Berita Viral
Ternyata Sudarsono Dicopot dari Camat Baito Bukan Karena Guru Supriyani, Bupati Konsel: Saya Malu
Terungkap kemarahan Bupati Konawe Selatan Surunuddin Dangga yang membuatnya mencopot Camat Baito Sudarsono. Bukan karena guru Supriyani.
SURYA.CO.ID - Terungkap kesalahan Sudarsono yang membuat Bupati Konawe Selatan Surunuddin Dangga murka hingga mencopotnya dari jabatan Camat Baito.
Ternyata, bukan karena mantan camat Baito ini membantu guru Supriyani dalam kasusnya dengan anak polisi, tapi soal kaca mobil dinasnya yang pecah.
Surunuddin Dangga murka setelah Sudarsono memberikan keterangan ke media bahwa penyebab pecahnya mobil dinas karena ditembak.
"Sebenarnya ini ada kesalahpahaman. Paling parah (Sudarsono) memberikan statemen ke wartawan bahwa mobilnya ditembak. Ini berarti daerah kami tidak aman," kata Surunuddin dikutip dari tayangan youtube TVOne pada Kamis (31/10/2024).
Dikatakan Surunuddin, pencopotan itu bukan karena kasus guru Supriyani yang saat ini masih berjalan di jalur hukum yang sesuai.
Baca juga: Eks Anak Buah Sudarsono Buat Kaget Pengacara Guru Supriyani, Plin Plan Soal Pecah Kaca Mobdin Camat
Bahkan, di kasus guru Supriyani ini Pemkab Konawe Selatan sudah membantu penangguhan penahanan.
"Bukan karena sudarsono mengawal, tapi memberikan statemen mengenai penembakan mobil. Masalah senjata ini hal yang rawan sekali sehingga membuat ketertiban masyarakat resah di sana," katanya.
Surunuddin memastikan Sudarsono hanya ditarik sementara, digantikan Kepala Satpol PP untuk bisa menentramkan masyarakat Kecamatan Baito.
"Ini kasus walaupun selesai di pengadilan, tapi ada keluarga besar kedua belah pihak. Ini satu desa yang kita antisipasi," katanya.
Menurut Surunuddin, untuk masalah penembakan itu yang memberikan statemen harus dari Polri.
Surunuddin sebagai kepala daerah mengaku malu dengan tindakan Sudarsono yang mengungkap adanya penembakan.
"Padahal hanya mungkin batu saja sudah sampaikan penembakan. Berarti masyarakat resah, ini sudah ada berkeliaran penembak-penembak seperti itu.
"Saya sebagai kepala daerah malu, kalau ada aparat saya seperti itu," katanya.
Surunuddin juga menyesalkan tindakan Sudarsono yang tidak pernah melaporkan kasus guru Supriyani kepadanya.
"Kalau dilaporkan sebelumnya, akan selesai, tidak perlu viral tingkat nasional," katanya.
Disinggung tentang hasil forensik terkait pecah kaca mobil dinas camat, hingga kemarin belum ada.
Karena itu, dia pun tidak berani mengatakan bahwa ada penembakan.
"Saya tidak berani mengatakan ini penembakan. Kok camat berani-beraninya mengatakan ini," katanya.
Bagaimana jika hasilnya memang ada penembakan?
Surunuddin menyerahkan hal itu ke aparat penegak hukum.
"Seorang aparat tidak boleh sekali lagi meresahkan masyarakat. Bagaimana mungkin, aparat memperkeruh suasana, wawancara di TV mengatakan bahwa itu ditembak. Sementara belum ada hasil forensik yang wewenang," tukasnya.
Eks Anak Buah Sudarsono Plin Plan

Sosok Kepala Seksi Pemerintah Kecamatan Baito, Herwan Malengga menjadi sorotan setelah memberikan keterangan berbeda soal insiden pecah kaca mobil dinas Camat Baito.
Dalam keterangan seusai kejadian pada Senin (28/10/2024) Herwan Malengga mengaku terjadi usai dari rumahnya di Desa Ahuangguluri dan akan balik ke rumah jabatan Camat Baito.
Sekitar 500 meter dari gerbang rumah jabatan Camat Baito, ia mendengar ada bunyi keras.
"Seperti ada daun kelapa jatuh ke tanah, begitu bunyinya," kata Herwan dikutip dari Tribun Sultra.
Herwan sempat menduga penyebab kaca mobil tersebut karena ditabrak oleh burung, namun tidak ditemukan bekasnya.
Baca juga: Barang Bukti Kasus Guru Supriyani Diduga Diambil Sebelum Aipda WH Lapor, Pengacara: Kriminalisasi
"Karena pernah juga mobilku begitu, tapi pas saya lihat tidak ada burung, baru pecahnya bulat begini," katanya sambil menunjuk ke kaca mobil
Herwan juga menyebut, tak lama kata dia ada seorang warga menunjuk orang tak dikenal (OTK).
Ia pun sempat mengejar OTK tersebut.
Akan tetapi OTK tersebut lari ke arah semak-semak.
"Saya sempat kejar tadi, tapi dia sudah jauh, lari ke arah semak-semak," katanya.
Pernyataan Herwan ini berkebalikan saat konferensi pers bersama Kabid Humas Polda Sultra, Kombes Pol Iis Kristian pada Rabu (30/10/2024).
Herwan Malengga justru menduga pecahnya kaca mobil dinas Camat Baito karena ditabrak burung.
Herwan juga memastikan tidak mendengar ada suara tembakan.
"Pada saat saya berhenti, saya tidak dengar ada suara tembakan, cuma ada bunyi keras pada bagian kaca dan saya juga tidak melihat ada orang di sekitar saya, mungkin itu hanya suara akibat burung yang menabrak kaca mobil," jelasnya.
Kemudian karena kejadian tersebut, Herwan mengontak Camat Baito saat itu, Sudarsono untuk memberitahu kerusakan pada kaca mobil dinas.
"Itu saja yang saya bisa klarifikasi, kalau saya mohon maaf saya tidak lihat adanya 'penembakan'. Tolong jangan dipercaya kalau ada yang mengatakan itu 'tembakan'," ungkap Herwan.
"Yang jelas, setahu saya itu burung, karena pernah kejadian, menabrak burung. Tembakan, mohon maaf, tidak," imbuh Herwan.
Pernyataan berbeda Herwan ini membuat bingung kuasa hukum Guru Suproyani, Andri Darmawan.
"Saya kaget ada videonya seperti itu, karena jujur waktu kejadian saya ada di rujab (rumah jabatan) Camat Baito. Karena ibu Supriyani kami titipkan di situ," ungkap Andri dikutip dari tayangan Nusantara TV pada Rabu (30/10/2024).
Dikatakan Andri, saat itu banyak orang, termasuk wartawan saat Herwan datang ke rumah dinas.
"Pak Herwan datang sambil baju dinas sudah terbuka. Sambil bercerita secara semangat, bahwa dia sementara jalan, pakai mobil, tiba-tiba dengar suara keras menghantam mobil," ungkap Andri.
Dalam ceritanya, Herman mengaku menghentikan mobil dan melihat ada orang lari ke semak-semak pakai baju putih sambil merunduk.
"Termasuk ada seorang bapak melihat orang tersebut lari. Itu (ceroita) banyak yang mendengar," katanya.
Kalau tiba-tiba Herwan bersilat lidah dengan mengatakan mobil ditabrak burung, Andri pun kaget.
"Tiba-tiba ada pernyataan seperti itu. Saya gak tahu apa yang terjadi dengan pak Herwan," katanya.
Andri yang melihat langsung kondisi mobil mengaku banyak pecahan di kaca dan ada satu titik di tengah yang lebih dalam, namun tidak sampai tembus.
Namun dia tidak mau berspekulasi mengenai penyebab pecah kaca, meski sudah konfirmasi ke Perbakin dan dinyatakan ada kemungkinan tembakan senjata angin.
"Ini dilapor polisi, supaya bisa ditelusuri lebih lanjut," katanya.
Andri juga memastikan kejadian tersebut belum pernah ada sebelumnya.
Dan mobil dinas Camat Baito ini pernah dipakai saat Supriyani pulang dari Lapas, serta saat membawanya di sidang pertama berikut pulangnya.
"Sidang kedua, ikut mengawal di belakang," tegasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Polda Sulawesi Tenggara Turunkan Tim Laboratorium Forensik Usut Pecah Kaca Mobil Dinas Camat Baito
Guru Supriyani
Surunuddin Dangga
Bupati Konawe Selatan
Camat Baito
Camat Baito dicopot
Camat Sudarsono
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
berita viral
Gelagat Affan Sebelum Tewas Dilindas Rantis Brimob, Ternyata Bukan Massa Demo tapi Pejuang Keluarga |
![]() |
---|
'Pak, Anak Saya Sudah Gak Ada' Tangis Ibunda Affan Driver Ojol Yang Tewas, Anies: Syahid, Jannah |
![]() |
---|
Rekam Jejak Hakim Gatot Sarwandi yang Vonis Ringan Mbak Ita Eks Wali Kota Semarang di Kasus Korupsi |
![]() |
---|
Rekam Jejak A.M Hendropriyono yang Klaim Tahu Dalang Demo DPR Dibubarkan, Pendiri Sekolah Intelijen |
![]() |
---|
2 Pejabat yang Bereaksi Soal Affan Kurniawan Driver Ojol Dilindas Rantis Brimob, Tuntut Pemerintah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.