Amalan Islam
Bacaan Dzikir Setelah Shalat Fardhu Singkat, Lengkap Terjemahan
Membaca dzikir setelah shalat bertujuan angar terus mengingat Allah Swt dan memohon ampunan. Berikut bacaan dzikir setelah shalat lengkap terjemahan.
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Membaca dzikir setelah shalat fardhu merupakan amalan yang sangat dianjurkan Rasulullah Saw.
Membaca dzikir setelah shalat bertujuan untuk mengingat Allah Swt dan memohon ampunannya kepadaNya.
Namun, membaca dzikir setelah shalat ternyata juga punyan keutamaan istimewa yaitu dapat menyempurnakan ibadah wajib sebagaimana sabda Rasulullah Saw berikut,
إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ، فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ، فَإِنْ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ، قَالَ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ: انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَيُكَمَّلَ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيضَةِ، ثُمَّ يَكُونُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ
“Sesungguhnya perkara pertama kali yang dihisab pada hari kiamat dari amal seorang hamba adalah shalat. Jika shalatnya baik, maka sungguh dia beruntung dan selamat. Jika shalatnya buruk, maka sungguh dia celaka dan rugi. Jika terdapat suatu kekurangan pada shalat wajibnya, Allah Ta’ala berfirman, “Periksalah, apakah hamba-Ku memiliki ibadah sunnah yang bisa menyempurnakan ibadah wajibnya yang kurang?” Lalu setiap amal akan diperlakukan sama seperti itu.” (HR. Tirmidzi no. 413, An-Nasa’i no. 466, shahih)
Dzikir Setelah Sholat Fardhu Singkat
Dikutip dari laman Nahdlatul Ulama (NU), berikut bacaan dzikir setelah shalat fardhu singkat, cocok untuk yang sedang dalam perjalanan.
1. Membaca istighfar
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِأَصْحَابِ الْحُقُوقِ عَلَيَّ وَلِجَمِيعِ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ ×۳
Astaghfirullâh al-'adhîm lî wa liwâlidayya wa li ash hâbil- huquq 'alayya walijami'il-mu'minîna wal-mu'minâti wal- muslimîna wal-muslimâti al-ahya'i minhum wal-amwât(i) 3x
Artinya: Aku memohon ampunan kepada Allah yang Mahaagung, untuk diriku sendiri, kedua orang tuaku, sahabat-sahabat yang aku masih memiliki hak atasku, semua kaum mukmin dan muslim, baik yang masih hidup ataupun yang telah wafat.
2. Memuji Allah Swt dengan kalimat
لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْر
Lâ ilaha illallâhu wahdahu lâ syarîka lah(u), lahul-mulku wa lahul-hamdu yuhyî wayumîtu wa huwa 'ala kulli syai'in qadîr(un) 3x
Artinya: Tidak ada yang berhak disembah selain Allah. Dia Yang Maha Tunggal tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dibaca 3 kali.
3. Kemudian, dilanjutkan membaca:
للَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ، وَمِنْكَ السَّلَامُ، وَإِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلَامُ فَحَيِّنَارَبَّنَا بِالسَّلَامِ وَاَدْخِلْنَا الْـجَنَّةَ دَارَ السَّلَامِ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ يَا ذَاالْـجَلَالِ وَاْلإِكْرَام.
Allâhumma antas-salâm(u) wa minkas-salam(u) wa ilaika ya'udus-salâm(u) fahayyinâ rabbanâ bis-salam(i) wa adkhilnâl-jannata dâras-salam(i) tabârakta rabbanâ wa ta'alaita yâ dzal-jalali wal-ikram(i)
Artinya: “Ya Allah, engkau adalah zat yang mempunyai kesejahteraan dan dari pada-Mu lah kesejahteraan itu da kepada-Mu lah akan kembali lagi segala kesejahteraan itu, maka hidupkanlah kami ya Allah dengan sejahtera. dan masukkanlah kami ke dalam surga kampung kesejahteraan, engkaulah yang kuasa memberi berkah yang banyak dan engkaulah yang maha tinggi, wahai zat yang memiliki keagungan dan kemuliaan.”
4. Memohon perlindungan dari Api neraka
اَللَّهُمَّ أَجِرْنِـى مِنَ النَّارِ
Allaahumma ajirni minannaari
Artinya: "Ya Allah, lindungilah aku dari api neraka." (7 kali)
5. Membaca tasbih, hamdala dan takbir sebanyak 33 kali
سُبْحَانَ اللهِ ×٣٣
Subhanallâh (i) 33x
Artinya: Maha Suci Allah
اَلْحَمْدُلِلهِ ×٣٣
Al-hamdulillâh(i) 33x
Artinya: Segala puji bagi Allah
اَللهُ اَكْبَرْ ×٣٣
Allâhu akbar(u) 33x
Artinya: Allah Maha besar
Kemudian dilanjut dengan membaca:
اَللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا، لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُيُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ، وَلَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّابِا للهِ الْعَلِـىِّ الْعَظِيْمِ
Allâhu akbaru kabîran wal-hamdulillahi katsîran wa subhânallâhi bukratan wa ashîla(n). lâ ilâha illâhu wahdahu lâ syarîka lah (u). lahul-mulku walahul-hamdu yuhyî wa yumîtu wa huwa 'ala kulli syai'in qadîr(un). Lâ haula wa lâ quwwata illâ billâhil-'aliyyil-adhîm(i)
Artinya: “Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Mahasuci Allah pada waktu pagi dan petang. Tidak ada yang berhak disembah selain Allah. Dia Yang Maha Tunggal tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.”
7. Dilanjut dengan membaca tahlil
أَفْضَلُ ذِكْرِ فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ
لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ
Laa ilaaha Illallaa
Artinya: "Tiada Tuhan Selain Allah Swt"
Dianjurkan membacanya sebayak 300 kali setelah shubuh, 100 kali setelah isya, 50 kali setelah dhuhur, 50 kali setelah ashar, dan 100 kali setelah maghrib.
8. Kemudian ditutup dengan doa
بسم اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَيْنَ حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافُ مَزِيْدَهُ يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمٌ سُلْطَانِكَ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ الِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيعِ الْأَهْوَالِ وَالْآفَاتِ وَتَقْضِيْ لَنَا بِهَا مِنْ جَمِيعِ الْحَاجَاتِ وَتُطَهَرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيعِ السَّيِّئَاتِ وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلَى الدَّرَجَاتِ وَتُبَلِّغُنَا بِهَا أَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيعِ الْخَيْرَاتِ فِي الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ
اللهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ النُّطْفَ فِيْمَا جَرَتْ بِهِ الْمَقَادِيرُ اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَا سَأَلَكَ مِنْهُ سَيِّدُنَا مُحَمَّدٌ عَبْدُكَ وَرَسُوْلُكَ. وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِ مَا اسْتَعَاذَكَ مِنْهُ سَيِّدُنَا وَنَبِيُّنَا مُحَمَّدٌ عَبْدُكَ وَرَسُولُكَ. اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَالسَّلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمِ وَالغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍ وَالْفَوْزَ بِالْجَنَّةِ وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ وَالْعَفْوَ عِنْدَ الْحِسَابِ. رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا كَمَا رَبَّوْنَا صِغَارًا، وَالجَمِيعِ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Bismillâhir-rahmânir-rahîm(i). Al-hamdulillâhi rabbil-`âlamîn(a), hamdan yuwâfî ni`amahu wa yukâfi'u mazîdahu yâ rabbanâ lakal-hamdu kamâ yanbaghî lijalâli wajhika wa `adhimi sulthânik(a). Allâhumma shalli wa sallim ala sayyidinâ Muhammadin wa âlihi sayyidinâ Muhammad(in). Allâhumma shalli wa sallim `ala sayyidinâ Muhammadin shalâtan tunjînâ bihâ min jamî` il- ahwâli wal-âfâti wa taqdî lanâ bihâ min jamî'il- hâjâti wa tuthahhirunâ bihâ min jamî`is-sayyi'ati wa tarfa unâ bihâ `indaka a`lad-darajâti wa tuballighunâ bihâ aqshal-ghâyâti min jamî`il- khairâti fil-hayâti wa ba`dal-mamât(i).
Allâhumma innâ nas'alukal-luthfa fîmâ jarat bihil- maqâdîru. Allâhumma innâ nas'aluka min khairi mâ sa'alaka minhu sayyidinâ Muhammadun
`abduka wa rasûluka. Allâhumma innâ nas’aluka mûjibâti rahmatikâ wa `azâ'ima maghfiratika was- salâmata min kulli itsmin wal-ghanîmata min kulli birrin wal-fauza bil-jannati wan-najâta minan-nâri wal-`afwa `indal-hisâb(i). rabbanâ lâ tuzigh qulûbanâ ba`da idz hadaitanâ wa hab lanâ min ladunka rahmatan innaka antal-wahhâb(u). rabbanâgh-fir lanâ wa liwâlidinâ kamâ rabbaunâ shighâra(n). wa lijamî`il-mu'minîna wal- mu'minâti wal-muslimîna wal-muslimâtil-ahyâ'i minhum wal-amwâti. Rabbanâ âtinâ fid-dunyâ hasanatan wa fil-âkhirati hasanatanwa qinâ `adzaban-nâri. Wa shallallahu 'ala sayyidinâ Muhammadin wa `ala âlihi wa shahbihi wa sallama wal-hamdulillâhi rabbil-`âlamîn(a).
Artinya: "Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, dengan pujian yang sesuai dengan nikmatnya dan memungkinkan ditambah nikmatnya. Wahai Tuhan kami, hanya bagi-Mu segala puji, sebagaimana yang patut bagi keagungan-Mu dan kebesaran kekuasaan-Mu. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Baginda Muhammad, yang dengan shalawat itu Engkau selamatkan kami dari semua keadaan yang menakutkan dan dari semua cobaan, Engkau penuhi semua kebutuhan kami, Engkau bersihkan kami dari segala kejelekan, Engkau angkat kami ke derajat paling tinggi, dan Engkau sampaikan kami kepada tujuan yang paling sempurna dari semua kebaikan, ketika hidup dan setelah mati.
Ya Allah, kami memohon kepada-Mu kelembutan setiap kali berlaku takdir-Mu. Ya Allah, kami memohon sesuatu terbaik yang pernah dimohonkan kepada-Mu oleh Baginda
Muhammad, hamba dan rasul-Mu, dan kami berlindung dari sesuatu terburuk yang pernah dimohon-jauhkan kepada-Mu oleh Baginda Nabi Muhammad, hamba dan rasul-Mu.
Ya Allah sesungguhnya kami memohon hal-hal yang mendatangkan rahmat-Mu, jimat ampunanmu, selamat dari setiap dosa, keuntungan dari setiap kebaikan, kebahagiaan surga, keselamatan dari api neraka, serta pengampunan saat hari perhitungan.
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong (kepada kesesatan) sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami. Karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).
Ya Tuhan kami, ampunilah kami, dan orang tua kami sebagaimana mereka merawat kami saat masih kecil. Juga ampunilah seluruh kaum mukmin dan muslim, baik yang masih hidup maupun sudah wafat. Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan hidup di dunia dan kebaikan hidup di akhirat, dan jagalah kami dari siksa api neraka.
Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada Baginda Nabi Muhammad, keluarga, dan para sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh keberadaan."
Hadis Keutamaan Dzikir Setelah Shalat
Setelah Sholat Fardhu yaitu Sholat Dzuhur, Sholat Ashar, Sholat Maghrib, Sholat Isya dan Sholat Subuh dianjurkan membaca doa sebagaimana hadis Rasulullah Sae.
Rasulullah SAW bersabda, doa dan dzikir yang dibaca setelah Sholat Fardhu merupakan doa mustajab atau paling didengar.
"Dari Abu Umamah, ia berkata: Dikatakan kepada Rasulullah SAW, apakah doa yang paling didengarkan? Rasulullah menjawab: Doa di tengah malam dan doa di akhir sholat wajib." (HR at-Tirmidzi).
Selain itu keutamaan membaca doa dan dzikir setelah sholat fardhu adalah mendapatkan ampunan dosa, sekalipun sebanyak buih di lautan.
Hadist riwayat Imam Malik, dari Abu Hurairah RA, Rasulullah saw bersabda, "Siapa yang bertasbih, bertahmid, dan bertakbir setelah salat sebanyak 33 kali dan menutupnya dengan membaca lâ ilâha illallâh lâ syarîka lahu lahul mulku wa lahulhamdu wa huwa 'alâ kulli syai'in qadîr, maka dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan,'" (HR. Malik).
Dzikir setelah shalat
dzikir setelah shalat fardhu
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
TribunEvergreen
Doa Sholat Tahajud Arab, Latin dan Terjemahan yang Dicontohkan Rasulullah |
![]() |
---|
Makna Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Menurut Penjelasan Ustadz Adi Hidayat |
![]() |
---|
Susunan Bacaan Tahlil Lengkap Lafal Arab Latin dan Terjemahan |
![]() |
---|
4 Amalan Maulid Nabi Muhammad SAW yang Datangkan Banyak Pahala |
![]() |
---|
Puasa Ayyamul Bidh September 2025: Jadwal Lengkap Niat dan Keutamaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.