Berita Viral
Pantesan 2 Polantas Dihukum Squat Jum di Tol, Ternyata Gegara Telat Kawal Kepulangan Tamu Negara
Gara-gara telat datang ke pos untuk kawal kepulangan tamu negara, dua polisi lalu lintas (polantas) dihukum squat jump di tol.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Gara-gara telat datang ke pos untuk kawal kepulangan tamu negara, dua polisi lalu lintas (polantas) dihukum squat jump di tol.
Aksi kedua polantas tersebut menjalani hukuman viral di media sosial X.
Momen ini diunggah oleh akun X, @Pai_C1.
Tampak ada empat polisi berseragam lengkap yang terekam dalam video tersebut.
Dua polisi sedang melakukan squat jump, sementara dua lainnya menyaksikan sambil berdiri.
Baca juga: Biodata Kolonel Frega Wenas yang Beber Kronologi Kebakaran Depo Pertamina Plumpang ke Panglima TNI
Selain itu, terdapat seorang pria berpakaian kemeja biru lengan pendek sedang mengabadikan momen tersebut menggunakan ponsel.
Tampak pula dua unit mobil patroli polisi di bahu jalan tol tersebut.
Kepala Induk 7 Ditlantas Polda Metro Jaya AKP Siti membenarkan kejadian itu.
Siti mengatakan, peristiwa terjadi di dekat Gerbang Tol (GT) Slipi 1, Slipi, Palmerah, Jakarta Barat, Senin (21/10/2024).
Menurut Siti, dua polisi yang squat jump itu tengah dihukum karena terlambat menjalankan tugas menjaga jalur tol yang dilalui tamu negara asal Singapura untuk menuju Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten.
Diketahui, perwakilan pemerintah Singapura itu hendak kembali ke negaranya usai menghadiri acara pelantikan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden RI pada Minggu (20/10/2024).
“Anggota terlambat ke pos atau menjaga Gerbang Tol Slipi (mengamankan perlintasan agar tidak terganggu saat melintas),” ujar Siti saat dikonfirmasi, Rabu (23/10/2024), melansir dari Kompas.com.
“Kami hanya back up perbantuan ruas Jaya 1, karena kekurangan anggota saat pengamanan jalur,” kata dia lagi.
Siti bilang, dua polisi itu terlambat karena beralasan ban mobil patroli mereka bermasalah di tengah jalan.
“Namun (mereka) tidak segera melaporkan demikian,” ungkap Siti.
Siti menyebut, dua polisi itu dihukum squat jump sebanyak sepuluh kali.
“Kenapa squat jump, karena jika tindakan push up, aspal sangat panas pada siang hari. Kami ada pertimbangan kemanusiaan juga kepada anggota,” pungkas dia.
Sebelumnya, juga pernah viral video Kolonel Frega Wenas, Dandim 0502/Jakarta Utara yang push up di depan anggotanya karena telat.
Diketahui, sejumlah grup facebook dihebohkan dengan sosok komandan kodim atau Dandim push up di depan anggotanya.
Dalam info yang beredar, disinyalir Dandim tersebut dihukum lantaran telat datang apel.
Menurut penelusuran SURYA.co.id, sosok Dandim tersebut ternyata adalah Kolonel Frega Wenas yang menjabat sebagai Dandim 0502/Jakarta Utara.
Ternyata tak biasa itu terjadi saat apel peresmian renovasi Markas Kodim 0502 Jakarta Utara, Jumat (17/2/2023).
Seperti dilansir dari Tribun Jakarta dalam artikel 'Telat Datang ke Apel, Dandim Jakarta Utara Push Up 20 Kali di Depan Anggotanya'.
Aksi tersebut dilakukan setelah Frega terlambat datang beberapa menit dari jadwal seharusnya.
Frega akhirnya melakukan push up sebanyak 20 kali di atas podium disaksikan para prajuritnya yang berada di halaman mako.
Frega menegaskan, aksi yang dilakukannya sebagai contoh bahwa seorang pemimpin tidak hanya memberikan perintah, tapi juga menjadi figur anggotanya.
"Prajurit itu identik dengan disiplin, jadi saya sebagai pimpinan, komandan, harus menegakkan disiplin," kata Frega di lokasi.
Dijelaskan Kolonel Infanteri Frega Wenas Inkiriwang, keterlambatannya dalam apel peresmian renovasi markas tempatnya bertugas ini bukan tanpa sebab.
Perjalanan Frega ke markas kodim harus tersendat karena di tengah jalan terjadi kecelakaan lalu lintas.
"Tadi pagi memang karena ada kecelakaan, biasanya waktunya cepat, akhirnya molor sampai 30 menit," kata Frega.
"Saya juga konsekuen, saya tadi telat dan saya pun melakukan push up," imbuhnya.
Frega menambahkan, aksi push up sebanyak 20 kali yang dilakukannya juga untuk menumbuhkan budaya kesetaraan dalam kedisiplinan.
Tidak peduli jabatannya, ketika berbuat suatu kekurangan harus mengakui.
"Saya menumbuhkan budaya bahwa kalau ada kekurangan kita harus mengakui terlepas jabatan saya sebagai komandan Kodim atau pimpinan," tutup Frega.

Melansir dari Wikipedia, Kolonel Frega Wenas memiliki nama lengkap Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang.
Ia adalah seorang perwira menengah TNI Angkatan Darat yang saat ini menjabat Komandan Kodim 0502/Jakarta Utara.
Ia memperoleh gelar Ph.D in International Relations di the London School of Economics and Political Science (LSE), United Kingdom.
Ia juga berhasil menyandang status Fellow of Higher Education Academy (FHEA) yang dikeluarkan oleh Higher Education Academy (HEA) Inggris setelah mengajar selama 2 tahun di LSE dan menyelesaikan ujian sertifikasi dosen di sana.
Selama kuliah di LSE ia juga menerima Global South Award dari LSE dan penghargaan The MVP Awards yang dikeluarkan oleh PPI UK untuk kategori Best Academic Contribution untuk Social Science and Humanities.
Prestasi ini melengkapi sejumlah prestasinya terdahulu termasuk lulus sebagai top 20 persen graduate ketika menempuh pendidikan Seskoad di U.S. Army Command and General Staff College sehingga ia pun dinominasikan sebagai salah seorang kandidat untuk Eisenhower Award, penghargaan untuk siswa internasional terbaik.
Ia pun menjadi perwira TNI AD ke-2 yang lulus dari program Master of Military Art and Science (MMAS).
Wenas juga merupakan awardee beasiswa Lembaga Pengelola dana Pendidikan atau LPDP (PK 62) salah satu program beasiswa bergengsi yang menjaring para kader terbaik Indonesia.
Wenas sejak 2013 tercatat sebagai Dosen Tetap Universitas Pertahanan Indonesia atau Unhan yang juga telah lulus sertifikasi dosen nasional di bidang ilmu Hubungan Internasional.
Selain mengajar di sana, ia juga aktif menulis di sejumlah media maupun jurnal internasional bereputasi seperti Australian Journal of International Affairs, Pacific Review, serta Journal of Current Southeast Asian Affairs yang masuk dalam indeks Scopus (Q1).
Ia pun sempat menulis beberapa buku. Sebelum menjabat sebagai Dandim 0502/JU, Wenas sempat ditugaskan sebagai Koorspri Kasad.
Sebelum menjalankan tugas belajar di Inggris ia pernah menjabat sebagai Wakapen Kostrad di mana sebelumnya Wenas juga pernah menjadi Kaspri Pangkostrad.
Sebelum bertugas di Makostrad, Wenas sempat mengemban amanat sebagai Komandan Yonif Linud 330/Tri Dharma.
Penugasan pertama Kolonel Inf Frega Wenas adalah sebagai Danton Taruna di Akademi Militer di mana kala itu para perwira lulusan terbaik ditugaskan oleh Kasad menjadi pengasuh taruna selama 2 tahun.
Lepas dari Akmil, Wenas menghabiskan waktunya berdinas di jajaran Brigade Brigif Linud 17 Kostrad yang merupakan satuan elite TNI AD di mana ia sempat bertugas di Yonif Linud 305/Tengkorak, Yonif Linud 328/Dirgahayu hingga Denma Brigif Linud 17 Kostrad.
Selama berdinas ia pun mendapatkan sejumlah penugasan operasi di Aceh, Poso dan Papua. Ia bahkan menerima penghargaan Kasad untuk prestasinya di daerah operasi Aceh.
Wenas juga menjadi anggota kontingen AASAM yang memenangkan Chief of Army Trophy, sehingga diberikan penghargaan Kasad pada tahun 2008.
Wanita Jakarta Pengkritik Dedi Mulyadi Ditangkap, Tapi KDM Ngaku Tak Kenal, Siapa yang Laporkan? |
![]() |
---|
Begini Jawaban Menkeu Purbaya Ditanya Soal Peluang Jadi Cawapres 2029 Geser Gibran, Dipuji Pengamat |
![]() |
---|
Tabiat Kakek Ibad, Sopir Ojol Sebatang Kara yang Ditemukan Tewas di Rumah, Apa Penyebab Kematiannya? |
![]() |
---|
Menkeu Purbaya Serius Pangkas TKD Meski Digeruduk 18 Gubernur, Kini Gandeng Mendagri Tito Karnavian |
![]() |
---|
Imbas KKB Papua Ngamuk Serang 2 Lokasi Secara Bersamaan, 2 Prajurit TNI Gugur, Ini Sosok Mereka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.