Berita Lamongan
Harga Telur di Lamongan Tembus Rp 30 Ribu/Kg, Pembeli Buru Telur Pecah yang Lebih Murah
Jelang Natal dam Tahun Baru (Nataru) harga telur di pasar tradisional Lamongan Jawa Timur mengalami lonjakan yang signifikan.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Jelang Natal dam Tahun Baru (Nataru) harga telur di pasar tradisional Lamongan Jawa Timur mengalami lonjakan yang signifikan.
Para pembeli akhirnya harus memutar otak untuk tetap bisa mendapatkan telur dengan harga miring yaitu mereka memilih untuk berburu telur yang pecah cangkangnya, karena lebih murah.
Merangkaknya harga telur di Lamongan itu sudah sejak sepekan terakhir, dan kini tembus Rp 30 ribu per kilo.
Harga setinggi itu berlaku merata di semua pasar di Lamongan. Seperti di Pasar Sidoharjo, Pasar Sukodadi, Pasar Babat, Pasar Sekaran, Pasar Blimbing dan Pasar Paciran.
Para pedagang mengaku hanya bisa mengikuti harga yang ada ditingkat pemasok.
"Lha mau gimana, harga dari peternak juga tinggi, kita jual hanya bisa ngambil untung sedikit," ungkap seorang pedagang di Pasar Babat, Saroh Rabu (11/12/2024).
Kenaikan harga telur ayam memamg bervariasi, seperti telur super sebelumnya Rp 26 ribu per kilo kini naik menjadi Rp 30 ribu rupiah perkilonya.
Lalu telur jenis merah sebelumnya Rp 25 ribu per kilo kini naik menjadi Rp 29 ribu perkilogramnya.
Sedangkan telur yang pecah cangkangnya sebelumnya Rp 22.500 kini telah mencapai Rp 25 ribu rupiah perkilogramnya.
Menurut sejumlah pedagang, faktor kenaikan terjadi karena menjelang Natal dan Tahun Baru.
Selain itu faktor cuaca juga turut menjadi penyebabnya. Akibatnya, pedagang mengeluhkan berkurangnya permintaan.
Sementara itu, naiknya harga telur membuat para pembeli beralih untuk berburu telur pecah dengan harga yang lebih murah. Hal itu dilakukan guna menekan tingginya harga telur saat ini.
Baik penjual maupun pembeli berharap kepada pihak terkait agar bisa menekan harga telur agar bisa kembali stabil.
Mengingat tinggi harga telur cukup berpengaruh pada perekonomian masyarakat khususnya para pelaku UMKM yang ada di Kabupaten Lamongan.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Anang Taufik menanggapi lonjakan harga telur di pasar Lamongan mengatakan, ada beberapa penyebab.
Peternak mengaku kenaikan karena harga pakan yang naik. Kedua keumuman menjelang Nataru harga juga naik. " Hukum pasar juga berlaku," kata Anang.
BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Ibu-ibu di Kabupaten Lamongan Diajak Siapkan Generasi Masa Depan Bermoral dan Berkarakter |
![]() |
---|
Bantu Bibit Untuk Penanaman Pekarangan Pangan Bergizi, Polres Lamongan Wujudkan Swasembada Pangan |
![]() |
---|
Pemakaman Polisi yang Tewas saat Cek BBM Ilegal di Kalimantan Timur Khidmat, Anak Korban Histeris |
![]() |
---|
Mendapat Bantuan Pupuk Non Subsidi dari Pemkab Lamongan, Petani Tambak Sumringah |
![]() |
---|
Lamongan Siaga Merah, Air Sungai Bengawan Solo Meluber Genangi Pemukiman Warga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.