Amalan Islam

Tata Cara Sholat Tolak Bala Rabu Wekasan, Lengkap Waktu Melaksanakan

Berikut tata cara sholat tolak bala pada Rabu Wekasan atau rabu terakhir di bulan Safar. Lengkap waktu pelaksanaan

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
SURYA.co.id
Rabu Wekasan 6 Oktober 2021 

SURYA.CO.ID - Hari rabu terakhir di bulan Safar, atau yang lebih sering disebut Rabu Wekasan pada 1446 Hijriyah jatuh pada 4 September 2024.

Pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah di Cirebon, Buya Yahya menjelaskan, dalam Islam tidak ada pelaksanaan Sholat Tolak Bala.

Sementara menurut pandangan sejumlah ulama, adanya kepercayaan Rabu Wekasan, Rebo Wekasan atau Rabu Pamungkas, dijelaskan bahwa apabila tersadat umat Islam khawatir akan datangnya bala atau bencana, dianjurkan melaksanakan Shalat Hajat Tolak Bala.

Shalat Hajat tolak bala ini yang akhirnya disebut sebagai Sholat tolak bala.

Waktu melaksanakan Shalat Hajat tolak bala boleh pada malam Rabu terakhir di Bulan Safar, yaitu di hari Selasa-nya setelah Sholawat Maghrib.

Bisa juga pada pagi hari di Hari Rabu terakhir Bulan Safar setelah waktu Shalat Dhuha.

Shalat Hajat Li Daf'il Bala' penah dijelaskan KH Maimoen Zubair di masa hidup.

"Allah menurunkan Bilhi (bala), supaya selamat minta kepada Allah, Shalat Hajat. Niat Shalat Hajat Li Daf'il Bala'. Shalat terdiri dari 4  rakaat, ada tahiyat awalnya sama seperti shalat Isya," jelas KH Maimoen Zubair.

Baca juga: Lirik Sholawat Munjiyat untuk Doa Penyelamat di Malam Rabu Wekasan

Tata Cara Shalat Hajat Tolak Bala

Pertama, membaca niat.

Niat Shalat Hajat Li Daf'il Bala'

نَوَيْتُ صَلاَةَ الْحَاجَةِ لِدَفْعِ الْبَلَاءِ

Nawaitu Sholatal Khaajati Lida'fi lbalaai

Shalat terdiri dari 4 rakaat 2 salam.

1. Rakaat Pertama

Setiap setelah membaca Al Fatihah membaca:

Surat Al Kautsar 17 kali

Surat Al Ikhlas 5 kali

Al Falaq 1 kali

An Nas 1 kali kemudian rukuk.

2. Rakaat Kedua

Kemudian bangun lagi (rukuk selanjutnya) membaca:

Surat Al Kautsar 17 kali

Surat Al Ikhlas 5 kali

Surat Al Falaq 1 kali

dan An Nas 1 kali

Hukum Membaca Doa Rebo Wekasan

Masih mengutip Tebuireng Online, berdoa untuk tolak bala (malapetaka) pada hari Rabu Wekasan hukumnya boleh, tapi harus diniati berdoa memohon perlindungan dari malapetaka secara umum (tidak hanya malapetaka Rabu Wekasan saja).

Al-Hafidz Zainuddin Ibn Rajab al-Hanbali menyatakan:

“Meneliti sebab-sebab bencana seperti melihat perbintangan dan semacamnya merupakan thiyarah yang terlarang. Karena orang-orang yang meneliti biasanya tidak menyibukkan diri dengan amal-amal baik sebagai penolak balak, melainkan justru memerintahkan agar tidak keluar rumah dan tidak bekerja. Padahal itu jelas tidak mencegah terjadinya keputusan dan ketentuan Allah. Ada lagi yang menyibukkan diri dengan perbuatan maksiat, padahal itu dapat mendorong terjadinya malapetaka. Syari’at mengajarkan agar (kita) tidak perlu meneliti melainkan menyibukkan diri dengan amal-amal yang dapat menolak balak, seperti berdoa, berzikir, bersedekah, dan bertawakal kepada Allah Swt serta beriman pada qadla’ dan qadar-Nya.” (Ibn Rajab, Lathaif al-Ma’arif, hal. 143).

Doa Tolak Bala

Doa Shalat Hajat Rebo Wekasan berikut ini, dikutip dari Pondok Pesantren Nurul Faizah Rungkut Asri Surabaya asuhan Bu Nyai Mihmidati Afif.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ اللَّهُمَّ يَا شَدِيْدَ الْقُوَى وَيَا شَدِيْدَ الْمِحَالِ يَا عَزِيْزُ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيْعُ خَلْقِكَ اِكْفِنِيْ مِنْ جَمِيْعِ خَلْقِكَ يَا مُحْسِنُ يَا مُجَمِّلُ يَا مُتَفَضِّلُ يَا مُنْعِمُ يَا مُكْرِمُ يَا مَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا أَنْتَ اِرْحَمْنِيْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ .اللهم بِالسِّرِّ الْحَسَنِ وَأَخِيْهِ وَجَدِّهِ وَأَبِيْهِ وَأُمِّهِ وَبَنِيْهِ اِكْفِنِيْ شَرَّ هَذَا الْيَوْمِ وَمَا يَنْزِلُ فِيْهِ يَا كَافِيَ الْمُهِمَّاتِ يَا دَافِعَ الْبَلِيَّاتِ فَسَيَكْفِيْكَهُمُ اللهُ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَحَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَصَلىَّ اللهُ تَعَالىَ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ الِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ (٣x)

"Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ya Allah, yang Maha sangat kekuatannya, yang Maha Kuat KepastianNya. Wahai Allah yang Maha Mulia, wahai Dzat yang karena karena kemulyaanMu seluruh maklukMu rendah, peliharalah saya dari kejelekan seluruh MakhlukMU. Wahai Allah yang memberikan kebaikan, kelebihan, kenikmatan dan kemulyaan. Wahai Dzat yang tidak ada Tuhan kecuali Engkau, sayangilah saya dengan kasih sayangMu. Wahai Allah yang Maha memberi Rahmat, Ya Allah dengan rahasia (sirrinya sayyidina Hasan, cucu Nabi) dan saudaranya, dan kakeknya, ayahnya, ibunya, anak-anaknya, peliharalah saya dari kejelekan hari ini dan segala kejelekan segala yang terjadi di dalamnya. Wahai Allah yang Maha Memelihara atau mencukupi orang-orang susah, Wahai Allah yang Maha menolak bala' (cobaan). Maka (Allah) akan memelihara atau mencukupi kamu pada mereka dan Dia Maha pendengar dan Maha mengetahui. Allah Maha mencukupi kami dan sebaik-baik penanggung. Tidak ada upaya dan kekuatan kecuali dengan Allah yang Maha tinggi lagi Maha Agung. Semoga Rahmat dan selamat Allah terlimpah atas Nabi Muhammad beserta keluarga dan sahabatnya.

Ikuti berita selengkapnya di Google News Surya.co.id

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved