Berita Viral
Kisah 3 Warga yang Tetap Bersyukur Tak Jadi Miliarder Usai Dapat Ganti Rugi Tol, Cuma Dibeli Segini
Ada sejumlah warga yang harus tetap bersabar tak jadi miliarder setelah mendapat ganti rugi tol. Berikut kisah mereka.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
Namun, yang mengejutkan ternyata tanah yang terkena tol hanya seluas 0,75 meter persegi atau 75 cm.
Mengetahui luas yang terdampak hanya 0,75 meter persegi, menurut Heru keluarga pun hanya tertawa.
Bahkan, keluarga sudah mengikhlaskan dan tidak ingin meminta ganti rugi, sebab tanah yang terdampak hanya kecil.
"Ya lucu aja, ketawa aja. Itu kan mau diproses balik nama ke anak-anak. Keluarga sampai bilang 'wes aku rasah jaluk duit e wes tak ikhlaske' (saya tidak minta uang ganti rugi, sudah saya ikhlaskan), tapi proses (balik nama/turun waris) jalan terus, tapi tetap pihak BPN enggak bisa, harus berhenti tetep harus berhenti," bebernya.
Heru menuturkan segala sesuatu terkait dengan ganti rugi tol sudah diurus oleh kakak pertamanya.
Sehingga dirinya tidak mengetahui secara pasti berapa nominal uang ganti rugi tanah seluas 0,75 meter persegi tersebut.
"Enggak tahu, biasanya ada kas keluarga tapi enggak tahu, biasanya dikasih kas keluarga, kan berdelapan. Dapatnya (uang ganti rugi) berapa aku juga enggak tahu," ungkapnya.
Disampaikan Heru, harapannya setelah uang ganti rugi diberikan, proses untuk turun waris bisa segera dilanjutkan.
"Ya kalau bisa dipercepat misalnya setelah ini ganti rugi terus segera kan biar bisa langsung diproses kan orangtua juga sudah enggak ada to biar enak," pungkasnya.
3. Tugito Legowo
Tugito tak jadi miliarder lantaran tanahnya yang kena proyek tol Jogja-Bawen cuma seluas 1 meter persegi, jadi dia cuma menerima ganti rugi Rp 3,9 juta.
Tanah miliknya yang berada di Dusun Sempon, Keji, Kabupaten Magelang itu merupakan bagian dari bangunan warung kelontong yang biasanya dibuka sehari-hari.
"Alhamdulillah, saya bersyukur bisa menerima UGR Rp3,9 juta dari tanah yang dilepas seluar 1 meter persegi. Jadi tanah itu totalnya sebesar 52 meter persegi, yang 51 meternya adalah bagunan warung," kata Tugito, Senin (4/8/2023), melansir dari Tribun Jogja.
Tugito menceritakan, semula ia bersikukuh untuk mempertahankan tanahnya untuk proyek Tol Yogyakarta-Bawen.

Alasannya, untuk tetap memiliki pemasukan karena saat itu pria paruh baya tersebut memiliki anak yang masih belum menikah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.