Berita Trenggalek
Ditargetkan Rampung Akhir 2024, Pembebasan Lahan Bendungan Bagong Trenggalek Belum Sampai 50 Persen
Pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Bagong di Kecamatan Bendungan, Trenggalek, berjalan lambat.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: irwan sy
SURYA.co.id, TRENGGALEK - Pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Bagong di Kecamatan Bendungan, Trenggalek, berjalan lambat.
Dalam pembangunannya, Bendungan Bagong dilakukan dengan kontrak tahun jamak mulai dari tanggal 27 Desember 2018 dan direncanakan rampung pada akhir tahun ini.
Namun hingga bulan Oktober 2024, pembebasan lahan untuk Bendungan Bagong belum mencapai 50 persen, dari target 1.916 bidang tanah, baru 807 bidang yang dibebaskan.
"Masih dalam proses, masih ada 800 san (yang dibebaskan) karena masih ada permasalahan-permasalahan yang harus diselesaikan," kata Kepala BPN Trenggalek, Agus Purwanto, Rabu (16/10/2024).
Sedangkan sisanya, yaitu sebanyak 1.109 bidang tanah masih dalam tahap verifikasi dan pengumuman.
Ketua panitia pengadaan tanah PSN Bendungan Bagong tersebut berharap pada akhir tahun, pembebasan lahan tersebut bisa rampung total.
"Kemarin kita musyawarah dengan masyarakat, sekitar 569 bidang tanah sudah diumumkan berapa nilai ganti kerugiannya," lanjutnya.
Sedangkan prosesnya tinggal menunggu persetujuan masyarakat.
Bila masyarakat setuju maka besaran tersebut akan dibayarkan lagi oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).
Terakhir pemberian uang ganti rugi diberikan kepada 39 orang terdampak dengan nilai total Rp 12.744.259.699.
Sementara itu, Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Trenggalek, Dyah Wahyu Ermawati berharap dukungan seluruh lapisan untuk percepatan pembangunan Bendungan senilai Rp 1,6 Triliun tersebut termasuk percepatan pelaksanaan pengadaan barang jasa.
"Segera juga kita akan segera lakukan penyelesaian pembangunan Bendungan Bagong. Oleh karena itu, tidak hanya kepada panitia pengadaan barang, tapi juga kepada masyarakat untuk bekerjasama mempercepat ini," imbuhnya.
Pembangunan bendungan Bagong ini terus dikebut mengingat pemerintah mempunyai target untuk membangun ketahanan pangan lokal, salah satunya untuk mendukung penyajian makan gratis yang mana pemerintah harus bisa menyediakan sumber bahan baku yang cukup besar.
"Harapannya, masyarakat lokal dengan ganti uang ini untuk pengadaan lahan Bendungan Bagong, bisa menyediakan produk-produk pangan lokal. Uang tadi bisa digunakan untuk pembelian produktif bukan konsumtif," tutupnya.
Anggota DPR RI Novita Hardini Tolak Kenaikkan PPN 12 Persen untuk Sekolah Internasional |
![]() |
---|
Bocah di Trenggalek Tewas Saat Kejar Layangan, Terpeleset Saat Berlari di Tepian Sungai Kedunglurah |
![]() |
---|
Dampak Bencana Tanah Gerak di Trenggalek Meluas, Ratusan Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal |
![]() |
---|
Korban Tanah Gerak di Trenggalek Takut Kembali ke Rumah, Kapolres Sediakan Tempat Pengungsian |
![]() |
---|
Tanah Gerak di Kecamatan Suruh Trenggalek, Puluhan Jiwa Mengungsi Tinggalkan Rumah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.