Banjir Surabaya

Surabaya Tetap Banjir, Komisi C Ungkit Nilai Proyek Banjir Rp 250 Miliar Ternyata Dikurangi

Kota Surabaya hingga saat ini masih tetap tergenang banjir dengan ketinggian beragam, terutama di Surabaya Barat.

|
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: irwan sy
Istimewa
Kondisi sejumlah ruas jalan di Surabaya masih banjir ketika terjadi hujan. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Kota Surabaya hingga saat ini masih tetap tergenang banjir dengan ketinggian beragam, terutama di Surabaya Barat.

Wakil Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Aning Rahmawati, menyebut bahwa wilayah tersebut sejak awal memang menjadi kekhawatiran bersama.

Bahkan dalam alokasi anggaran untuk proyek antisipasi dan penanggulangan banjir, DPRD sudah menganggarkan dana cukup representatif.

Komisi C memasukkan anggaran Rp 250 miliar untuk menanggulangi genangan di Surabaya Barat.

"Dengan dalih rasionalisasi, anggaran itu dipangkas tim anggaran tinggal Rp 150 miliar. Setelah dikerjakan juga hanya menuntaskan Rp 100 miliar," ungkit Aning, Rabu (11/12/2024).

Realisasi anggaran yang hanya Rp 100 miliar tentu tidak memberi signifikansi pada projek pencegahan banjir.

Aning memberi catatan serius sebab soal banjir adalah menyangkut hajat hidup orang banyak.

Untuk hal strategis dalam pencegahan banjir itu harus tepat dan terukur.

Kalau saat ini genangan dan banjir masih terjadi Surabaya Barat berikutnya harus benar-benar ditimbang betul.

Setiap kali banjir, masyarakat juga yang terdampak.

Tentu masyarakat ingin melihat pemimpin dan pemerintah ini menjalankan tugasnya dengan optimal.

Aning menyebut bahwa prioritas penanggulangan banjir penting di atas program penting lain.

Prioritas anggaran diperlukan.

Manfaatnya akan sangat besar bagi masyarakat. Kaidah membawa manfaat yang jauh lebih besar ini yang harus menjadi pertimbangan utama.

"Kalau saat ini ada anggaran harus dieksekusi untuk banjir Surabaya Barat," kata Aning.

Sistem drainase di Surabaya Barat harus dievaluasi secara holistik.

Aning merencanakan akan memanggil Dinas teknis dan didampingi pakar.

"Kepala dinasnya harus hadir," ucapnya.

Aning menyayangkan saat persiapan antisipasi banjir kepala dinas kerap tidak hadir.

Komisi C akan mengevaluasi proyek sistem drainase di Surabaya Barat, termasuk anggaran Rp 250 miliar yang dirasionalisasi menjadi Rp 100 miliar.

Ada saluran existing yakni Kali Sumberejo, Kali Kandangan, Kali Balong, dan Kali Greges.

Sejauh mana efektivitas proyek selama ini.

Intensitas hujan tinggi akan berisiko genangan akan makin tidak dihindari.

Yang paling beresiko ada di Kali Greges. Hulu Kali Greges mulai HR Muhammad, Dukuh Kupang, Darmo Indah, Kupang Jaya, Ngesong.

Kemudian Banyu Urip, Patemon, Asemrowo dan sekitarnya.

Diakui Aning bahwa sistem saluran di Kali Greges memang sudah terkoneksi semua dari hulu sampai hilir.

Namun beban yang sangat besar terutama di hulu yang harus dievaluasi untudicarikan solusinya.

Hal yang sama juga berlaku di titik dan kawasan lainnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved