Berita Viral
Sosok Letkol Yoga, Perwira TNI sekaligus Dosen Unhan Lulus S3 di Kampus Terbaik Korsel Berkat LPDP
Berikut ini sosok Letkol Tek. YH Yogaswara, dosen Universitas Pertahanan (Unhan) yang lulus S3 di KAIST.
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kemudian selepas lulus dari KAIST pada 2018, Letkol Yoga yang saat itu masih berpangkat Kapten, mengawali karier akademik sebagai dosen tetap non-organik di Universitas Pertahanan (Unhan) RI.
“Hingga saat ini saya mengajar di Fakultas Sains dan Teknologi Pertahanan. Ternyata DNA guru masih mendominasi dalam aliran darah saya," ujarnya setengah bergurau.
"Saya pernah mencoba untuk daftar S3 di tempat lain, sebut saja misalnya di negara Amerika atau di Eropa, namun ternyata untuk bidang kompetensi yang saya tuju mensyaratkan beberapa hal yang tidak mungkin saya penuhi."
"Di antaranya adalah peserta di bidang itu harus warga negara Amerika misalnya, warga negara Eropa, atau negara yang memiliki kerja sama pertahanan dengan Amerika atau NATO," terang Letkol Yoga.
Di tahun 2013, jenis dan informasi beasiswa tidak semasif sekarang, begitu pun dalam internal TNI Angkatan Udara.
"Terus terang saya sama sekali tidak tahu LPDP saat itu," terangnya sambil tertawa.
Namun niat tulus Letkol Yoga untuk menuntut ilmu dijawab takdir, beasiswa LPDP baru saja dibuka, informasi yang kala itu baru disampaikan secara tradisional dari instansi ke instansi, sampai pula di TNI Angkatan Udara.
Setelah melalui rangkaian seleksi, Letkol Yoga menjadi satu dari empat orang anggota TNI Angkatan Udara yang terpilih.
Mereka inilah prajurit TNI yang paling awal mendapat manfaat beasiswa LPDP, Letkol Yoga bergabung di PK-006.
"Orang Korea itu sangat terkenal dengan prinsip ppali-ppali. Semuanya harus serba cepat, semua harus serba berkualitas."
"Dan ketika saya masuk ke KAIST, saya berada di dalam salah satu kampus paling inovatif di dunia. Bisa kebayang saya berada di neraka engineering sesungguhnya," kenangnya.
Selama kurun waktu Letkol Yoga kuliah, KAIST menerapkan kebijakan untuk meningkatkan dukungan kesehatan mental menyusul banyaknya insiden bunuh diri di kampus.
Salah satu kebijakan saat itu adalah seluruh mahasiswa KAIST wajib melaksanakan pemeriksaan kesehatan fisik dan mental.
"Ternyata hasil pemeriksaan pada ketiga menunjukan saya mengalami gejala depresi."
"Alhamdulillah saya dapat mengatasi gangguan ini, salah satunya karena didampingi keluarga sebagai support system yang baik," ungkapnya.
perwira TNI
Letkol Yoga
LPDP
Universitas Pertahanan (Unhan)
berita viral
surabaya.tribunnews.com
SURYA.co.id
KAIST
Korea Selatan
Berapa Gaji Ahmad Sahroni? Disinggung Salsa Erwina Hutagulung saat Layangkan Tantangan Debat |
![]() |
---|
Sosok Eks Staf Menteri yang Sindir Kejagung Tak Kunjung Eksekusi Silfester Matutina: Gak Berani |
![]() |
---|
Tetangga Kaget Dwi Hartono Jadi Tersangka Pembunuhan Bos Bank Plat Merah, Sosok Aslinya Terungkap |
![]() |
---|
Rekam Jejak Yuda Heru Dokter Hewan yang Praktik Sekretom Ilegal untuk Manusia, Ternyata Dosen Juga |
![]() |
---|
Rekam Jejak Ahmad Sahroni yang Ditantang Debat Salsa Erwina, Dijuluki Crazy Rich Tanjung Priok |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.