Berita Nganjuk

Pengasuh Minta Hak Asuh Anak yang Diduga Dianiaya Ibu Angkatnya di Nganjuk

Nasib seorang bocah MN (7) di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur (Jatim), begitu merana akibat perlakuan ibu angkatnya. 

Penulis: Danendra Kusumawardana | Editor: Cak Sur
Istimewa
Kondisi MN (7) usai diduga dianiaya oleh ibu angkatnya di Desa Kemlokolegi, Kecamatan Baron, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Rabu (9/10/2024). 

SURYA.CO.ID, NGANJUK - Nasib seorang bocah MN (7) di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur (Jatim), begitu merana. 

Dia mengalami luka lebam pada wajah, diduga akibat dianiaya ibu angkatnya, S warga Desa Kemlokolegi, Kecamatan Baron, Kabupaten Nganjuk

Oleh sebab itu, sang pengasuh yang juga tetangga S, Marmi terdorong untuk meminta hak asuh atas MN dari S. 

Marmi membenarkan hal tersebut. Dia berjuang untuk mendapatkan hak asuh MN. 

Itu dilakukan untuk mengamankan MN dari tindak kekerasan serupa. 

"Biar saya saja yang merawat dan menjaga MN. Saya tak mau dia mengalami kekerasan lagi," kata Marmi, Rabu (9/10/2024). 

Marmi menduga, MN mendapat penganiayaan tak hanya sekali. 

Sebab, dia dan warga sering mendengar jeritan dan tangisan MN dari dalam rumah S, sebelum dugaan kasus kekerasan ini terungkap. 

Bukan hanya itu, pada 2023, S pernah ditengarai melakukan penelantaran terhadap MN.

Baca juga: Heboh Perselisihan Pengasuh vs Ibu Angkat di Nganjuk, Berujung Laporan Polisi

MN dibiarkan berkeluruyan hingga dini hari. 

Lalu, MN sedang sendirian ditemukan warga berada di Pasar Kertosono, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk

Pasar Kertosono berjarak sekira 5 km dari Desa Kemlokolegi

Namun, persoalan penelantaran dapat dimediasi oleh pihak desa. 

Marmi legowo memberikan kesempatan kepada S untuk memperbaiki diri. 

"Saya memberi kesempatan berharap S berubah. Kenyataannya, tidak. Dia justru menjadi-jadi dengan menghajar MN. MN bercerita kepada saya, kalau dia pernah dipukul menggunakan sandal oleh S. Saya tak terima dan sudah melaporkannya ke kepolisian," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Kemlokolegi, Januar Arif Gunawan tak menampik bila S sempat diduga menelantarkan MN. 

Masalah tersebut menciptakan perseteruan antara S dengan Marmi. 

Marmi marah, karena sangat menyayangi MN. 

"Permasalahan dugaan penelantaran itu bisa kami mediasi. Tapi baru-baru ini muncul lagi dugaan kekerasan anak. Bu Marmi sudah laporan ke Polisi terkait dugaan kekerasan anak," jelasnya. 

Diberitakan sebelumnya, seorang bidan berinisial S warga Desa Kemlokolegi di Kecamatan Baron, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur (Jatim), diduga telah menganiaya anak angkatnya sendiri, MN (7). 

Akibat perbuatan itu, MN sampai menderita luka lebam di wajah. 

Kejadian ini pun memantik kegeraman, Marmi, yang tak lain pengasuh MN. 

Marmi lantas melaporkan S ke Polisi. 

➢ IKUTI UPDATE BERITA MENARIK LAINNYA di GOOGLE NEWS SURYA.CO.ID

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved