Kades Jatigono Lumajang Ungkap Petani Cabai Resah Tak Menikmati Panen Karena Biaya Produksi Tinggi

SURYA.co.id | LUMAJANG - Petani cabai di Desa Jatigono, Kecamatan Kunir, Lumajang, menanti solusi pemerintah untuk membuat kebijakan stabilisasi harga panen cabai.

Kepala Desa Jatigono Lumajang, Rudy Prasetyo, menjelaskan para petani di desanya belum mencapai kesejahteraan lantaran tingginya biaya produksi menanam cabai.

"Petani ditekan terus harga panennya. Ya bagaimana bisa sejahtera, uang panen itu juga masih harus diputar lagi untuk beli pupuk dan sebagainya. Terkadang nyaris tak tersisa," beber Rudy saat panen cabai di Desa Jatigono, Selasa (17/9/2024).

Baca juga: Pemkab Lumajang Prediksi Stok Panen Cabai Rawit Sebulan ke Depan Over Produksi

Sekarang petani ditekan terus harga panennya.

"Lalu bagaimana rakyat bisa sejahtera? Padahal sehabis pulang panen, uang hasil jual panenan disetorkan untuk beli pupuk dan tidak ada sisanya," ungkap Rudy, Selasa (17/9/2024).

Rudy berharap pemerintah segera membuat solusi untuk menjaga harga cabai tetap stabil saat periode harga cabai sedang anjlok.

"Siklusnya petani cabai itu selama 4 bulan awal kan belum ada hasil. Jangan sampai waktu panen, malah harganya murah. Inilah yang harus dijaga harganya upaya petani dapat untung dengan kondisi cuaca yang bagus ini," tutup Rudy.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Lumajang, Hairil Diani, menegaskan pihaknya sudah berupaya membuat harga cabai tetap stabil, salah satunya menggandeng perusahaan swasta untuk menyerap hasil panen cabai para petani.

"Untuk menghadapi harga cabai rawit yang fluktuatif maka dilakukan kerjasama dengan Indofood dengan harga yang disepakati," tandas Hairil.