Berita Pasuruan

Mendapat Pelatihan Menjahit Konveksi, Para WBP Lapas Pasuruan Percaya Diri Sambut Kesempatan Kedua

Lapas Pasuruan mengedepankan pendekatan pembinaan berbasis kemandirian yntuk membuka peluang baru bagi para narapidana

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Deddy Humana
surya/Galih Lintartika (Galih)
Pelatihan menjahit dan konveksi yang diikuti 100 WBP di Lapas Pasuruan. 

SURYA.CO.ID, PASURUAN - Lapas Pasuruan memang bukan pusat konveksi atau usaha menjahit, tetapi kemungkinan ke depannya bisa melahirkan banyak penjahit handal dari warga binaan pemasyarakatan (WBP) di sana.

Salah satu program pembinaan kemandirian yang digulirkan Lapas Pasuruan memang pelatihan menjahit konveksi, dan bidang ini diminati para WBP. Ada sebanyak 100 WBP yang mengikuti program ini.

Ini merupakan langkah strategis Kemenkumham untuk membekali para WBP dengan keterampilan praktis yang dapat diaplikasikan setelah mereka kembali ke masyarakat.

Lapas Pasuruan juga mengedepankan pendekatan pembinaan berbasis kemandirian yntuk membuka peluang baru bagi para narapidana. Baik itu berupa wirausaha mandiri maupun kemampuan bekerja di sektor industri kreatif seperti konveksi. 

Dalam program ini, WBP tidak hanya diajarkan keterampilan dasar menjahit, tetapi juga diajarkan standar-standar produksi yang berlaku di industri konveksi  nasional.

Harapannya, hasil pelatihan ini diharapkan memiliki daya saing di pasaran. Program ini diselenggarakan melalui kerja sama dengan sejumlah pihak.

Di antaranya adalah lembaga pendidikan vokasi serta perusahaan garmen untuk memastikan kualitas pelatihan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan industri. 

Hasil produksi yang dihasilkan oleh para WBP Lapas Pasuruan akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sandang masyarakat di berbagai wilayah

Kepala Lapas Pasuruan, Ma'ruf Prasetyo Hadianto menegaskan,  program ini tidak hanya bertujuan membekali para WBP dengan keterampilan. Tetapi juga menjadi sarana bagi mereka untuk berkontribusi langsung kepada bangsa dan negara.

“Melalui program ini, kami berharap para WBP dapat memiliki kesempatan kedua untuk mengembangkan potensi diri mereka. Dan dengan bekal keterampilan ini, mereka bisa kembali ke masyarakat dengan kemampuan yang lebih baik,” ujar Ma'ruf. 

Salah satu WBP peserta program, Iqbal Piti menyampaikan rasa terima kasihnya atas kesempatan yang diberikan. Iqbal mengaku, melalui pelatihan ini ia dapat menemukan harapan baru untuk masa depannya.

"Pelatihan ini memberikan saya kepercayaan diri untuk bisa hidup lebih baik setelah bebas nanti. Saya berharap keterampilan menjahit ini bisa menjadi bekal untuk membangun usaha sendiri atau bahkan bekerja di pabrik konveksi nantinya," ucapnya.

Inisiatif ini tidak hanya memberikan bekal kemandirian kepada WBP, tetapi juga menjadi bagian dari solusi dalam membantu memenuhi kebutuhan sandang nasional, serta memperkuat upaya reintegrasi sosial bagi para WBP setelah mereka menyelesaikan masa hukumannya. *****

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved