Berita Viral

Besaran Gaji Kolonel Nur Wahyudi Komandan Upacara HUT ke-79 RI di IKN yang Ternyata Suami Artis

Sosok Kolonel Nur Wahyudi jadi sorotan setelah menjadi Komandan Upacara HUT ke-79 RI di IKN, Sabtu (17/8/2024). Segini besaran gajinya.

youtube
Kolonel Nur Wahyudi Komandan Upacara HUT ke-79 RI di IKN yang Ternyata Suami Artis. Segini besaran gajinya. 

Dia ditugaskan pertama kali di Grup 1 Komando Pasukan Khusus ( Kopassus )  Serang selama 2 tahun, kemudian mendapatkan pendidikan anti teror di Jakarta.

Pada 2012, Nur Wahyudi berpindah tugas ke Grup 3/Sandhi Yudha yang tak lain adalah Satuan Kopassus yang memiliki spesifikasi tugas perang rahasia.

Hingga 2015, pria yang ahli dalam bidang menembak ini menyelesaikan pendidikan di Bandung dan kembali ke Grup 1 Kopassus Serang.

Sempat menjadi bagian dari Intel, Nur Wahyudi melesat menjabat sebagai Komandan Batalyon (Danyon)12 Grup 1 Kopassus Serang.

Hampir dua tahun menjabat Danyon 12 Grup 1 Kopassus Serang, Nur Wahyudi dipanggil ke Jakarta untuk mengikuti lomba menembak di Singapura.

Pria yang pernah menjabat sebagai Komandan Sekolah Anti Teror di Grup Pusdiklatsus ini juga ternyata diminta bergabung di Satgas Unifil Lebanon.

Ia baru pulang ke Tanah Air pada Januari 2020.

Jabatan terakhirnya adalah Komandan Kodim (Dandim) 0603/Lebak sejak 5 Agustus 2020, menggantikan posisi Letkol Kav Yudha Setiawan.

Saat ini Nur Wahyudi jabat Komandan Satuan atau Dansat 81 Kopassus.

Prestasi Kolonel Nur Wahyudi

Letkol Nur Wahyudi dan Juliana Moechtar Saat Resmi Jadi Pejabat Baru di Kopassus.
Letkol Nur Wahyudi dan Juliana Moechtar Saat Resmi Jadi Pejabat Baru di Kopassus. (instagram @julianamoechtar)

Selama kariernya sebagai prajurit TNI, Wahyudi pernah menjadi anggota Satgas Muhibah dan terlibat dalam pembebasan sandera KMV Sinar Kudus oleh perompak Somalia di Somalia pada 2011 silam.

Dikutip dari Kompas.com, aksi penculikan terhadap anak buah kapal (ABK) KMV Sinar Kudus bermula saat mereka dalam perjalanan menuju Belanda.

Mereka membawa muatan nikel milik PT Aneka Tambang Tbk senilai Rp1 triliun.

Namun, saat tiba di perairan Teluk Aden, Somalia, pada 16 Maret 2011, kapal mereka dibajak.

Para perompak Somalia meminta uang tebusan dan pemerintah hanya memiliki waktu 1,5 bulan untuk menyelamatkan para sandera.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved