SURYA Kampus

Sosok Jonathan Philbert yang Jadi Wisudawan Terbaik ITS Berkat Rancangan Sepeda Motor Listrik

Sosok Jonathan Philbert jadi sorotan karena prestasinya dinobatkan menjadi wisudawan terbaik di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

ITS
Jonathan Philbert yang Jadi Wisudawan Terbaik ITS Berkat Rancangan Sepeda Motor Listrik. 

SURYA.co.id - Sosok Jonathan Philbert jadi sorotan karena prestasinya dinobatkan menjadi wisudawan terbaik di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

Jonathan Philbert membuktikan keseriusan menimba ilmu dan mengembangkan diri bisa mendapat hasil yang sepadan bahkan lebih baik.

Ia bekerja ekstra dalam setiap tanggung jawab yang diembannya baik kuliah ataupun kreatifitas diri.

Kerja keras ini berbuah manis dengan diraihnya predikat sebagai wisudawan sarjana terbaik dalam perhelatan Wisuda ke-130 ITS pada Sabtu (21/9/2024) mendatang. Prestasi ini diraihnya melalui Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,97.

"Tidak disangka hasilnya selalu melebihi standar dan berbuah baik," kata John dikutip dari rilis di laman resmi ITS.

Baca juga: Kisah Maisaroh Wisudawan Universitas Jember yang Sukses Bangun Bisnis Berkat Tabung Uang KIP Kuliah

Tidak menyia-nyiakan waktu perkuliahan, John mengembangkan diri di berbagai hal.

Meskipun menuntut ilmu di Departemen Desain Produk Industri (Despro), ia juga menjajal berbagai bidang mulai dari organisasi hingga kewirausahaan.

Di bidang organisasi John mengembangkan diri dengan menjadi Kepala Biro Pengkaderan Himpunan Mahasiswa Desain Produk (HIMAIDE) ITS.

Melalui HIMAIDE, ia mengaku belajar banyak hal terutama terkait kerja sama dan komunikasi dengan sesama.

Selama berkuliah ia mendapatkan banyak relasi dan keyakinan untuk terus bereksplorasi lebih luas lagi.

Hal ini perlu dilakukannya untuk menampik stigma bila andal di akademik bukan berarti meninggalkan kehidupan sosial atau tidak aktif di kegiatan non-akademik.

"Kenyataannya, menjadi aktif justru mendorong dan membekali saya untuk menghadapi dunia perkuliahan dan pasca kampus," tambahnya.

Untuk itu ia mengikuti program Duta Kampus ITS 2022.

Melalui kegiatan ini, John mendapat berbagai pengalaman melalui kegiatan internasionalisasi dan pengabdian masyarakat.

Sedangkan di bidang wirausaha, John menjajal Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K) dengan melahirkan produk tas anjing dengan perangkat lacak integrasi.

Langkah ini ditujukan untuk terus bergerak menjadi manusia yang berwawasan luas dan mampu memberikan manfaat untuk orang banyak.

"Inovasi ini berhasil mendapat pendanaan dan saat ini tengah dikembangkan menjadi usaha kecil-kecilan," ungkapnya.

Meski melalang buana menjajal banyak bidang, John tak lupa dengan jiwanya sebagai desainer.

Untuk menunjang kehidupan pasca kampus, ia beberapa kali magang sebagai design intern dan design engineering intern di PT Soca Auto Indonesia dan Science Technopark (STP) ITS.

Lewan kesempatan magang ini, John memperdalam kemampuan desain demi menghasilkan inovasi yang berguna bagi orang banyak.

Manifestasi mimpi dan keinginannya untuk memberi manfaat kepada banyak orang diwujudkannya melalui tugas akhir.

Tugas akhir John membahas tentang rancangan sepeda motor listrik modular berbahan rotan untuk UMKM Jinggowati. Sepeda motor ini dapat menjadi jawaban atas kebutuhan pelaku UMKM dalam menemukan moda transportasi serbaguna yang efisien.

Ia berharap ke depannya motor rancangannya bisa diproduksi secara masal. Sehingga bisa membawa kebermanfaatan bagi seluruh umat manusia.

"Bahwa sejatinya memberi kebermanfaatan akan membawa hal baik untuk sukma dan jiwa manusia," tutupnya.

Di kisah lain, terlahir dari orang tua yang bekerja sebagai buruh, tak menyurutkan semangat Adi Nugraha mengenyam pendidikan di bangku kuliah.

Semangat Adi Nugraha pun kini berbuah manis.

Ia akhirnya menyandang gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan dari Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik (STISIP) Syamsul Ulum, Sukabumi, Jawa Barat (Jabar).

Bukan hanya itu, ia juga menjadi wisudawan terbaik pada prosesi wisuda, Rabu (18/9/2024).

Pria 24 tahun itu mendapat predikat CumLaude, karena lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,80.

Keberhasilan ini tak diraih dengan mudah.

Sebab, keinginan Adi untuk kuliah sempat terhenti karena terkendala biaya. 

Setelah lulus SMA pada 2019 lalu, anak ketiga dari empat bersaudara ini memutuskan merantau ke Depok untuk mencari kerja.

"Kerja di pasar, jualan, bantu-bantu," katanya.

Adi Nugraha, anak buruh bangunan jadi wisudawan terbaik STISIP Syamsul Ulum
Adi Nugraha, anak buruh bangunan jadi wisudawan terbaik STISIP Syamsul Ulum (Tribun Jabar)

Beruntung, ia mendapatkan informasi bahwa STISIP Syamsul Ulum membuka beasiswa.

"Karena memang keinginan saya kuliah, alhamdulullah bisa kuliah dengan baik," ujar anak dari pasangan Jaja Suryana dan Sarinah itu. 

Pria asal Babakan Bandung, RT 04/03, Kelurahan Nanggeleng, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi itu pun mendaftar dan akhirnya lolos.

Sebagai pekerja dan mahasiswa, ia mengaku harus bisa membagi waktu. 

"Kalau dari penghasilan dibilang cukup, alhamdulillah cukup untuk kebutuhan saya."

"Bagi waktunya ketika jam kuliah ya mau tidak mau ya off dulu (applikasi ojol). Sudah beres kuliah, jalan lagi, online lagi," kata dia.

Alasan utama Adi ingin terus mengenyam pendidikan setinggi-tingginya, adalah meraih cita-citanya sebagai dosen.

Juga untuk membanggakan orang tuanya.

"Selain karena ingin mengubah nasib, ya mengangkat derajat orang tua. Apalagi orang tua saya buruh bangunan yang dulu kerjanya seminggu, liburnya sebulan."

"Kalau ibu saya dulu kerja jadi buruh pabrik Sukro, cuma sekarang sudah enggak," ucapnya.

Adi berharap apa yang diraihnya sekarang dapat menjdi jalan terbaik bagi dirinya dan keluarga.

"Dari dulu ayah saya cuma buruh bangunan. Semoga ini (kuliah) jadi jalan terbaik buat keluarga saya," harap Adi. 

Ketua STISIP Syamsul Ulum Sukabumi, Aang Rahmatulloh, menyebut Adi merupakan satu contoh kebermanfaatan dari program beasiswa yang ada di kampusnya itu.

STISIP Syamsul Ulum ini merupakan salah satu perguruan tinggi yang solutif, khususnya bagi yang tidak mampu. 

"Saya kira program beasiswa ini menjadi salah satu prioritas di kampus kami sehingga banyak mahasiswa atau masyarakat yang tidak mampu secara ekonomi itu bisa berkuliah," ungkap Aang.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved