Gencarkan Tanam Bawang Merah di Selatan, Pemkab Lumajang Targetkan Luasan 30 HA per Tahun

SURYA.CO.ID, LUMAJANG - Bawang merah menjadi komoditas holtikultura yang dinilai semakin menguntungkan petani. Karena itu Pemkab Lumajang mengoptimalkan perluasan penanaman tanaman bawang merah untuk memastikan ketersediaan pasokan.

Kepala Bidang Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lumajang, Hendra Suwandaru mengatakan, sentra terbesar penanaman bawang merah di Lumajang tersebar di sejumlah wilayah. Di antaranya Kecamatan Kunir, Yosowilangun dan Tekung.

Penanaman bawang merah sedang digenjot Pemkab Lumajang demgan menargetkan luasan lahan 30 hektar per tahun. "Saat ini kami mengajak para petani yang ada di daerah Selatan, khususnya Kunir, Yosowilangun, Tekung dan daerah sekitarnya, untuk menanam bawang merah," ujar Hendra ketika dikonfirmasi, Senin (7/10/2024).

Guna menunjang kelangsungan penanaman bawang merah, Hendra menuturkan, pihaknya telah memberikan bantuan bibit sebanyak 2.8 ton pada masa awal tanam. Bibit tersebut berasal dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).

"Kemarin kita sudah menyalurkan sekitar 2,8 ton bibit bawang merah kepada kelompok tani yang ada di Desa Yosowilangun Kidul. bulan ini memang tidak ada panen, tetapi ada dua kelompok tani yang sudah tanam. Yakni di Yosowilangun 2,8 hektare dan di Tekung 0,3 hektare dengan usia tanam 12 sampai 20 hari," jelasnya.

Terakhir, Hendra menegaskan harga bawang merah di Lumajang cenderung stabil dan tidak merosot. Ia menerima informasi bahwa rata-rata harga bawang merah per 7 Oktober 2024 di pasaran mencapai Rp 18.000 per KG, dan bertahan selama dua pekan terakhir. *****