Kabinet Prabowo Gibran
ISESS Minta Mayor Teddy Mundur dari TNI Usai Dilantik Jadi Sekretaris Kabinet, Tak Lagi Wadanyonif
Mayor Teddy Indra Wijaya diminta mundur dari TNI setelah diangkat menjadi Sekretaris Kabinet. Jabatan Wadanyon dilepas.
SURYA.co.id - Diangkatkan mantan ajudan Prabowo Subianto, Mayor Teddy Indra Wijaya sebagai Sekretaris Kabinet (Seskab) mendapat sorotan luas.
Pasalnya, Mayor Teddy saat ini masih berpangkat perwira menengah, sementara jabatan Seskab laiknya diisi perwira tinggi.
Pengamat militer sekaligus co-founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi meminta Mayor Teddy untuk mundur dari prajurit TNI.
Dia mengatakan prajurit TNI aktif hanya boleh mengisi jabatan di lingkungan militer atau kementerian/lembaga yang diatur dalam UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia.
Khairul mengatakan, mengacu pada UU tersebut, jabatan Seskab tidak dibolehkan oleh UU tersebut.
Baca juga: Alasan Mayor Teddy Belum Dilantik Bersama Menteri Kabinet Merah Putih, Tak Perlu Pensiun dari TNI
"Secara aturan berlaku, prajurit aktif sebenarnya tidak diperkenankan menduduki jabatan sipil, termasuk di kabinet pemerintahan."
"Hal ini diatur dalam UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI , yang secara tegas mengatur bahwa prajurit aktif hanya boleh mengisi jabatan di lingkungan militer atau kementerian/lembaga yang diatur dalam UU tersebut, tapi tidak untuk jabatan sipil dan politis seperti Sekretaris Kabinet," katanya ketika dihubungi, Senin (21/10/2024).
Dia menegaskan, seharusnya jika ada seorang prajurit aktif TNI menduduki jabatan sipil seperti Mayor Teddy menjadi Seskab, maka harus pensiun atau diberhentikan sementara.
"Jadi, apabila Mayor Teddy Indra Wijaya akan menjadi Sekretaris Kabinet, dia mestinya terlebih dahulu melepaskan statusnya sebagai prajurit aktif TNI," tuturnya.
Di sisi lain, Khairul tetap mengkritik Mayor Teddy yang tidak mundur menjadi prajurit TNI meski tidak ada aturan yang dilanggar.
Kritiknya terkait jabatan Seskab yang hanya dijabat oleh perwira berpangkat mayor.
Namun, Khairul tidak mempermasalahkan jika Mayor Teddy menjabat sebagai Seskab ketika sudah tidak berstatus lagi menjadi prajurit aktif TNI.
Dia lantas mencontohkan sosok Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Iftitah Sulaiman Suryanagara yang kini sudah berstatus sebagai warga sipil dan menjabat sebagai menteri di kabinet Prabowo-Gibran.
Adapun AHY menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan dan Iftitah menjadi Menteri Transmigrasi.
"Bahkan kalau tidak ada larangan atau tidak harus mundur sekalipun, saya tetap menyarankan pengunduran diri. Mengapa? Karena kita akan bicara soal kepantasan dan kepatutan jika jabatan itu diisi oleh perwira berpangkat mayor."
"Beda halnya kalau dia sudah berstatus sipil, tidak akan ada masalah mau jadi menteri sekalipun, seperti AHY dan Iftitah," ujar Khairul.
Pandangan Khairul ini bertolak belakang dengan Wakil Ketua DPR sekaligus Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.
Dasco menjelaskan bahwa posisi Sekretaris Kabinet (Seskab) tidak setara dengan menteri.
Seskab kini posisinya di bawah Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg).
"Yang pertama, disampaikan bahwa nomenklatur Seskab itu terjadi perubahan, bahwa tidak ada Seskab setingkat menteri. yang ada adalah Seskab itu di bawah Mensesneg," ujar Dasco, Senin (21/10/2024).
Dia menuturkan perubahan struktur Seskab itu telah diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres).
Dasco menjelaskan, Sekretaris Militer (Sekmil) dan Sekretaris Pribadi (Sekpri) yang ada di bawah Mensesneg juga bisa dijabat perwira aktif.
Jabatan Seskab, kata Dasco, bisa dijabat oleh aparatur sipil negara dengan pangkat setinggi-tingginya eselon II atau Brigadir Jenderal.
"Nah, di bawah Mensesneg dan menurut aturan, seperti Sekmil, seperti Sekpri, itu boleh dijabat oleh perwira aktif."
"Dan Seskab itu adalah setara dengan paling tinggi eselon 2 atau kalau dalam TNI paling tingginya Brigadir Jenderal," jelasnya.
Oleh karenanya, Dasco menegaskan bahwa Teddy tak perlu pensiun dari TNI meski menjabat sebagai Seskab.
Tak Lagi Jabat Wadanyon
Sementara itu, dengan dilantiknya Mayor Teddy sebagai Seskab, jabatannya sebagai Wakil Komandan Batalyon Infanteri (Wadanyonif) Para Raider 328/Dirgahayu langsung dilepas.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal Wahyu Yudhayana mengatakan, posisi tersebut secara otomatis tak lagi dijabat Teddy karena sudah menjadi Sekretaris Kabinet (Seskab).
“Ya pasti kalau sudah penugasan di luar struktur, jabatan yang di struktural akan diserahterimakan, kan gitu,” ujar Wahyu saat dihubungi Kompas.com, Senin (21/10/2024).
Wahyu menuturkan, TNI AD akan menunjuk Wadanyonif Para Raider 328/Dirgahayu yang baru melalui mekanisme di internal.
Namun, Wahyu menegaskan bahwa Mayor Teddy tetap berstatus sebagai perwira aktif.
“Kan ada proses internal di dalam TNI AD. Iya (tinggal penunjukan pengganti). Tapi yang jelas Mayor Teddy masih tetap perwira TNI Aktif ya,” kata dia.
Wahyu juga menekankan bahwa Mayor Teddy tidak perlu pensiun dari TNI AD meski menjabat sebagai Sekretaris Kabinet.
Ia menyebutkan, jabatan Seskab yang disandang oleh Mayor Teddy termasuk dalam kategori penugasan di luar struktur TNI AD.
“Ini statusnya adalah penugasan di luar struktur. Sehingga tidak perlu menyelesaikan dinas aktifnya atau pensiunan itu tidak perlu,” ujar Wahyu.
Mayor Teddy resmi dilantik menjadi Sekretaris Kabinet (Seskab) di Istana Negara pada Senin (21/10/2024) siang.
Dia juga telah disumpah di hadapan Prabowo bersama dengan 55 wakil menteri (wamen) lainnya.
"Bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara," kata Prabowo diikuti Teddy dan para wakil menteri.
"Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa tanggung jawab,” demikian Presiden mendiktekan sumpah jabatan.
Lantas, seperti apa rekam jejak Mayor Teddy?

Melansir dari Wikipedia, Mayor Teddy Indra Wijaya lahir 14 April 1989.
Ia adalah seorang perwira menengah TNI Angkatan Darat berdarah Jawa-Minahasa yang menjabat sebagai Sekretaris Kabinet Indonesia pada Kabinet Merah Putih pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka sejak 21 Oktober 2024 hingga sekarang.
Teddy ;ahir di Manado, Sulawesi Utara. Ia merupakan putra dari pasangan Kolonel Inf. (Purn) Giyono dan Mayor Caj (K) Patris R.A. Rumbayan.
Baca juga: Rekam Jejak Widiyanti Putri Wardhana Menteri Pariwisata Kabinet Prabowo-Gibran, Karier Mentereng
Teddy sudah menunjukkan ketertarikannya pada dunia militer sejak dini. Ia menempuh pendidikan di SMA Taruna Nusantara, Magelang sehingga lulus pada tahun 2007.
Ia meraih S1 di Universitas Jenderal Achmad Yani pada tahun 2012, dan S2 Kajian Terorisme di Universitas Indonesia pada tahun 2021.
Selama menjadi perwira TNI Angkatan Darat, ia telah menjalani pendidikan militer di dalam dan luar negeri, yakni:
- Akademi Militer, 2011
- Sekolah Komando, Kopassus, 2012
- Sat Gultor Anti Teror, Kopassus, 2013
- Terjun Free Fall, Kopassus, 2014
- Pandu Lintas Udara, Kopassus, 2015
- Sekolah Intel di Australia, 2015
- United States Army Infantry School, Amerika Serikat, 2019
- United States Army Airborne School, Amerika Serikat, 2019
- United States Army Air Assault School, Amerika Serikat, 2019
- Ranger School, 2020.
Teddy merupakan taruna dan perwira TNI yang berprestasi selama menjalani pendidikan.
Selama menjadi taruna, ia menjabat sebagai Kalemustar (Ketua Lembaga Musyawarah Taruna) di Resimen Korps Taruna.
Baca juga: Profil dan Prestasi Dito Ariotedjo Ditunjuk Prabowo Jadi Menpora, Termuda di Kabinet Merah Putih
Ia juga aktif dalam Drumband GSCL dan menjadi wakil satu-satunya dari Taruna Akademi AD, AL, AU dalam International Cadet Conference ke-13 di National Defence Academy, Jepang pada tahun 2010.
Ia meraih predikat International Honor Graduate, Commandant List Award dan Gold APFT daripada United States Army Air Assault School pada tahun 2019.
Karier Teddy di TNI bermula sebagai Komandan Peleton 3,2,1 di Kopassus sebelum ditunjuk menjadi Ajudan Kepala Staf Umum TNI dan beberapa jabatan militer lain setelah itu termasuk Asisten Ajudan Presiden Joko Widodo dan Ajudan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak sempat memutasi Teddy menjadi Wadanyonif Para Raider 328/Dirgahayu melalui Keputusan Kasad nomor Kep. 137/II/2024 tertanggal 26 Februari 2024.
Namun, Teddy tetap mendampingi Prabowo sebagai Ajudan Menhan, sebelum akhirnya Prabowo menunjuk Teddy menjadi Sekretaris Kabinet.
Riwayat pendidikan:
- SMA Taruna Nusantara, Magelang, 2007
- S1 Universitas Jenderal Achmad Yani, Bandung, 2012
- S2 Universitas Indonesia, Jakarta, 2021 (Kajian Terorisme)
Jabatan militer:
- Komandan Peleton 3,2,1 di Batalyon Kopassus
- Ajudan Kasum TNI
- Perwira Operasi Batalyon 13 Kopassus
- Asisten Ajudan Presiden Joko Widodo
- Pama Sat-81 Gultor Mabes TNI (Pendidikan di Amerika)
- Komandan Tim 1 dan 2 di Batalyon Kopasus
- Ajudan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto
- Wakil Komandan Batalyon Infanteri Para Raider 328/Dirgahayu.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mayor Teddy Diminta Mundur dari TNI usai Jadi Seskab meski Tidak Langgar Aturan, Mengapa?
Mayor Teddy Indra Wijaya
Sekretaris Kabinet (Seskab)
Kabinet Merah Putih
Seskab Mayor Teddy
kabinet Prabowo-Gibran
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Rekam Jejak Hasan Nasbi yang Mundur dari Kepala Kantor Komunikasi Presiden, Kritikus Anies Baswedan |
![]() |
---|
Prabowo Perintahkan Menteri Pakai Maung Garuda Buatan Cimahi, Selamat Tinggal Mobil Impor |
![]() |
---|
AM Putranto Dikenal Pendiam dan Ikut Pencinta Alam saat Sekolah di SMAN 1 Jember |
![]() |
---|
Profil Sugiono Menteri Luar Negeri Kabinet Merah Putih Prabowo, Tugas Pertama Hadiri BRICS di Rusia |
![]() |
---|
Kisah Dudung Abdurachman, Dulu Sekolah Nyambi Jadi Loper Koran, Kini Jabat Penasihat Khusus Presiden |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.