Berita Viral

Kisah Pilu Bastian Pemuda Disabilitas yang Bantu Ambulans, Jadi Tulang Punggung setelah Yatim Piatu

Terungkap kisah pilu Bastian Firjon, pemuda penyandang disabilitas yang viral bantu membukakan jalan untuk ambulans. 

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Tribun Tangerang
Babas, disabilitas yang viral bantu ambulans 

SURYA.CO.ID - Terungkap kisah pilu Bastian Firjon, pemuda penyandang disabilitas yang viral bantu membukakan jalan untuk ambulans

Diketahui, pemuda yang akrab disapa Babas ini sigap membantu membukakan jalan bagi ambulans gawat darurat.

Peristiwa itu terjadi di Jalan Gator Subroto Kota Tangerang, Minggu (29/9/2024) sekira pukul 17.30 WIB. 

Dalam video di akun TikTok @olenk_doank, Babas tampak mengawal ambulans dengan melambai-lambaikan tangan sebagai tanda meminta pengendara lain untuk memberikan jalan.

Meski kesusahan karena keterbatasan fisiknya, bocah 13 tahun itu tetap berusaha keras membuka jalan agar perjalanan ambulans lancar.

Baca juga: Kisah Amat Penjual Bubur Sukses Sekolahkan 3 Anak hingga Bisa Naik Haji, Sehari Dapat Rp 200 Ribu

Babas bercerita, saat itu melihat ambulans gawat darura dari arah Kota Tangerang menuju Kabupaten Tangerang.

Kondisi jalanan sangat padat sehingga ambulans sulit menerobos lalu lintas.

Akhirnya, sopir ambulans tersebut pun memutuskan untuk mengambil jalur kanan, dan terpaksa melawan arah.

Melihat hal tersebut, Babas sigap berlari ke tengah dan mengawal ambulans tersebut.

"Saya lari ke tengah jalan, karena enggak ada yang mau bantu, akhirnya saya turun, saya minta pengendara lain untuk minggir," papar Babas.

Kisah Pilu Babas

Di samping aksi heroiknya, ternyata Babas menjalani kehidupan yang memilukan.

Babas tinggal di Gang Samin, RT 05, Kelurahan Jatake, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang.

Ia merupakan yatim piatu

"Ibu sama bapak saya sudah meninggal, saya tinggal sama nenek, sama adik juga," kata Babas saat ditemui, Senin (30/9/2024), dikutip dari TribunTangerang.

Kondisi tersebut akhirnya memaksa Babas untuk berhenti sekolah, tepatnya ketika akan naik ke kelas 5 Sekolah Dasar (SD) di SDN Pabuaran 2.

"Saya putus sekolah pas mau masuk kelas 5 SD, dari situ saya tiap hari cuma markirin mobil aja," ucap dia.

Sejak putus sekolah, ia mencari penghasilan dengan memarkirkan kendaraan di Jalan Gatot Subroto.

Ikuti berita selengkapnya di Google News Surya.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved