Berita Pasuruan

Gandeng Alumni Puteri Indonesia, Komunitas By Prem RSUD Bangil Pasuruan Gelar Baksos Cegah Stunting

Komunitas By Prem, bentukan RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan, menggelar talkshow dan baksos bersama Ikatan Alumni Puteri Indonesia (IAPI) Jatim.

Penulis: Galih Lintartika | Editor: irwan sy
galih lintartika/surya.co.id
Komunitas By Prem, bentukan RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan, menggelar talkshow dan bakti sosial (baksos) bersama Puteri Indonesia yang tergabung dalam Ikatan Alumni Puteri Indonesia (IAPI) Jatim, Sabtu (14/12/2024). 

SURYA.co.id | PASURUAN - Komunitas By Prem, bentukan RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan, menggelar talkshow dan bakti sosial (baksos) bersama Puteri Indonesia yang tergabung dalam Ikatan Alumni Puteri Indonesia (IAPI) Jatim, Sabtu (14/12/2024).

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta tentang pentingnya penatalaksaan Perawatan Metode Kangguru, termasuk pentingnya dilakukannya Perawatan Metode Kangguru pada bayi prematur.

Mendorong Peningkatan Gizi Ibu dan Bayi dan Mendukung Program Pemerintah untuk Cegah Stunting sekaligus memperkenalkan bahwa RSUD Bangil memfasilitasi adanya ruang PMK (Perawatan Metode Kangguru).

Ruangan itu ada ddi Instalasi Anak dan Neonatologi untuk bayi prematur, serta terakhir menunjukkan kepedulian sosial Puteri Indonesia terhadap isu kesehatan bayi prematur melalui bakti sosial.

“Kegiatan Talkshow dan Baksos bersama Puteri Indonesia Jatim, allhamdulilah berjalan lancar. Tujuan kegiatan ini adalah edukasi Ibu bayi dan balita yang lahir prematur,” kata Dirut RSUD Bangil dr Arma Roosalina.

Disampaikan dia, komunitas By Prem adalah komunitas yang dibentuk di RSUD Bangil untuk Ibu bayi prematur agar mendapatkan pengawasan dari tim medis RSUD Bangil dan Bidan PKM.

Harapannya, bisa  mencegah bayi jatuh ke kondisi sakit atau balita stunting jika tidak ditangani dengan baik.

Stunting masalah kesehatan serius di Indonesia yang berdampak pada tumbuh kembang anak fisik dan mental.

“Kondisi ini umumnya disebabkan kekurangan gizi kronis yang dialami sejak awal kehidupan, khususnya selama 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu periode sejak masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun,” urainya.

Menurutnya, ini merupakan fase kritis untuk pertumbuhan dan perkembangan optimal anak.

Salah satu kelompok yang rentan terhadap stunting adalah bayi yang lahir dengan berat badan rendah (BBLR) dan bayi prematur.

“Bayi prematur sering menghadapi tantangan kesehatan, termasuk kesulitan dalam mendapatkan asupan gizi yang cukup dan optimal, sehingga berisiko tinggi mengalami gagal tumbuh,” jelasnya.

Oleh karena itu, perhatian khusus diperlukan untuk memastikan bayi prematur mendapatkan perawatan yang memadai agar terhindar dari risiko stunting, artinya dibutuhkan metode yang baik.

“Dan metode yang terbukti efektif dalam mendukung pertumbuhan bayi prematur adalah Metode Kanguru. Metode ini mengedepankan kontak kulit langsung antara bayi dan ibu,” paparnya.

Harapannya, sang ibu dapat memberikan kehangatan ke anaknya, sekaligus memperbaiki keteraturan pernapasan, meningkatkan pemberian ASI eksklusif, dan mempercepat kenaikan berat badan bayi.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved