18 Tanggul Jebol Jadi Penyebab Banjir Ponorogo, BPBD: Bisa Bertambah

SURYA.co.id, PONOROGO - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo terus identifikasi tanggul jebol penyebab banjir Ponorogo beberapa waktu lalu.

“Kami terus melakukan identifikasi tanggul jebol. Ada 18 tanggul sementara. Petugas masih di lokasi,” ungkap Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Ponorogo, Masun, Rabu (18/12/2024).

Dia menjelaskan bahwa 18 tanggul jebol itu tersebar di tiga aliran sungai, mulai dari Sungai Sono, Sungai Keyang dan Sungai Selo payung.

Baca juga: Tanggul Jebol Penyebab Banjir Ponorogo Ada di 9 Titik, BPBD Ponorogo: Sementara Ditutup

“Tersebar di Kali (Sungai) Sono, Keyang dan (Desa) Bedi Wetan, Bancar dan lain-lain,” ujar Masun yang juga mantan Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) ini.

Menurutnya, hingga kini tin masih menyisir bersama BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Bengawan Solo.

Tim mendata lagu, kemudian juga melakukan penutupan darurat agar terjadi terjadi luapan.

“Sudah tertutup sementara kurang kebih 15-30 persen dari 18 tanggul jebol ya. Saat ini dilaksanakan penutupan,  ada yang kerjabakti, ada alat berat. Target minggu ini selesai,” urainya.

Sementara, Masun menjelaskan tanggul ditutup secara sederhana dengan berbagai cara, seperti ditutup dengan sanbek, bronjong atau kedek.

“Tanggul jebol bervariasi ukuran lebarnya. Paking pendek sekira 2 meter. Sedangkan paling panjang 40 meter di Kelurahan Paju, Kecamatan Ponorogo Kota,” pungkasnya.

Banjir Ponorogo juga melumpuhkan jalur ke Pacitan maupun ke Trenggalek.

Catatan BPBD Ponorogo beberapa kecamatan merendam Ponorogo, Senin pagi.

Ada 7 kecamatan yang terendam banjir adalah Kecamatan Sawoo, Kecamatan Sambit; Kecamatan Jetis, Kecamatan Ponorogo Kota, Kecamatan Siman, Kecamatan Balong dan Kecamatan Mlarak.

Banjir membuat jalur provinsi dari Ponorogo-Pacitan juga Ponorogo-Trenggalek lumpuh.

Ada 2 warga terseret arus banjir hingga meninggal dunia.

Titik Lokasi Tanggul Jebol: