SURYA Kampus

Wujudkan Kampus Ramah Difabel, Tim Dosen UM Surabaya Buat Tongkat Pintar untuk Mahasiswa Tuna Netra

UM Surabaya mengembangkan inovasi tongkat pintar dengan sensor roda otomatis untuk mahasiswa tunanetra berbasis smartphone. 

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/sulvi sofiana
Yolanda saat mencoba tongkat pintar dengan sensor roda otomatis untuk mahasiswa tunanetra berbasis smartphone di area kampus, Minggu (6/10/2024). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Pengembangan teknologi untuk memudahkan mahasiswa tuna netra beraktivitas di kampus terus dikembangkan oleh Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya.

Kali ini, tim dosen UM Surabaya mengembangkan inovasi tongkat pintar dengan sensor roda otomatis untuk mahasiswa tunanetra berbasis smartphone. 

M Febriyanto Firman Wijaya, Ketua penggagas inovasi tersebut mengatakan bahwa alat ini telah di uji coba sejumlah mahasiswa tuna netra di kampus UM Surabaya. 

Alat ini dilengkapi dengan bahan tongkat yang ringan dan fleksibel, Sensor Ultrasonik Pendeteksi rintangan atau bahaya, Navigasi GPS Area, Tombol darurat, Reflektor Cahaya, Port Charger, Voice Record sebagai alat perekam suara, dan Pointer untuk presentasi.

"Pengembangan dan penyesuaian akan tetap dilakukan seiring dengan perkembangan dan kebutuhan mahasiswa disabilitas,"ujarnya, Minggu (6/10/2024).

Riyan berharap alat ini akan bisa diproduksi lebih banyak, sehingga bisa bermanfaat untuk mahasiswa tunanetra yang tidak hanya di kampus tapi juga di luar kampus. 

Mahasiswa penerima beasiswa difabel,Yolanda mengatakan alat ini sangat berfungsi dan membantu dirinya yang tuna netra beraktivitas di saat di kampus.

Khususnya bagi tuna netra yang baru pertama kali mengunjungi kampus, karena bisa memberikan informasi yang dibutuhkan untuk beraktivitas tanpa perlu beradaptasi untuk waktu lama.

“Alatnya sederhana dengan banyak fungsi yang menguntungkan bagi pengguna, terutama bagi tunanetra seperti saya,”ujar mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam ini.

Bagi Yolanda, ini merupakan sebuah terobosan baru yang dikembangkan sebagai bentuk kepedulian bagi mahasiswa tunanetra yang ada di kampus. 

“Saya harap alat ini dapat menjadi salah satu alat yang bisa membantu meningkatkan keamanan penyandang tunanetra baik di kampus atau di luar kampus. Syukur-syukur jika alat ini bisa terintegrasi langsung dengan rumah sakit,” pungkasnya.

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved