Berita Lamongan

Penderita DBD Tembus 553, Dinkes Lamongan Ingatkan Penyakit Lain yang Muncul Saat Musim Hujan

Jumlah tertinggi ada di Karangbinangun dan Mantup, masing-masing terdata sebanyak 43 penderita. 

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/hanif manshuri
Kantor Dinkes Lamongan di Jalan Dr Wahidin Sudiro Husodo. 

SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Angka penderita demam berdarah (DBD) di Lamongan  medium Januari hingga Oktober 2024 tercatat mencapai 553 kasus DBD.

"Sampai Oktober, tercatat ada 553 penderita  DBD, " ungkap Kepala Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Lamongan, dr. Mafidhatul Laely, Jumat (8/11/2024)
 
Dan jumlah tertinggi ada di Karangbinangun dan Mantup, masing-masing terdata sebanyak 43 penderita. 

Ia juga mengingatkan masyarakat untuk memberantas nyamuk dengan menerapkan prinsip 3M, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup rapat tempat penyimpanan air, dan mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk aedes aegyti.

"Sebab DBD itu biasanya muncul pada saat pergantian musim seperti sekarang ini," katanya.

Selain DBD, Fidha menyebutkan penyakit lain yang perlu diwaspadai saat musim hujan adalah leptospirosis.

Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira. Bakteri ini dapat menyebar melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi.

Beberapa hewan yang tergolong sebagai perantara penyebaran leptospirosis adalah tikus, sapi, anjing, dan babi.

Gejala pada leptospirosis mirip dengan gejala penyakit flu, tetapi lebih berat serta disertai dengan bengkak di kaki dan tangan, serta kulit menjadi kuning. 

"Jika tidak diobati dengan tepat, leptospirosis dapat menyebabkan kerusakan organ dalam, bahkan mengancam nyawa," katanya.

Meskipun hingga saat ini belum ditemukan kasus leptospirosis di Kabupaten Lamongan, pihaknya tetap siaga.

“Memang belum ada kasus, tetapi kami selalu siap jika ada yang muncul,” ungkapnya.

Dinkes Kabupaten Lamongan telah menyiapkan langkah antisipasi, termasuk menyediakan rapid diagnostic test (RDT) untuk leptospirosis guna mempercepat diagnosis.

“Kami akan melakukan penyelidikan epidemiologis jika ada laporan kasus, agar risiko penularan dapat segera diidentifikasi dan dikendalikan,” ujarnya.

Sebagai langkah pencegahan, Dinas Kesehatan Lamongan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera meminta bantuan tenaga kesehatan jika diperlukan.

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved