Berita Viral
Ingat Guru Zaharman yang Diketapel Wali Murid hingga Buta? Buah Kesabaran Membuahkan Penghargaan Ini
Guru Zaharman yang buta setelkah matanya diketapel wali murid, kini memanen buah kesabarannya. Pemerintah beri penghargaan ini.
SURYA.CO.ID - Nama guru Zaharman kembali menjadi perbincangan setelah sempat viral pada 2023 silam.
Pada 1 Agustus 2023, guru Zaharman harus kehilangan salah satu penglihatannya karena diketapel wali muridnya.
Kejadiannya berawal saat guru SMA Negeri 7 Rejang Lebong, Bengkulu ini menegur atau menindak murid yang sedang merokok di belakang sekolah saat jam pelajaran.
Usai ditegur, murid berinisial PDM (16) lantas berlari dan pulang ke rumahnya memanggil orangtua.
Mendapati pengaduan dari sang anak, orangtuanya yakni Ervan Jaya (45) langsung mendatangi sekolah.
Baca juga: Ingat Wali Murid yang Ketapel Guru Zaharman hingga Buta? Nasibnya Kini Divonis Hukuman Setimpal
Ervan langsung masuk ke sekolah dan berkata kepada kepada satpam jika anaknya dipukul oleh korban.
Kemudian satpam berusaha menahan atau melerai namun wali murid ini lantas mengeluarkan pisau dan ketapel.
Akhirnya setelah upaya paksa, orangtua siswa ini berhasil masuk ke sekolah dan bertemu dengan korban.
Saat itu, wali murid tersebut lantas langsung mengarahkan ketapel kepada korban yang mengenai matanya.
Melihat mata korban mengeluarkan berdarah, wali murid itu lantas panik dan langsung berlari ke luar dari sekolah.
Zaharman lalu dilarikan ke rumah sakit dan harus menjalani operasi.
Meski sudah dioperasi, penglihatan di mata kanannya tetap tidak bisa berfungsi.
Satu tahun berlalu, nama guru Zaharman kembali menjadi sorotan saat peringatan Hari Disabilitas Internasional 2024 beberapa waktu lalu.
Guru Zaharman menjadi salah satu penerima penghargaan kategori Guru Menginspirasi.
Penghargaan ini diberitakan tak hanya didasarkan atas dedikasinya selama 33 tahun dalam mengajar di wilayah terpencil, namun juga karena keteguhannya menghadapi berbagai rintangan berat.
Dikutip dari laman kemdikbud.go.id, sejak memulai karier sebagai pendidik, Zaharman telah menghadapi berbagai rintangan, mulai dari medan yang sulit, tantangan sosial, hingga ancaman keamanan yang kerap mengintai.
Zaharman memulai perjalanan sebagai guru olahraga di SMA Negeri 7 Rejang Lebong pada tahun 1991.
Hingga kini, ia terus mengabdi meski setiap hari menempuh perjalanan jauh untuk mencapai tempat ia mengajar.
Lokasi sekolah yang terpencil di wilayah Rejang Lebong menjadi tantangan tersendiri, terutama karena rawannya tindakan kriminal.
"Lokasi tempat saya mengajar sangat ekstrem. Banyak sekali tindakan kriminal seperti begal. Bagi pendatang baru yang tinggal di luar wilayah itu, situasinya sangat rawan," kata Zaharman seperti dikutip dari laman www.kemdikbud.go.id, Selasa (10/12/2024).
Selain itu, lingkungan masyarakat sekitar sekolah juga menjadi tantangan. Ia mengungkapkan bahwa etika sebagian warga setempat terkadang mengganggu kegiatan sekolah.
"Ketika ekstrakurikuler berlangsung, masyarakat sering masuk begitu saja ke area sekolah dan ikut bermain. Ini tidak hanya melanggar etika, tetapi juga mengganggu konsentrasi siswa," imbuhnya.
Salah satu peristiwa yang menjadi titik balik dalam perjalanan karier Zaharman terjadi pada 1 Agustus 2023.
Saat ia menegur seorang siswa yang kedapatan merokok di lingkungan sekolah, orang tua siswa tersebut tidak menerima tindakan itu dan menyerangnya dengan ketapel.
Serangan itu pun mengakibatkan kebutaan permanen pada mata kanan Zaharman.
Akibat peristiwa itu, mata sebelah kanannya sudah tidak berfungsi.
"Orang mungkin melihatnya normal, tetapi sebenarnya ini palsu. Kejadian itu terjadi saat saya berusia 58 tahun. Tentu trauma ada, tetapi saya memilih untuk bertahan karena beberapa alasan. Pertama, usia saya sudah mendekati masa pensiun, sehingga pindah sekolah akan merepotkan. Kedua, masalah dengan masyarakat dan siswa sudah selesai. Saya juga merasa, di manapun mengajar, tantangan akan selalu ada,” papar Zaharman dengan penuh ketegaran.
Meski insiden tersebut meninggalkan luka fisik dan emosional, Zaharman menolak menyerah.
Zaharman tetap melanjutkan tugasnya sebagai pendidik.
Baginya, mengajar adalah panggilan hati yang tidak bisa ditinggalkan begitu saja.
Kondisi SMA Negeri 7 Rejang Lebong, tempat Zaharman mengajar, mencerminkan tantangan pendidikan di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).
Minimnya fasilitas, jumlah guru yang terus berkurang, dan siswa yang kurang memiliki etika dan sopan santun menjadi tantangan yang terus dihadapi.
"Fasilitas sekolah semakin menurun, jumlah guru berkurang, dan sikap anak didik yang kurang sopan membuat beberapa guru memilih pindah. Murid juga semakin sedikit karena mereka lebih memilih sekolah baru yang menawarkan lingkungan lebih baik," ungkap Zaharman.
Zaharman mengakui bahwa situasi ini semakin diperparah oleh pola asuh yang berbeda dengan generasi sebelumnya.
"Dulu, kalau kita dimarahi guru, orangtua akan mendukung guru. Sekarang, jika guru memarahi siswa, malah orangtua yang marah kepada guru. Ini membuat siswa sulit belajar bertanggung jawab. Kasihan mereka, karena jika selalu dilindungi, mereka tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah," tuturnya.
Penghargaan yang diterima Zaharman bukan hanya pengakuan atas dedikasinya, tetapi juga simbol motivasi bagi guru-guru lain, khususnya yang mengabdi di daerah 3T.
Ia percaya bahwa tugas seorang pendidik adalah menyelesaikan amanahnya di mana pun berada, tanpa memandang besarnya tantangan.
"Di manapun kita mengajar, pasti ada banyak permasalahan. Ada banyak guru yang mengajar di wilayah 3T lainnya yang menghadapi tantangan seperti saya, contoh di daerah Sulawesi sana. Tetapi kita harus tetap semangat. Anak-anak yang kita didik adalah generasi penerus bangsa," katanya dengan penuh semangat.
Melalui penghargaan ini, Zaharman berharap dapat menginspirasi guru-guru lain untuk terus berjuang dan tidak menyerah pada keadaan.
Ia juga mendorong para pendidik untuk melakukan introspeksi diri dan memahami bahwa perubahan pola asuh orangtua dan siswa adalah tantangan yang harus dihadapi dengan bijak.
Zaharman menyampaikan pesan yang penuh inspirasi kepada rekan-rekan sejawatnya.
"Tetaplah menyelesaikan tugas di mana pun kalian berada meskipun tugas kita tidak mudah, terutama di daerah 3T. Kita mungkin bekerja di tempat yang penuh keterbatasan, tetapi anak-anak yang kita didik adalah masa depan bangsa. Jangan pernah menyerah, karena tugas kita adalah menciptakan generasi yang mampu membawa perubahan. Meski tantangan berat, percayalah bahwa dedikasi kita akan membuahkan hasil bagi masa depan mereka," urainya dengan penuh keyakinan.
Nasib Si Pengetapel

Di bagian lian, Ervan Jaya (45), orangtua siswa yang katapel guru Zaharman akhirnya divonis 13 tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, Rabu (17/1/2024).
Ervan dinilai melanggar Pasal 355 ayat (1) KUHP Jo Pasal 356 ke-2 KUHP.
Dia terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan penganiayaan berat yang mengakibatkan korbannya luka berat dan perbuatan tersebut telah terlebih dahulu direncanakan oleh terdakwa.
Humas PN Kelas IB Curup, Yongki menjelaskan, vonis 13 tahun penjara yang diberikan majelis hakim, sama dengan tuntutan yang disampaikan oleh jaksa penuntut umum (JPU) dari Kejaksaan Negeri Rejang Lebong.
Sidang diketuai oleh Dini Anggraini, didampingi hakim anggota Yongki dan Mantiko Soemanda Mochtar.
"Putusan sama dengan tuntutan JPU," ujar Yongki saat dihubungi wartawan, Kamis (18/1/2024), melansir dari Kompas.com.
Hal yang meringankan terdakwa, selama persidangan dia kooperatif dan memberikan keterangan sebenarnya.
Sementara, yang memberatkan adalah dampak dari perbuatan terdakwa terhadap Zaharman, di mana korban mengalami cacat permanen yakni buta.
"Terdakwa mengaku menerima atas putusan tersebut," ujarnya.
Ervan Jaya merupakan residivis pencurian dengan kekerasan pada 2014.
Dia sempat menjalani hukuman selama 2,5 tahun karena kasus itu.
Di kasus ini Ervan mengaku membidikkan ketapel sebanyak 2 kali ke bagian kepala sang guru.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Sosok Guru Zaharman Matanya Buta Kena Katapel, Tak Nyerah Ngajar Olahraga, Kini Dapat Penghargaan
Guru Zaharman
Guru Zaharman Diketapel hingga Buta
Wali Murid yang Ketapel Guru Zaharman
Hari Disabilitas Internasional
SMA Negeri 7 Rejang Lebong
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Berapa Gaji Ahmad Sahroni? Disinggung Salsa Erwina Hutagulung saat Layangkan Tantangan Debat |
![]() |
---|
Sosok Eks Staf Menteri yang Sindir Kejagung Tak Kunjung Eksekusi Silfester Matutina: Gak Berani |
![]() |
---|
Tetangga Kaget Dwi Hartono Jadi Tersangka Pembunuhan Bos Bank Plat Merah, Sosok Aslinya Terungkap |
![]() |
---|
Rekam Jejak Yuda Heru Dokter Hewan yang Praktik Sekretom Ilegal untuk Manusia, Ternyata Dosen Juga |
![]() |
---|
Rekam Jejak Ahmad Sahroni yang Ditantang Debat Salsa Erwina, Dijuluki Crazy Rich Tanjung Priok |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.