Berita Viral
Profil Wedang Djembuk Angkringan yang Protes Ditarik Pajak Rp 12 Juta Per Bulan, Bikin Bapenda Heran
Angkringan Wedang Djembuk di Solo jadi sorotan setelah viral videonya protes lantaran kena pajak Rp 12 juta per bulan. Simak profilnya.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Angkringan Wedang Djembuk di Solo jadi sorotan setelah viral videonya protes lantaran kena pajak Rp 12 juta per bulan. Simak profilnya.
Protes inipun langsung direspon oleh Kepala Bapenda Kota Solo, Tulus Widajat.
Tulus mengaku heran dengan sikap pihak Wedangan Djembuk yang melakukan protes.
Herannya Tulus dikarenakan wajib pajak lain juga menerima peningkatan pungutan pajak, namun tidak protes.
Melansir dari laman surakarta.go.id, Wedangan dan Kota Solo merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan.
Baca juga: Sosok Kepala Bapenda Solo yang Beber Aturan di Balik Polemik Angkringan kena Pajak Rp 12 Juta
Banyak wedangan yang bisa kita temui saat berada di Kota Solo, mulai dari wedangan yang sederhana sampai dengan wedangan yang dikonsep kekinian.
Salah satu wedangan yang cukup terkenal yaitu wedangan D’Jembuk.
Wedangan D’Jembuk menyediakan berbagai varian hidangan seperti gorengan, aneka sate tusuk, nasi kucing, nasi sambal teri dan nasi pindang.
Untuk varian minumnya seperti kopi jahe, wedang jahe, wedang sampah teh dan masih banyak lagi.
Untuk harga pun masih terjangkau, mulai Rp 2.000.
Suasana cukup nyaman dan higienis dengan kemudahan Wifi gratis yangbisa diakses dengan kecepatan cukup lumayan.
Jika ingin mencoba, bisa langsung datang di Jl. RM. Said No. 54, Ketelan, Banjarsari, lebih tepatnya di sebelah RS PKU Muhamaddiyah Surakarta. Buka muali pukul 10.00 sampai dengan 24.00 WIB.
Baca juga: Detik-detik Wanita Ngeyel Ogah Bayar Pajak Jam Tangan, Nekat Semprot Petugas Bea Cukai: Gak Ada Uang
Diketahui, Wedangan Djembuk di Solo protes lantaran dikenai pajak Rp12 juta per bulan, padahal sebelumnya Rp3 juta.
Melalui akun Facebook Hantozmurtadho yang dikirim ke grup Info Cegatan Solo dan Sekitarnya pada 7 Agustus 2024, ceritanya terungkap.
Video protes Wedangan Djembuk tersebut telah dilihat lebih dari 54.000 pengguna Facebook dan mendapat sekitar 502 tanggapan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.