Berita Pasuruan

Plafon SDN Karangjati 3 Ambruk, Dispendikbud Pasuruan Jadwalkan Pembangunan Kembali Tahun Depan

Dispendikbud sudah datang ke sekolahnya untuk melakukan survey dan mengukur kebutuhan pembangunan.

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Deddy Humana
surya/Galih Lintartika (Galih)
Plafon ruang kelas di SDN Karangjati 3 Pasuruan disangga dengan kayu setelah mendadak runtuh. 

SURYA.CO.ID, PASURUAN - Plafon ruangan kelas di SDN Karangjati 3 Pandaan tiba - tiba ambruk, Jumat (1/11/2024) lalu. Kerusakan plafon yang berujung ambruk itu mengejutkan, meskki tidakk sampai menimpa siswa - siswi di sekolah tersebut.

Plafon itu ambruk sesaat setelah Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berakhir. Kejadian ini direspons cepat pihak Dispendikbud Pasuruan yang berjanji memprioritaskan anggaran untuk pembangunan kembali sekolah rusak itu.

Kepala Dispendikbud Kabupaten Pasuruan, Tri Agus Budiharto mengatakan, pihaknya sudah mendapat laporan terkait kerusakan di sekolah itu.

“Sudah kami tangani. Insya Allah, tahun depan akan kami prioritaskan untuk mendapat anggaran perbaikan dan pembangunan gedung rusak,” kata Agus, Rabu (6/11/2024).

Choirotun Nisa, Kepala Sekolah SDN Karangjati 3 mengaku petugas Dispendikbud sudah datang ke sekolahnya untuk melakukan survey dan mengukur kebutuhan pembangunan.

Menurut Nisa, sekolah itu sudah rusak sejak ia masuk pertama kali di lembaga itu pada tahun 2021. Ia menyebut, atap sekolah memang sudah lama rusak.

“Kami juga sempat mendatangkan tukang untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan itu seperti menyangga atap dengan tambahan kayu,” paparnya.

Sayangnya, penyangga itu tidak kuat. Dan akhirnya pekan lalu plafon itu ambruk. Untungnya tidak mengenai anak - anak didik.

“Untuk sementara karena ada ruang kelas yang rusak, kami buat shift jam belajar anak - anak. Ada sebagian yang masuk pagi, dan ada sebagian masuk siang,” urainya.

Anggota Fraksi Gerindra, Kasiman prihatin mendengar kabar bahwa plafon di salah satu ruang kelas yang ada SDN Karangjati 3 Pandaan ambrol.

Menurut Kasiman, tidak ada angin, tidak ada hujan tiba-tiba plafon itu jebol. Maka ia berharap Dispendikbud menjadikan perbaikan sekolah ini prioritas.

Kasiman mengatakan, perbaikan itu menjadi hal urgent agar aset bangsa ini tidak celaka. Negara wajib menjamin anak bangsa mendapatkan pendidikan yang layak.

"Kasihan yang menjadi korban anak-anak, mereka belajar dalam bayang-bayang ketakutan karena plafon jebol. Ini harus segera ada perhatian,” paparnya.

Ia meminta dinas untuk memasukan rencana perbaikan dan rehabilitas berat sekolah ini ini dalam Rancangan Kerja dan Anggaran (RKA) tahun 2025.

"Minimal ada pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) termasuk perawatan di ruang kelas lainnya, khawatirnya kondisinya sudah usang dan rawan jebol,” terangnya.

Menurutnya, memperbaiki sarana dan prasarana pendidikan itu tidak ada ruginya, karena anak - anak ini aset paling mahal dan ini tanggung jawab negara. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved