Berita Surabaya
Pengamat Pendidikan Jatim : Berharap Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah Kembali Ke K13
Pengamat Pendidikan Jawa Timur mengungkapkan harapannya agar kurikulum pendidikan dasar dan menengah akan dikembalikan ke Kurikulum 2013
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Kurikulum pendidikan dasar dan menengah menjadi perhatian banyak pengamat pendidikan.
Hal ini pula yang menjadi sorotan kurikulum yang akan diusung Prof Abdul Mu'ti sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah dalam Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo.
Pengamat Pendidikan Jawa Timur, Prof Dr Warsono MS mengungkapkan harapannya agar kurikulum pendidikan dasar dan menengah akan dikembalikan ke Kurikulum 2013 (K-13).
Pasalnya dalam penerapan Kurikulum Merdeka Belajar banyak yang kesulitan dalam memahami konsep penerapannya karena dianggap kurang matang.
"Jujur saja Kurikulum Merdeka ini cukup membingungkan. Tidak jelas arahnya kemana. Saya setuju jikalau (Kurikulum Merdeka) ini kelanjutan dari K13. Di mana siswa diasah untuk bertanya dan berpikir, artinya siswa mampu melanjutkan critical of thinking. Tapi dalam penerapannya kan tidak seperti itu," tegasnya, Rabu (23/10/2024).
Jika konsep tersebut dipahami, lanjut Prof Warsono makna Merdeka Belajar yang bebas belajar, mengarahkan pada bebas bertanya dan mencari ilmu.
Sementara itu, secara pribadi Prof Warsono menilai ditunjuknya Prof Abdul Mu'ti sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah merupakan pilihan yang tepat.
Pasalnya, jika melihat kembali sejarah, sejak zaman order baru kementerian pendidikan selalu diisi oleh tokoh-tokoh yang berlatar dari pendidikan.
Misalnya saja Bambang Soedibjo, Malik Fajar, dan Yahya Muhaimain. Ke seluruh Menteri ini, kata Prof Warsono selain background dari pendidikan juga berasal dari Muhammadiyah.
"Di era Presiden Jokowi ini tidak (berlatar pendidikan). Kita bisa lihat cemarutnya sistem pendidikan kita beberapa tahun terakhir cukup membingungkan. Dan dipilihnya tokoh untuk posisi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah dari Muhammadiyah menjadi pilihan tepat karena Muhammadiyah sebagai organisasi keagamaan dan sosial punya pengalaman luar biasa di pendidikan,"urainya.
Menilai peran Prof Abdul Mu'ti dalam pendidikan, pihaknya tentu berharap, cendekiawan muslim tersebut dapat mengembalikan martabat pendidikan, yang meliputi, intelektual, Taqwa, dan moralitas (karakter).
"Saya percaya Muhammadiyah mampu membawa bangsa ini menuju pendidikan bermartabat. Karena jika melihat wakil menteri juga ada 2 yang sepertinya salah satunya juga berlatar dari Muhammadiyah. Tampaknya pendidikan dasar menengah diserahkan Muhammadiyah. Dan tentu kita berharap efesien dan efektif (kebijakan-kebijakan) yang digulirkan," pungkasnya.
BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Berita Surabaya Hari Ini: Peluncuran Koperasi Digital, Jadwal Commuter Line yang Baru |
![]() |
---|
Berita Surabaya Hari Ini: Golkar Buat Lomba Cipta Oleh-oleh, Investasi Mulai Naik, Prestasi Pelajar |
![]() |
---|
8 Landmark dan Ikon Budaya Kota Surabaya, Daya Tarik Wisata Ibu Kota Jawa Timur |
![]() |
---|
Rute dan Lokasi Parkir Parade Surabaya Vaganza, Hari Ini 25 Mei 2025 Mulai Pukul 13.00 WIB |
![]() |
---|
Patuhi Larangan Wisuda SMA/SMK di Jatim, Ini Cara Sederhana SMAN 2 Surabaya Rayakan Kelulusan Siswa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.