Keracunan Massal di Trenggalek

UPDATE Keracunan Massal di Trenggalek Tewaskan Satu Orang, Polisi Periksa Panitia Acara

Satreskrim Polres Trenggalek tengah melakukan penyelidikan dugaan keracunan di Kelurahan Ngantru, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek,

tribun jatim/sofyan arif
Kasatreskrim Polres Trenggalek, AKP Zainul Abidin 

SURYA.CO.ID,TRENGGALEK - Satreskrim Polres Trenggalek tengah melakukan penyelidikan dugaan keracunan di Kelurahan Ngantru, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek, Rabu (16/10/2024).

Sejumlah pihak telah dipanggil penyidik untuk dilakukan pemeriksaan guna mengungkap kasus yang menyebabkan 8 orang dirawat dan seorang warga meninggal dunia itu.

"Penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap penyelenggara acara Maulid dalam hal ini ketua RT dan panitia acara, kemudian melakukan pengecekan di dapur katering terkait produk yang dipakai oleh katering," kata Kasatreskrim Polres Trenggalek, AKP Zainul Abidin, Rabu (16/10/2024).

Penyidik juga telah melakukan pengecekan ke toko tempat belanja katering dan mengambil sampel makanan termasuk beberapa bahan pokok beras di toko tempat penjualan beras.

"Kita juga berkoordinasi dengan RSUD dan Dinas Kesehatan terkait dengan sampel sisa makanan maupun snack yang dikirim ke laboratorium Dinkes di provinsi Jawa Timur," lanjutnya.

Baca juga: 7 Warga Ngantru Trenggalek Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Penyidik juga telah mendatangi keluarga korban untuk menanyakan riwayat kesehatan serta mengambil sisa obat yang dikonsumsi korban karena diketahui korban memiliki penyakit bawaan hipertensi.

"Kami juga masih melakukan pemantauan terkait dengan kondisi korban yang lain dan kami masih menunggu nanti hasil daripada laboratorium seperti apa," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, insiden dugaan keracunan menyebabkan seorang warga, N, perempuan berusia 47 tahun meninggal dunia.

Kadinkes Dalduk KB Trenggalek, Sunarto mengatakan acara keagamaan tersebut diselenggarakan di salah satu rumah warga dengan jumlah mencapai 130 orang, pada Rabu (9/10/2024).

"Ada beberapa yang mengalami gejala (keracunan), yang terdata di kami ada 98 orang di mana ada delapan orang yang rawat inap di Rumah Sakit. Satu anak usia 11 tahun lainnya dewasa," kata Sunarto, Selasa (15/10/2024).

Dalam pengajian tersebut, jemaah mendapatkan makanan berupa nasi kotak yang berisi nasi, kering tempe, telur balado, dan mie. 

Selain itu jemaah mendapatkan makanan ringan berupa roti isi ayam, kemudian roti bolu dan air mineral 

"Keesokan paginya kita mendapat laporan dari salah satu warga yang kebetulan warga tersebut juga bekerja di Puskesmas (tentang dugaan keracunan). Kemudian kita segera turun ke sana untuk investigasi ke lokasi," jelasnya.

Dari situ ada 43 warga yang mengeluh demam, muntah, hingga diare, lalu seiring pendataan yang dilakukan ditemukan 98 pasien dengan gejala yang sama.

Mereka berobat ke sejumlah fasilitas kesehatan dan 8 orang di antaranya harus mendapatkan perawatan di RSUD dr Soedomo Trenggalek.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved