Ibu Bunuh 2 Anak Kandung di Kediri
Hukuman Ibu yang Bunuh 2 Anak Kandung di Kediri Bisa Lebih 15 Tahun Penjara Jika Tak Terbukti Ini
Ida alias NH (50), ibu yang tega membunuh dua anak kandungnya, MB (14) dan BN (7) di Manisrenggo, Kota Kediri terancam 15 tahun penjara, jika
SURYA.CO.ID KEDIRI - Ida alias NH (50), ibu yang diduga tega membunuh dua anak kandungnya, MB (14) dan BN (7) di Manisrenggo, Kota Kediri tak akan bisa lari dari jeratan hukum.
Ida akan dijerat pidana jika terbukti tidak mengalami gangguan kejiwaan saat melakukan pembunuhan yang terjadi pada, Selasa (3/9/2024) dini hari.
Kasat Reskrim Polres Kediri Kota Iptu Fathur Rozikin mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan dokter (psikiter) untuk memastikan kejiwaan pelaku.
"Pasti akan kita terapkan (pasal pidana) selama yang bersangkutan belum bisa ditentukan apakah terakhir mengalami gangguan kejiwaan," kata Fathur dikutip dari tayangan Apa Kabar Indonesia Pagi TVOne pada Rabu (4/9/2024).
Fathur memastikan akan menjerat pelaku dengan Pasal Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) terhadap anak, jika dinyatakan tidak mengalami gangguan kejiwaan.
Baca juga: Nasib Ibu yang Bunuh 2 Anak Kandung di Kediri Belum Jadi Tersangka, Hasil Autopsi Membuat Miris
"Ancaman hukuman 15 tahun penjara ditambah 1/3," terang Fathur.
Hingga berita diunggah, Polres Kediri Kota belum menetapkan Ida sebagai tersangka kasus ini karena kondisinya masih syok dan belum bisa dimintai keterangan.
Disinggung tentang hubungan pelaku dan suaminya, Fathur memastikan hasil penyelidikan terungkap jika keduanya baik-baik saja.
"Tidak ada permasalahan sama sekali," katanya.
Hanya saja, informasi yang diterima, setelah melahirkan anak kedua, terduga pelaku mengalami gejala mengarah ke gangguan kejiwaan.
Bahkan, terduga pelaku pernah berobat kejiwaan di RS di Kediri pada tahun 2022.
Namun kurang tertib melakukan pemeriksaan dan hanya satu itu saja.
Saat peristiwa tragis itu terjadi, pelaku dan suaminya pun tinggal bersama.
Hanya saja, sang suami tidak tahu menahu dan baru mengetahui setelah terduga pelaku melakukan perbuatannya.
Saat itu suami melihat pelaku memegang parang sudah berlumuran darah, diduga digunakan untuk melakukan kekerasan terhadap korban.
"Parang itu milik pribadi, digunakan untuk pekerjaan sehari-hari," katanya.
Diberitakan sebelumnya, pembunuhan itu terjadi sekira pukul 04.00 WIB saat kedua korban sedang tidur di kamar mereka.
Ketua RT setempat, Suparmanto mendapat kabar dari warga sekitar menjelang subuh.
“Selesai shalat saya langsung ke rumahnya (TKP). Sedangkan kejadian, sekitar jam tiga pagi,” ujar Suparmanto saat ditemui di lokasi kejadian.
Saat datang ke lokasi itulah dia sempat melihat kondisi kedua korban yang berlumuran darah di dalam kamar.
Sedangkan ibu para korban sebagai pelaku sudah tidak ada di lokasi.
Ibu para korban, saat itu sudah diamankan oleh Mohammad Zakaria, suaminya sendiri, ke rumah mertuanya yang tidak jauh dari rumah yang mereka tinggali.
“Lalu saya ke rumah Pak Babinsa untuk melaporkan kejadian yang terjadi,” lanjut dia.
Menurut dia, Zakaria adalah orang pertama yang mengetahui kejadian tersebut, saat dia terbangun dari tidurnya karena mendengar rintihan B.
“Saat bangun itu sudah lihat (pelaku) membawa sabit,” ujar dia.
Oleh Zakaria, masih kata Suparmanto, sabit tersebut lalu direbutnya kemudian dibuang.
Zakaria lantas mengamankan pelaku ke rumah mertuanya yang berlokasi beberapa meter dari lokasi kejadian.
Suparmanto mengaku belum mengetahui motif yang melatarbelakangi terjadi peristiwa itu.
Informasi yang didapatnya sebatas bagaimana setelah peristiwa tersebut terjadi.
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Kediri Kota, Iptu Fathur Rozikin mengaku pihaknya telah mengamankan kedua orangtua korban.
"Korban dibawa ke RS Bhayangkara Kediri untuk dilakukan autopsi guna menentukan penyebab pasti kematian mereka. Betul korbannya ada dua dan masih di bawah umur," terang Iptu Fathur.
Iptu Fathur memastikan pihaknya telah mengamankan parang dari tempat kejadian perkara.
"Kami amankan barang bukti parang dari tempat kejadian perkara (TKP)," kata Iptu Fathur.
Informasi terbaru, hasil autopsi yang dilakukan di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Kediri menunjukkan adanya luka bacok yang signifikan pada kedua korban.
MB, pelajar kelas 2 MTs, mengalami delapan luka bacok di bagian kepala, sementara adik perempuannya, BM, pelajar kelas 1 MI, mengalami enam luka bacok.
Para korban ditemukan dengan luka-luka yang bervariasi dan dalam keadaan mengenaskan.
Iptu Fathur Rozikin menjelaskan, hasil autopsi ini mengungkapkan adanya tanda-tanda penganiayaan berat.
"Ada luka bacok di kepala kedua korban, korban anak MB mengalami delapan luka bacok dan anak BM enam luka bacok. Barang bukti yang kami amankan antara lain senjata tajam jenis parang, baju, sprei, dan bantal yang terdapat bercak darah," kata Iptu Fathur, Rabu (4/9/2024).
Tabiat Pelaku Dibongkar Tetangga

Menurut Firda, tetangga, terduga pelaku dikenal pemarah.
Ida yang sehari-hari berjualan jajanan di MI dekat rumahnya, sering marah jika ada pedagang baru yang menjual barang yang sama dengannya.
"Jualan di dekat rumah itu kan ada MI. Ya jajanan ya mainan. Kalau ada pedagang lain jualannya sama, dia (Ida) marah-marah. Tidak boleh sama. Kalau suaminya setau saya serabutan," kata Firda, tetangga korban.
Firda mengaku tak menyangka Ida tega menghabisi kedua anaknya dengan cara yang keji.
Baca juga: Gelagat Ibu yang Bunuh 2 Anak Kandung di Kediri Terkuak, Begini Reaksi Suami Saat Lihat Kali Pertama
Ia yang sempat melihat kondisi kedua anak Ida setelah meninggal dunia mengaku kaget.
"Memang terkenal pemarah, tapi tidak menyangka kalau sampai membunuh anaknya. Kalau orang normal pasti tidak akan tega. Saya tadi benar-benar melihat kondisi anaknya sangat memprihatinkan. Kepalanya luka parah karena dibacok beberapa kali," ungkapnya.
Sementara itu Ketua RT 01 RW 03 Lingkungan Kelurahan Manisrenggo, Suparmanto tidak menampik kabar pelaku memilki riwayat gangguan kejiwaan.
Gangguan itu bersifat kumat-kumatan.
“Sepertinya begitu (ada depresi),” ungkap Suparmanto.
Dikonfirmasi hal ini, Iptu Fathur menyebut, pihaknya belum bisa memastikan apakah ibu korban benar-benar mengalami gangguan jiwa, karena masih perlu pemeriksaan lebih lanjut.
"Kami akan terus melakukan penyelidikan menyeluruh untuk memastikan semua aspek dari kasus ini terungkap," ungkapnya.
Iptu Fathur menegaskan, seluruh proses penyidikan akan terus dipantau untuk mengungkap latar belakang kejadian ini dengan jelas.
BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Ibu Bunuh Anak Kandung
Ibu Bunuh Anak Kandung di Kediri
Ibu Bunuh 2 Anak Kandung di Kediri
Polres Kediri Kota
Manisrenggo
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Nasib Ibu yang Bunuh 2 Anak Kandung di Kediri Usai Dilepas Polisi Kini Ditolak Keluarga dan Tetangga |
![]() |
---|
Pj Wali Kota Kediri Zanariah Sampaikan Belasungkawa Atas Meninggalnya Kakak Beradik di Manisrenggo |
![]() |
---|
Pj Wali Kota Kediri Sampaikan Bela Sungkawa Meninggalnya Dua Korban Pembunuhan di Manisrenggo |
![]() |
---|
BREAKING NEWS Ibu Bunuh 2 Anak Kandung di Kediri, Polisi Ungkap Hasil Autopsi Kedua Korban |
![]() |
---|
Nasib Ibu yang Bunuh 2 Anak Kandung di Kediri Belum Jadi Tersangka, Hasil Autopsi Membuat Miris |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.