Persebaya Surabaya

Sukses Geser Ernando Ari di Persebaya Surabaya, Andhika Ramadhani Pantas Dipanggil Shin Tae-yong?

Andhika Ramadhani sukses geser Ernando Ari di Persebaya Surabaya, tinggal tunggu panggilan Shin Tae-yong perkuat Timnas Indonesia? 

Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Abdullah Faqih
Kolase Persebaya
Kolase foto dua penjaga gawang Persebaya Surabaya, Ernando Ari (kiri) dan Andhika Ramadhani (Kanan) 

SURYA.co.id, - Andhika Ramadhani sukses geser Ernando Ari di Persebaya Surabaya, tinggal tunggu panggilan Shin Tae-yong perkuat Timnas Indonesia? 

Persaingan penjaga gawang di Persebaya Surabaya mendadak menjadi sorotan di awal musim Liga 1 2024/2025. 

Pasalnya, Persebaya punya dua penjaga gawang yang bersaing ketat untuk posisi utama yaitu Ernando Ari dan Andhika Ramadhani

Ernando Ari memang tak cuma menghadapi persaingan di Persebaya Surabaya saja, tetapi juga di Timnas Indonesia. 

Sebelumnya, Maarten Paes juga datang untuk mengambil pos penjaga gawang skuad Garuda. 

Sebelum musim ini, Ernando selalu mendapat jaminan sebagai kiper utama Persebaya walaupun sering meninggalkan klub.

Kiper Persebaya, Ernando Ari saat berlatih bersama tim.
Kiper Persebaya, Ernando Ari saat berlatih bersama tim. (Istimewa/Persebaya)

Namun pada musim ini, Paul Munster melakukan pendekatan berbeda.

Munster memilih Andhika Ramadhani sebagai kiper utama Persebaya, walaupun Ernando sedang tersedia dan tidak cedera.

Baca juga: Rapor Persebaya Surabaya di Bulan September: Digempur Jadwal Padat, Bajul Ijo Hampir Sempurna!

Baca juga: Baru Dipuji, Kini Performa Francisco Rivera Bersama Persebaya Surabaya Dapat Sorotan dari Munster

Pada laga kontra Dewa United, Jumat (27/9/2024) malam, Ernando berada di bench untuk menyaksikan Andhika bermain.

"Kompetisi antara Andhika dan Ernando sangat bagus," ujar Paul Munster dalam konferensi pers sebelum pertandingan, Kamis (26/9/2024) siang WIB.

"Andhika dalam form yang bagus dan clean sheet, kompetisi demi posisi utama kiper Persebaya sangat ketat."

Setelah tiga musim hanya menjadi serep, Andhika di ambang menjadi kiper utama permanen. 

"Seperti yang saya katakan bahwa saya tahu Andhika."

"Karena pada musim lalu, dia main 99 persen laga selama saya melatih Persebaya dan Ernando hanya satu persen," lanjutnya.

Ernando tampak dirugikan dengan kebijakan PSSI yang terus memanggil pemain untuk agenda TC jangka panjang demi turnamen di luar kalender FIFA.

Shin Tae-yong menghadapi dilema: jika kiper pilihannya bukan kiper terbaik di klub, apakah ia masih layak dipanggil timnas?

Mengingat Andhika tampil baik bagi Persebaya di Liga 1 musim ini, rasanya ia juga layak mendapat kesempatan di tim nasional.

Paes memang mutlak akan menjadi kiper utama, tetapi tim Garuda butuh kiper kompeten untuk ASEAN Cup 2024. 

Apakah STY berani mengambil keputusan memanggil Andhika dan meninggalkan Ernando?

Andhika Akui Persaingan Sehat dengan Ernando di Persebaya

Meski saling bersaing untuk mendapatkan pos utama, Andhika Ramadhani mengaku persaingannya dengan Ernando Ari dilakukan secara sehat. 

"Kita bersaing secara sehat" Ucap Penjaga gawang berusia 25 tahun itu seperti dilansir SURYA.co.id dari Youtube GS Pedia. 

Andhika memberikan salah satu contoh persaingan sehat antara dirinya dan Ernando Ari, yaitu saat pertandingan pembuka musim lalu. 

"Pernah kejadian musim kemarin lawan (Persis) Solo"

"Itu sebenernya aku yang main, karena Nando fokus Timnas. Yang latihan cuma aku, Adit, Yunan sama Lalu." 

"Pas Hari H, Nando datang. Aku gak mikir siapapun yang main itu yang dipercaya buat jaga gawang Persebaya"

Akhirnya ada pertemuan mendadak untuk menentukan penjaga gawang, yaitu antara Ernando Ari, Andhika Ramadhani dan Coach Benny.

"Dik, mohon maaf ini regulasinya harus ada Usia 23 yang harus main di menit awal. Dan pemainnya disini gak ada" Ucap Andhika menirukan ucapan Coach Benny waktu itu. 

Di skuad saat itu, sebenarnya masih ada Toni Firmansyah namun pemain berposisi gelandang itu tak dibawa ke Solo.

Pilihan untuk memenuhi regulasi itu akhirnya jatuh kepada Ernando yang baru bergabung dengan tim.

Mengetahui pilihan pelatih untuk memasangnya secara tiba-tiba, Nando justru merasa tak enak dengan Andhika yang sebelumnya ditunjuk lebih dulu.

"Bro maaf ya bro, kalau kamu diganti dan aku yang main" Ucap Andhika meniru perkataan dari Ernando.

Sontak Andhika langsung kaget dengan pernyataan itu.

"Kamu itu kayak gak kenal aku aja, apa pernah aku njegal atau minta aku yang main? Siapa aja yang main, yang penting Persebaya main aku senang" Ucap Andhika

Mendengar ucapan itu, Nando malah menawarkan bonusnya untuk diberikan jika berhasil menang.

Namun tawaran itu jelas ditolak mentah-mentah oleh Andhika.

Bagi penjaga gawang asal Perak, Surabaya itu, ia sudah cukup dengan bonusnya sendiri. 

"Sehat lah (persaingannya), aku gak pernah njegal Nando tapi guyonannya ya gitu lah (ingin Nando main di Timnas saja)" Pungkas Andhika 

Andhika sendiri musim lalu tampil lebih banyak daripada Ernando Ari

Hal itu melihat kondisi Ernando Ari yang disibukkan dengan agenda timnas, serta kondisi cederanya yang sempat kambuh. 

Andhika total bermain sebanyak 22 kali, mencatatkan 23 kebobolan dan 7 kali nirbobol. 

Sementara Ernando hanya bermain sebanyak 14 kali, 21 kebobolan dan 3 kali nirbobol. 

Persaingan sehat yang ditunjukkan oleh Andhika Ramadhani dan Ernando Ari tentu harus menjadi contoh bagi para pemain lain. 

Ini karena kualitas keduanya yang sama bagus untuk mengawal jala tentu menguntungkan Persebaya Surabaya dalam mengarungi kompetisi Liga 1. 

Bajul Ijo tentu tak akan pusing apabila Ernando Ari sedang mengalami cedera ataupun dipanggil oleh timnas, pun saat Andhika tak bisa bermain karena suatu kendala. 

Selain Andhika Ramadhani dan Ernando Ari, Persebaya Surabaya masih punya tiga penjaga gawang lain. 

Tiga penjaga gawang itu antara lain adalah Aditya Arya, Lalu Muhammad dan Miftakhul Yunan. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved