Persebaya Surabaya

Respons Santai Andhika Ramadhani Jadi Sasaran Paido Usai Laga Persib vs Persebaya Surabaya

Respons santai Andhika Ramadhani jadi sasaran paido usai laga Persib vs Persebaya Surabaya, sudah pernah hadapi yang lebih parah. 

Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Abdullah Faqih
Persebaya Surabaya
Kiper Persebaya Surabaya, Andhika Ramadhani, menghalau bola dari striker PSBS Biak, Minggu (22/9/2024) malam di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar Bali. Laga ini berakhir untuk kemenangan Persebaya dengan skor 1-0. 

SURYA.co.id, - Respons santai Andhika Ramadhani jadi sasaran paido usai laga Persib vs Persebaya Surabaya, sudah pernah hadapi yang lebih parah. 

Andhika Ramadhani menjadi sosok yang tiba-tiba disorot pasca kekalahan Persebaya Surabaya atas Persib Bandung dalam lanjutan pekan ke-8 Liga 1 2024/2025, Jumat (18/10) kemarin. 

Gawang yang dikawal oleh pemain berusia 25 tahun itu harus dua kali bobol lewat aksi dari Edo Febriansyah dan Ciro Alves. 

Terpantau, instagram penjaga gawang jebolan klub El Faza itu mulai dipenuhi komentar negatif pasca kekalahan melawan Persib. 

Padahal ia tak melakukan blunder individual yang membuat gawangnya kebobolan dengan cara yang mudah. 

Gol pertama dicetak oleh Edo Febriansyah dengan tendangan roket dari luar kotak penalti. 

Andhika Ramadhani tampil di laga Persebaya Surabaya vs Persis Solo
Andhika Ramadhani tampil di laga Persebaya Surabaya vs Persis Solo (Persebaya)

Gol kedua dari Ciro Alves terjadi saat pemain asal Brasil itu berhasil melenggang di lini pertahanan Persebaya

Ciro dengan cerdik melepaskan tendangan yang tak mampu dijangkau oleh Andhika yang sudah mencoba mengantisipasi dengan maju dari garis gawang. 

Baca juga: Update Klasemen Liga 1: Persebaya Surabaya di Puncak Meski Kalah Lawan Persib, PSM Membayangi

Baca juga: Kolaps di Laga Big Match Persib Bandung vs Persebaya Surabaya, Begini Pengakuan Tyrone Del Pino

Mendapatkan paido tak membuat Andhika Ramadhani dalam kondisi yang berlarut. 

Cak Dhik, sapaan akrabnya menanggapi paido itu dengan lapang dada. 

"Berkomentarlah sesuka hati kalian.

Saya tidak akan sakit hati, paidomu, hujatanmu, ketidaksukaanmu terhadap saya pribadi saya tidak akan sakit hati

 

tapi saya tahu siapa kalian atau kalian tidak suka saya disini?" Tulis Andhika

Permasalahan paido tentu bukan hal baru yang dihadapi oleh pemain asal Perak itu. 

Pasalnya ia telah menghadapi paido bahkan sejak mencatatkan penampilan professional pertamanya bersama Bajul Ijo. 

Tetapi dari paido itu, ia mampu bangkit lagi dan membuktikan bahwa ia memang pantas mengawal jala Persebaya

Di musim ini, Andhika Ramadhani sendiri memang tengah dalam performa meningkat. 

Bahkan, ia berhasil membangkucadangkan kiper berlabel Timnas Indonesia Ernando Ari dalam dua pertandingan terakhir. 

Ia sejauh ini tampil sebanyak 4 pertandingan dan mencatatkan 3 kebobolan dan 2 kali nirbobol. 

Sudah Hadapi yang Lebih Parah

Andhika Ramadhani sudah merasakan paido yang lebih parah saat mencatatkan penampilan pertamanya bersama Persebaya di Liga 1 2021/2022 silam.

Tak tanggung-tanggung, lawan perdana yang harus dihadapi adalah PSIS Semarang.

Momen bersejarah baginya ternyata harus menjadi mimpi buruk.

Ini karena pemain bernomor punggung 52 itu harus memungut bola 3 kali dari sarangnya, Persebaya juga harus menelan kekalahan 3-2 melawan Laskar Mahesa Jenar.

Kekalahan serta penampilan buruk tentu berujung pada sorotan dari pendukung setia Persebaya yaitu Bonek.

Andhika mengaku bahwa ia harus menghadapi paido tanpa henti, terutama melalui media sosialnya.

"3 hari hapeku ngedrop (karena hujatan di media sosial), pengalaman pertama. Mental pasti down, tapi mau gimana lagi." Ucap Andhika Ramadhani seperti dilansir SURYA.co.id dari Youtube GS Pedia

Debut pahit tak membuatnya patah arah. 

Andhika berkeyakinan bahwa ini merupakan kesempatan emasnya untuk tampil, terutama melihat Ernando yang harus absen. 

"Kalau gak dimulai dari sekarang, mumpung Ernando di timnas, siapa lagi yang mau main?" Ungkapnya

Pemain yang sempat mendapatkan panggilan Timnas Indonesia itu juga tak menganggap paido yang diberikan oleh Bonek menjadi sebuah beban.

Ia sadar betul bahwa Persebaya adalah klub yang besar, wajar jika pendukung tak mau klub kebanggaannya menelan kekalahan.

"Bonek seperti itu juga gak mau kita semena-mena dianggap remeh sama orang-orang"

"Bonek kayak gitu kan karena cinta sama Persebaya. Mereka maido pemain juga bukan seakan-akan mematahkan mereka. Bonek maido pemain juga biar kedepannya biar gak seperti itu terus"

Lebih lanjut, Andhika juga mengungkapkan bahwa para pemain juga merasakan beban yang sama seperti yang diemban oleh pendukung apabila Persebaya mengalami kekalahan.

"Kita sebagai pemain itu, kalau Persebaya kalah ya sedih, nangis juga" Terang pemain yang akrab dipanggil Cak Dhik. 

Hujatan demi hujatan nampak menempa seorang Andhika Ramadhani dalam prosesnya. 

Setelah dihujat, Andhika justru menuai pujian kala performa gemilangnya pada laga melawan Persija Jakarta di pekan ke-9 Liga 1 2021/2022 silam. 

Saat itu Persebaya Surabaya berhasil menang tipis 1-0 atas Macan Kemayoran. 

Pemain jebolan klub internal El Faza itu berhasil tampil gemilang dan mencatatkan penyelamatan demi penyelamatan di bawah mistar gawangnya. 

Penampilan apik itu juga membuatnya dipuji oleh pelatih Persija kala itu yaitu Angelo Alessio. 

Sejak saat itu, Andhika selalu menjadi andalan Persebaya Surabaya kala Ernando Ari absen. 

Ia bahkan tampil lebih banyak daripada Ernando Ari di musim 2023/2024 lalu. 

Pemain bertinggi 184cm itu total mencatatkan 47 pertandingan, 15 kali nirbobol dan 54 kali kebobolan sepanjang karirnya bersama Persebaya.

Kisah dari Andhika Ramadhani tentu mempunyai pelajaran penting bagi generasi penerus.

Ia mengajarkan bahwa untuk menjadi pemain sepak bola, keinginan kuat dan dedikasi yang tinggi harus dijunjung tinggi oleh pemain.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved