Penyebaran PMK Sangat Cepat, Dalam Beberapa Hari 108 Sapi Dipastikan Positif Tertular di Mojokerto

Petugas juga monitoring sekaligus memberikan pelayanan kesehatan hewan sapi di Desa Madureso, Dawarblandong.

Penulis: M. Sudarsono | Editor: Deddy Humana
surya/Mohammad Romadoni (Romadoni)
Petugas melakukan pelayanan kesehatan pada hewan ternak sapi yang terpapar PMK, di Desa Madureso, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto. 

SURYA.CO.ID, MOJOKERTO - Kecemasan datangnya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) jilid 2, sepertinya bakal terjadi. Hanya dalam hitungan hari sudah ada ratusan ternak sapi di Kabupaten Mojokerto yang terkonfirmasi sudah terpapar virus itu.

Berdasarkan data sementara dari iSIKHNAS (Sistem informasi kesehatan hewan nasional), sebanyak 108 ekor sapi di Mojokerto positif terjangkit PMK.

Kadis Pertanian Kabupaten Mojokerto, Nuryadi, saat dikonfirmasi membenarkan adanya penularan  PMK pada hewan ternak sapi di wilayahnya.

"Memang ada penularan PMK di Kabupaten Mojokerto. Data sementara jumlah yang sudah masuk laporan iSIKHNAS sebanyak 108 ekor," ucap Nuryadi kepada wartawan," Senin (30/12/2024).

Ia mengungkapkan, Tim Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto sampai saat ini terus melakukan swab mucosa pada sapi milik warga maupun peternak di sejumlah kecamatan.

Sasaran swab terutama hewan ternak sapi dengan indikasi gejala PMK. Paramedik veteriner mengambil sampel swab mucosa, salah satunya di Desa Kenanten, Kecamatan Mojoanyar.

"Petugas berkeliling memberi vaksin dan monitoring Sabtu dan Minggu, sebagai antisipasi penyebaran PMK," jelasnya.

Menurut Nurhadi, petugas masih melakukan pendataan hewan ternak sapi yang tertular PMK di 18 kecamatan. 

"Kita langsung bergerak melakukan swab mengambil sampel dan dikirim ke provinsi karena itu adalah otoritas dari pihak provinsi," ungkap Nuryadi.

Dikatakan Nuryadi, pihaknya masih menunggu hasil sampel swab mucosa dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, terkait kepastian jumlah kasus sebaran PMK di setiap kecamatan.

"Sejak pekan lalu untuk sementara 108 kasus PMK, semoga tidak bertambah lagi," pungkasnya. 

Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto, Tutik Suryaningdyah menambahkan, pihaknya melakukan pengambilan sampel swab mucosa pada sapi dengan gejala PMK di Desa Kenanten, Kecamatan Mojoanyar. 

Petugas juga monitoring sekaligus memberikan pelayanan kesehatan hewan sapi di Desa Madureso, Dawarblandong.

Kasus kematian ternak sapi yang diduga terjangkit PMK pertama kali terjadi di desa tersebut, Minggu (22/12/2024) kemarin.

Informasi terkini, wabah PMK mengakibatkan enam ekor ternak sapi mati di Desa Madureso, Kecamatan Dawarblandong.  

"Penanganan PMK yang saat ini terjadi peningkatan laporan pada ternak di Kabupaten Mojokerto, yaitu dengan pelayanan kesehatan hewan," ujar Tutik.

Dikatakan Tutik, pihaknya intensif untuk monitoring kesehatan hewan terutama sapi dengan gejala PMK.  "Penanganan juga dengan melakukan vaksinasi PMK dan pemberian obat serta desinfeksi," tandasnya. ****

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved