Berita Banyuawangi
Puncak Arus Libur Nataru di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi Diprediksi 22-23 Desember 2024
Puncak arus libur Natal dan tahun baru di Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, diprediksi berlangsung pada 22-23 Desember 2024.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, BANYUWANGI - Puncak arus libur Natal dan tahun baru (Nataru) di Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim), diprediksi berlangsung pada 22-23 Desember 2024.
Pengelola Pelabuhan Ketapang, menyiapkan beberapa skenario untuk menghindari kepadatan untuk rute Ketapang menuju Gilimanuk.
GM ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang Yani Andriyanto menjelaskan, persiapan untuk menyambung libur panjang Nataru mencapai sekitar 90 persen. Infrastruktur utama seperti dermaga, kapal hingga area parkir disebut telah siap.
Terbaru, perbaikan dermaga LCM 3 di Pelabuhan Ketapang telah rampung diperbaiki, dan bisa segera dioperasikan.
Dengan demikian, delapan dermaga masing-masing di Pelabuhan Ketapang dan Pelabuhan Gilimanuk bisa digunakan untuk menyeberangkan para wisatawan yang hendak pergi ke Bali.
"Untuk kapal, ada 54 unit yang standby. Kapal bantuan masih kami tunggu dari Kemenhub. Tapi kapal-kapal besar yang biasa melayani penyeberangan Jangkar-Lembar sudah disiapkan," kata Yani Andriyanto, Kamis (19/12/2024).
Salah satu perhatian pengelola pelabuhan, adalah risiko kemacetan akibat penumpukan kendaraan yang hendak masuk ke area pelabuhan.
Skenario yang disiapkan, yakni pengalihan jalur ke jalan lingkar untuk mengurangi kepadatan di jalan utama.
Selain itu, ASDP bersama Satlantas dan Dishub juga menyiapkan kantong-kantang parkir di jalur sebelum Pelabuhan Ketapang.
Kantong parkir itu berada di Grand Watudodol, Terminal Sri Tanjung dan Pelabuhan Bulusan.
"Untuk Pelabuhan Bulusan, kapasitasnya bisa menampung lebih dari 600 kendaraan campuran," lanjut Yani.
Data per Rabu (18/12/2024), belum terlihat kepadatan untuk kendaraan pribadi.
Lonjakan penumpang kapal justru didominasi oleh kendaraan barang.
Yani mengatakan, tren tersebut terjadi sebab akan ada pembatasan lalu lintas untuk kendaraan logistik selama puncak Nataru di jam-jam tertentu.
"Saat ini kenaikan untuk kendaraan logsitik sekitar 30 persen," terang Yani.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.