam Gara-gara Ini

"Kelalaian ini akan kami tindak tegas, baik demosi maupun yang terberat adalah PTDH," ujar Kapolda Banten, Irjen Pol Suyudi Ario Seto, dalam konferensi pers, Senin (6/1/2025), dikutip dari Kompas TV. 

Asep Iwan dianggap gagal memastikan jajarannya bertindak sesuai prosedur saat menerima laporan dugaan penggelapan mobil rental 

Dalam pemeriksaan Propam, Asep Iwan disebut tak memberikan arahan dan pengawasan yang memadai kepada dua anggotanya, Brigadir Deri Andriani dan Bripka Dedi. 

Kedua anak buah Asep Iwan itu terbukti bersalah karena mengabaikan laporan tersebut dan tidak memberikan pendampingan kepada pelapor. 

"Begitu juga anggota lain yang ada di situ, Dedi yang mendampingi Deri Andriani juga akan kita kenakan sanksi kode etik," tegas Suyudi.

Agam melaporkan dugaan penggelapan mobil Honda Brio milik ayahnya ke Polsek Cinangka, Banten pada pukul 02.30 WIB. 

Ia membawa dokumen pendukung, seperti BPKB, STNK, dan kunci cadangan.

Namun, Brigadir Deri dan Bripka Dedi justru meminta Agam membawa surat resmi dari pihak leasing, meskipun dokumen sudah lengkap.

Alih-alih mendampingi pelapor, kedua anggota polisi itu tidak melakukan tindakan yang semestinya dan membiarkan laporan berlalu.

Padahal, anggota Polri memiliki kewenangan untuk meminta bantuan tambahan dari Polres atau tim reserse jika kekuatan dianggap kurang memadai. 

Selain Kapolsek, Propam Polri juga memastikan bahwa Brigadir Deri dan Bripka Dedi akan menerima sanksi tegas. 

"Tentunya akan kita tindak tegas anggota ini, baik secara etika yang sanksinya dapat kita demosi, bahkan yang terberat adalah bisa di PTDH," kata Suyudi.

Kelalaian ini menambah daftar pelanggaran etika di kepolisian dan menjadi pelajaran penting dalam penanganan laporan masyarakat.

Siapa sebenarnya Kapolsek Cinangka

Dilansir dari berbagai sumber, AKP Asep Iwan Kurniawan baru menjabat sebagai Kapolsek Cinangka pada pertengahan tahun 2024.

Sebelumnya, AKP Asep Iwan Kurniawan pernah menjabat dalam beberapa unit kepolisian yang berada di wilayah Polda Banten.

AKP Asep pernah menjabat sebagai Kanitreskrim Polsek Cibeber, Kanitreskrim Polsek Pulomerak, dan Kanitreskrim Polsek Cilegon.

Dilansir dari elhkpn.kpk.go.id, AKP Asep Iwan Kurniawan terakhir kali melaporkan harta kekayaan pada 5 Februari 2024 untuk periodik 2023.

Dalam laporannya itu, AKP Asep Iwan Kurniawan tercatat memiliki harta sebesar Rp297.000.000.

Dia tercatat hanya memiliki tanah dan bangunan seluas 99 meter persegi di wilayah Serang senilai Rp300.000.000.

Kemudian, dia memiliki kas dan setara kas sebesar Rp12.000.000.

Lalu, ia memiliki utang sebesar Rp15.000.000.

DIkonfirmasi sebelumnya, Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan Kurniawan membantah menolak memberikan bantuan.

Menurutnya, ia tak ingin mengambil tindakan gegabah yang justru dapat membahayakan personel dan korban.

"Narasi menolak pendampingan itu tidak benar. Kami tidak mau gegabah untuk mendampingi," kata Asep kepada Kompas.com melalui telepon, Kamis.

Menurutnya, ada tiga orang yang datang ke Polsek Cinangka sekitar pukul 01.00 WIB.

Saat itu, klaimnya, mereka mengaku sebagai pihak leasing yang mengejar mobil dan meminta pendampingan.

Petugas meminta dokumen kendaraan yang dikejar, tetapi mereka tidak dapat menunjukkannya.

"Dia minta didampingi, tapi kami punya kewajiban menanyakan dokumen kendaraan dan hal ihwalnya," kata Asep.

Ia menegaskan akan merespons cepat jika situasi darurat atau ada ancaman. Namun, laporan semacam itu tidak diterima.

"Karena mengaku dari leasing, kami tidak mau gegabah. Anggota mempersilakan mereka membuat laporan di sini," ujarnya.

Kronologi Tewasnya Bos Leasing

Agam Muhammad Nasrudin, anak bos rental mobil menceritakan detik-detik ayahnya tewas ditembak penyewa.
Agam Muhammad Nasrudin, anak bos rental mobil menceritakan detik-detik ayahnya tewas ditembak penyewa. (kolase kompas.com)

Diceritakan Agam Muhammad Nasrudin, pelaku berinisial A menyewa mobil Honda Brio selama tiga hari dari tanggal 31 Desember - 2 Januari 2025. 

Namun, ada hal yang mencurigakan. 

Pihak rental melihat salah satu GPS mobil tersebut dipotong. 

"Nah hari pertama kami cek, salah satu GPS-nya sudah dipotong, terdeteksi di daerah Pandeglang," ujar Agam seperti dikutip Kompas.com 

Agam dan ayahnya yang didampingi tim rental lalu mengejar penyewa mobil itu ke Pandeglang. 

Salah satu pelaku penembakan mengaku sebagai anggota TNI saat dikejar oleh korban di wilayah Saketi, Kabupaten Pandeglang.

Untuk menghentikan laju mobil, pihaknya sempat melakukan pengadangan di depan mobil yang dikendarai pelaku. 

Saat itulah, pelaku mengaku sebagai anggota TNI sembari mengacungkan senjata api.

"Dia bilang, 'siapa lo, saya dari anggota TNI AU nih, awas enggak loh', sambil nodong senjata," kata Agam.

Saat aksi penodongan senjata tersebut, kata Agam, tiba-tiba muncul mobil lain berwarna hitam yang mundur dan menabrak mobil korban.

Karena hal itu, kedua pelaku kemudian kabur dengan mengendarai dua mobil ke arah Labuan lalu belok ke Carita, Anyer dan Cilegon.

"Waktu itu arahnya ke Labuan kita ikut (kejar) ke Labuan, terus belok ke arah Carita," kata Agam.

Kejar-kejaran kemudian berlangsung hingga ke arah Anyer dan Cilegon.

Agam dan rombongan sempat mampir ke Polsek Cinangka, Serang, untuk meminta pendampingan polisi, namun tidak berhasil.

"Kita ikutin tuh dari belakang arah ke Cilegon. Ternyata pas sampai Cilegon dia ke arah Tangerang," kata dia.

Sambil mengejar, Agam juga sempat menghubungi rekan sesama pemilik rental untuk melakukan pengejaran. 

Hingga kemudian mobil terdeteksi berhenti di Rest Area Balaraja. 

Agam mengatakan saat mengejar pelaku, mereka sempat mendatangi Polsek Cinangka untuk meminta bantuan. 

"Enggak jauh dari situ, sekitar dua kilometer dari tempat itu ada Polsek. Nah, kita inisiatif untuk minta pendampingan, karena kita tahu dia bawa senpi," kata Agam saat dikonfirmasi, Kamis (2/1/2025).

Saat mendatangi Polsek Cinangka, Agam kecewa karena petugas yang berjaga enggan mendampingi.

Karena ditolak, pihak rental lalu melanjutkan mengejar pelaku. 

Di rest area itu pelaku A sempat ditangkap Ilyas dan rekan-rekan pemilik rental lain yang sudah datang ke rest area.

"Bapak saya sama tim menangkap itu orang karena kan awalnya kan dia itu megang senjata api. Jadi dipegang tangannya supaya enggak bisa bergerak, ternyata kawan yang di seberangnya itu yang pakai Sigra ada senpi juga," kata dia.

Agam menggambarkan situasi saat itu mencekam, ada terdengar beberapa kali bunyi tembakan dan mengenai ayahnya dan rekannya.

Agam sendiri sempat mencari perlindungan saat tembakan berlangsung.

Usai melepaskan tembakan, kata Agam, para pelaku dengan dua mobil tersebut kabur.

Ilyas dan rekannya, R (59), terkena tembakan.

Ilyas tertembak di dada, sementara R tertembak di bagian tangan.

"Waktu itu Ayah saya (Ilyas) masih kuat, tapi setelah di perjalanan sudah lemas sudah menurun kondisinya saat dibawa ke IGD RSUD Balaraja. Tapi sudah tidak tertolong," kata Agam.

Kasi Humas Polresta Tangerang, Ipda Purbawa membenarkan peristiwa penembakan tersebut.

Pihaknya saat ini tengah melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap para pelaku.

"Masih serangkaian penyelidikan untuk mengungkap, setelah ada laporan adanya peristiwa penembakan, Kapolres, Kasat Reskrim langsung terjun untuk melakukan pengecekan TKP," kata dia.

Purbawa juga mengkonfirmasi jika peristiwa penembakan tersebut terkait dengan rental mobil. (Kompas.com)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapolsek Cinangka Terancam Sanksi Berat Terkait Kasus Penembakan di Tol Tangerang-Merak"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved