Hari Osteoporosis 2024

Rayakan Hari Osteoporosis Nasional 2024, Anlene™ dan Perosi Kampanyekan Jalan Kaki Setiap Hari

Anlene™ dan Perhimpunan Osteporosis Indonesia (Perosi) mengadakan program edukatif Fun Walk Hari Osteoporosis Nasional 2024

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
ist
Salah satu kegiatan program edukatif Fun Walk Hari Osteoporosis Nasional 2024 secara serentak di lima kota dengan tujuan untuk mengajak masyarakat Indonesia terus aktif dan terbebas dari risiko osteoporosis saat sudah berusia lanjut. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Fonterra Brands Indonesia melalui Anlene™ dan Perhimpunan Osteporosis Indonesia (Perosi) mengadakan program edukatif Fun Walk Hari Osteoporosis Nasional 2024 secara serentak di Jakarta, Bali, Surabaya, Yogyakarta, Medan dan Malang.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak masyarakat Indonesia terus aktif dan terbebas dari risiko osteoporosis saat sudah berusia lanjut.

"Kegiatan ini juga untuk memperingati Hari Osteoporosis Nasional dan sejalan dengan tema global World Osteoporosis Day yaitu 'Say No To Fragile Bones'," kata Yauwanan Wigneswaran, President Director, Fonterra Brands Indonesia, Jumat (20/12/2024).

Anlene™ juga akan melanjutkan inisiatif serupa di tahun 2025 dengan skala yang lebih besar.

Kegiatan yang dilakukan ini dilatarbelakangi fenomena meningkatnya populasi lansia di Indonesia.

Di tahun 2020, ada sebanyak 28,5 juta orang lansia di Indonesia dan ini mewakili 10 persen dari total populasi Indonesia. Proporsi ini diprediksi terus bertambah hingga 20,5 persen di tahun 2050 (Statistics Indonesia 2022).

"Tingginya angka populasi lansia harus diikut dengan upaya menjaga kesehatan. Masyarakat Indonesia harus mulai mempersiapkan diri sedini mungkin agar tetap aktif dan tidak memiliki keterbatasan mobilitas ketika berada di usia lanjut nanti," jelas Yauwanan.

Faktanya, banyak mereka yang berusia lanjut mengalami osteoporosis dan bahkan diperkirakan lebih dari 50 persen kejadian patah tulang panggul akibat osteoporis terjadi di Asia pada tahun 2050.

Program Fun Walk Hari Osteoporosis Nasional 2024 diikuti oleh ribuan peserta berbagai komunitas masyarakat, anggota PEROSI dan masyarakat umum.

"Dalam kegiatan ini, Anlene™ mengadakan pemeriksaan kepadatan tulang dengan bone scan, sedangkan PEROSI mengadakan edukasi osteoporosis dengan 4 tema," ungkap Yauwanan.

Pertama, biasakan menabung kepadatan tulang sejak dini.

Tulang kuat seluruh tubuh bisa cegah patah tulang rapuh.

Kedua, deteksi keropos tulang lebih dini dan terapi yang tepat melindungi masa depan dari hendaya.

"Ketiga, nutrisi sehat, tulang kuat dan keempat, gerak aktif untuk jaga tulang kuat dan bebas osteoporosis," ujar Yauwanan.

Beragam games interaktif dan aktivitas lainnya juga tersedia di acara ini untuk memberikan pengalaman edukatif bagi partisipan.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan RI, dr Siti Nadia Tarmizi MEpid menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam upaya pengendalian osteoporosis.

Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi terhadap kontribusi berbagai pihak dalam edukasi dan penanganan osteoporosis di Indonesia.

“Kementerian Kesehatan RI mengapresiasi kolaborasi strategis dari berbagai institusi untuk mengedukasi dan menangani osteoporosis. Kolaborasi ini sangat penting untuk membantu menurunkan angka prevalensi osteoporosis,” ujar Siti Nadia.

Ia mengungkapkan, data Kemenkes RI menunjukkan prevalensi osteoporosis di Indonesia sebesar 23 persen pada perempuan berusia 50–70 tahun, dan meningkat menjadi 53 persen pada perempuan di atas 70 tahun.

Dia menekankan bahwa osteoporosis sering kali tidak terdeteksi hingga terjadi kerusakan tulang, yang membutuhkan perawatan jangka panjang dan memberikan beban ekonomi serta sosial bagi keluarga yang merawat.

“Osteoporosis sebenarnya bisa dicegah sejak dini melalui pola hidup sehat, nutrisi yang cukup, aktivitas fisik teratur, dan pemeriksaan rutin. Informasi ini harus menjadi perhatian semua pihak agar kita bisa bersama-sama menjaga kesehatan tulang masyarakat Indonesia,” bebernya.

Ketua Umum Perosi: Dr dr Tirza Z Tamin SpKFR MS(K) FIPM(USG) mengatakan, sesuai data Kementerian Kesehatan RI, data prevalensi osteoporosis cukup tinggi.

"Oleh karena itu, Perosi senantiasa fokus pada edukasi, diagnosis dan penatalaksanaan osteoporosis. Kali ini, peringatan Hari Osteoporosis Nasional 2024 kami adakan secara bersamaan di 5 kota dengan harapan, informasi mengenai pencegahan osteoporosis dapat tersebar ke masyarakat luas. Jalan kaki 10.000 langkah adalah aktivitas yang kami rekomendasikan untuk pencegahan osteoporosis," papar dr Tirza.

Jalan kaki sangat terkait dengan kepadatan tulang dan tingkat kehilangan massa tulang.

Di akhir acara, Yauwanan menambahkan, Anlene™ merupakan pionir dan yang terdepan dalam mendukung kesehatan tulang selama puluhan tahun serta secara konsisten menginspirasi masyarakat Indonesia untuk menjalani hidup aktif dan sehat hingga usia lanjut.

"Tahun ini, kami telah melakukan pemindaian tulang gratis (bone scan), disertai dengan program edukasi dan solusi nutrisi untuk mendukung tulang yang kuat, sendi yang fleksibel, dan otot yang aktif. Dari hampir 150.000 orang yang telah melakukan pemindaian, selama periode Januari-Desember 2024, kami menemukan hampir 50 persen atau sekitar 67.547 orang yang berisiko sedang ke tinggi," tambahnya.

Hal ini berarti mereka memiliki angka kepadatan tulang yang rendah yaitu <-1.0 dan tergolong osteopenia.

Untuk itu, memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh dan tetap aktif adalah kunci utama untuk menjaga kesehatan sepanjang hidup.

"Sekarang adalah saat yang tepat untuk mulai bertindak dan memenuhi kebutuhan tubuh kita agar memiliki masa depan yang lebih kuat dan sehat saat memasuki usia lanjut," pungkas Yauwanan.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved