Berita Trenggalek

Jembatan Tawing Putus, Pemkab Trenggalek Ajukan Bantuan Jembatan Bailey ke Pemprov Jatim

Jembatan Tawing di Desa Tawing, Kecamatan Munjungan, Trenggalek, putus pada Minggu (20/10/2024).

Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: irwan sy
ist
Jembatan Tawing di Desa Tawing, Kecamatan Munjungan, Trenggalek, putus setelah debit air sungai meningkat. 

SURYA.co.id, TRENGGALEK - Jembatan Tawing di Desa Tawing, Kecamatan Munjungan, Trenggalek, putus setelah Kecamatan Munjungan diguyur hujan dengan intensitas tinggi pada Sabtu (19/10/2024).

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Trenggalek, Ramelan, menuturkan Jembatan Tawing dibangun pada tahun 2004.

"Jembatan tersebut sudah berumur 20 tahun, dulu pembangunannya swakelola. Hingga tahun 2024 ini memang belum ada perbaikan atau rehabilitasi untuk jembatan tersebut," kata Ramelan, Senin (21/10/2024).

Baca juga: Jembatan Putus Hingga 4 Rumah Tertimpa Longsor saat Hujan Deras Guyur Trenggalek

Satu-satunya pembangunan di sekitar jembatan yang menghubungkan Dusun Tawing dan Dusun Gunung Kembar adalah pembuatan talud sungai di kanan kiri jembatan yang dilakukan pada tahun 2023.

"Pembangunan talud tersebut tidak menyentuh jembatan, jadi memang tidak ada rehabilitasi semenjak dibangun," lanjutnya.

Menurut Ramelan, umur bukanlah penyebab utama Jembatan Tawing putus, melainkan debit air yang deras yang menggerus struktur jembatan.

Pembangunan jembatan, dinilai Ramelan tidak dirancang untuk mengantisipasi debit air yang sedemikian besarnya seperti saat ini.

"Dulu airnya lebih terkendali walaupun saat musim hujan. Saat ini top soil tanah terus menipis sehingga air tidak terserap dengan sempurna lalu terbuang semua ke sungai," jelas Ramelan.

Vegetasi hutan di Kecamatan Munjungan yang terkikis juga membuat air hujan langsung turun ke sungai sehingga debit air tak bisa dikendalikan.

Menindaklanjuti jembatan yang putus tersebut, Dinas PUPR Trenggalek akan berkirim surat ke Pemprov Jatim untuk meminta bantuan jembatan Bailey.

Menurut Ramelan, pembangunan Jembatan Tawing tidak bisa serta merta bisa dilaksanakan mengingat APBD Trenggalek yang terbatas.

"Pada banjir tahun 2022, 12 jembatan kita putus, dan itupun belum semuanya bisa teratasi karena anggarannya harus kita bagi. Jembatan yang belum kita bangun masih menggunakan jembatan bailey bantuan dari Pemprov Jatim," tegasnya.

Sedangkan untuk Jembatan Tawing, salah satu harapan terbesar agar bisa segera dibangun kembali adalah adanya bantuan pembangunan jembatan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Coba kita upayakan agar bisa mendapatkan bantuan dari BNPB," pungkasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved