100 Sapi Dicurigai Terpapar PMK di Lamongan, Disnakeswan Sosialisasikan Pencegahan ke Peternak

di Kabupaten Lamongan saat ini tercatat kurang lebih 100 ekor sapi terpapar PMK yang  tersebar di 16 kecamatan.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Deddy Humana
surya/hanif manshuri (hanif manshuri)
Disnakeswan Lamongan melaksanakan sosialisasi kewaspadaan terhadap sebaran PMK di Kecamatan Sugio, Senin (30/12/2024). 

SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Langkah prevetif atau pencegahan atas penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sudah digencarkan Pemkab Lamongan ketika muncul kasus baru secara sporadis di beberapa daerah.

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Lamongan mengantisipasi sebaran kasus pada hewan ternak itu dengan memberi sosialisasi kepada para peternak.

"Ada kasus PMK lagi, terdata ada 100 ekor  sapi yang terpapar PMK. Agar tidak menyebar, kita lakukan upaya pencegahan sejak dini,"  kata Kepala Disnakeswan Lamongan, Shofiah Nurhayati, kepada wartawan, Senin (30/12/2024).

Seperti diketahui, di sejumlah daerah penyakit yang menyerang hewan ruminansia atau hewan berkuku belah genap, seperti sapi, kerbau, kambing, dan domba tersebut, kembali merebak beberapa waktu belakangan.

Shofiah menyebutkan, di Kabupaten Lamongan saat ini tercatat kurang lebih 100 ekor sapi terpapar PMK yang  tersebar di 16 kecamatan.

Namun pihaknya optimistis mampu menekan penyebaran PMK jilid 2 itu. "Tingkat kesembuhan cukup besar, yakni 60 persen. Yang mati hanya 5, sisanya dalam pengobatan," ungkapnya.

Meski tingkat kesembuhan cukup besar, menurutnya, kewaspadaan harus terus tetap ditingkatkan.  Dengan masuknya musim penghujan, diperkirakan kasus PMK akan meningkat pada Februari 2025. "Itu yang kita antisipasi," katanya.

Sejumlah antisipasi penularan PMK dilakukan Disnakeswan di antaranya memberikan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) pada peternak dan pasar hewan.

"Kami juga mengirimkan surat ke kecamatan untuk meningkatkan kewaspadaan dan pengendalian kasus PMK. Kemudian memberikan vitamin, obat-obatan dan disinfektan serta pemberian vaksin pada sapi yang sehat," jelasnya.

Terbaru, Disnakeswan melaksanakan sosialisasi kewaspadaan PMK di Desa Sekarbagus dan Desa Lawanganagung, Kecamatan Sugio.

Sosialisasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat, khususnya peternak, terkait pencegahan dan penanganan penyakit PMK. 

Untuk pengendalian PMK harus ada kerja sama antara peternak dan petugas pelayanan kesehatan. Peternak harus memahami faktor penularannya, mulai dari orang, benda dan hewan serta meningkatkan biosecurity. ****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved