Pelajar Di Semarang Tewas Ditembak

4 Kejanggalan Baru Kasus Polisi Tembak Mati Pelajar di Semarang, Waktu Kematian hingga Bukti CCTV

Terungkap 4 kejanggalan baru di kasus polisi tembak mati pelajar di Semarang, Jawa Tengah. Pihak keluarga akhirnya mau blak-blakan.

Editor: Musahadah
kolase tribun jateng
Terungkap 4 kejanggalan baru kasus polisi tembak mati pelajar di Semarang. 

"Anggota itu mau pulang ke rumah lalu melintas ada keompok kreak (gangster)," bebernya.

Terpisah, Koordinator Sub Penegakan HAM Pemantauan dan Penyelidikan, Uli Parulian Sihombing  mengatakan, pihak kepolisian tak memperlihatkan video penembakan kepadanya.

Video yang dimaksud adalah saat Aipda Robif Zenudin (38) menembak tiga pelajar berinisial GRO, AD (17), dan SA (16).

GRO meninggal dunia akibat ditembak satu kali di bagian pinggul.

Lalu, satu tembakan lainnya menyasar AD dan SA yang mengalami luka tembak di tangan dan dada.

Video tersebutlah yang tak diperlihatkan kepada Komnas HAM.

Meski begitu, pihaknya bakal menelusuri informasi tersebut dengan mekanisme tersendiri untuk mendapatkan alat bukti sesuai SOP yang ada di Komnas HAM.

"(tidak dilihatkan) karena itu untuk kebutuhan kepolisian jadi kami tidak bisa mengomentari itu," ungkapnya.

Komnas HAM meminta polisi untuk lebih transparan dalam penanganan kasus ini.

Ia juga menyebut, penanganan tawuran bukan dengan menembak.

"Penanganan kasus tawuran sudah seharusnya menggunakan tindakan humanis (bukan ditembak)," ungkapnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Kakek Gama Cuma Lihat Wajah saat Jasad Diantar ke Sragen, Tak Tahu Cucunya Tewas Ditembak Polisi

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved