Berita Viral

Nasib Pilu Wanita Ini Takut Mudik Ke Kampung Halaman, Dibully Tetangga Belum Punya Anak, Mandul

Wanita tersebut menceritakan dirinya yang terus menerus dapat perundungan dari para tetangga di kediaman orangtuanya.

Penulis: Wiwit Purwanto | Editor: Wiwit Purwanto
Tribunnews kolase
Hani, dengan kuat dan sabar menceritakan kisahnya didepan Ustadz Hanan Attaki saat hadiri kajiannya. 

SURYA.CO.ID – Namanya rejeki, maut, jodoh bahkan soal anak semua memang tidak pernah bisa ditebak kapan datangnya.

Sebagai manusia hanya bisa berharap yang terbaik dan melakukan yang terbaik di muka bumi ini.

Tapi bagaimana kalau kita menghadapi orang yang sudah bermulut kurang enak ke kita?

Inilah kisah pilu yang dialami oleh seorang wanita bernama Hani, ia menceritakan kisahnya saat datang ke pengajian.

Hani, dengan kuat dan sabar menceritakan kisahnya didepan Ustadz Hanan Attaki saat hadiri kajiannya.

Wanita tersebut menceritakan dirinya yang terus menerus dapat perundungan dari para tetangga di kediaman orangtuanya.

Hani menceritakan kalau ia mendapat kata-kata kurang enak dari para tetangga karena belum juga diberi momongan padahal sudah menikah cukup lama.

Hingga akhirnya dititik lelah, Hani sekarang takut untuk mudik ke kampung halamannya tepatnya di Madura, Jawa Timur.

“ Saya sedikit bercerita pak Ustaz, saya sudah berumah tangga 6 tahun. Sampai saat ini saya nggak berani mudik, dua tahun ini saya ga berani mudik karena memang saya itu berada di fase benar-benar di lingkungan saya, saya dihujat karena masih belum memiliki keturunan,” ujar Hani di akun @tante.rempong.official.

Tak sampai disitu saja, bahkan Hani mengatakan dua tahun belakangan ini ia meminta orangtuanya yang datang ke rumahnya disaat rindu melanda.

Sambung cerita Hani, bahkan kedua orangtuanya juga menjadi sasaran bully dari para tetangganya.

“Jadi kalau misalkan kangen sama ayah ibu saya, saya cuman menyuruh beliau ke rumah saya karena saya itu sampai dikatain mandul kaya gitu pak ustaz sampai saya itu ga berani mudik. Dan saya juga kasihan sama ayah dan ibu saya karena beliau jadi kemakan omongannya kaya gitu,” tambah Hani.

Ternyata tak sampai disitu saja, sejak masih muda, Hani kerap mendapat ujaran kurang enak dari para tetangganya.

Sejak umur 20 tahun, Hani sudah sering dicecer karena belum menikah, sedangkan teman seusianya sudah pada menikah semua.

Dulu waktu masih (gadis) belum menikah waktu di umur saya 20 tahun saya dapat hujatan lagi seperti itu. Dikatain perawan tua, belum nikah-nikah dan sebagainya,” kata Hani.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved