Berita Surabaya

Sosok Kakak Beradik asal Surabaya Raih Emas Kompetisi Inovasi di Korea, Kalahkan 200 Peserta

Kakak beradik asal Surabaya, Jawa Timur, meraih medali emas di kompetisi yang digelar di Korea Selatan. Ini sosoknya.

|
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Dok.pribadi
Kakak beradik asal Surabaya raih medali emas di Korea Selatan 

SURYA.CO.ID - Kakak beradik asal Surabaya, Jawa Timur, mengukir prestasi di kancah internasional.

Mereka adalah Ardhyana Prawira Dewi, mahasiswi Western Michigan University College of Aviation, Amerika Serikat, dan Hernawan Santosa, siswa kelas XII SMAN 2 Surabaya.

Keduanya membawa pulang medali emas kategori The Best of the Best tingkat universitas dalam ajang Korea International Youth Olympiad (KIYO) 4i 2024, yang digelar di Korea Selatan.

Ajang tersebut diikuti oleh 200 peserta dari 15 negara.

Sebelum beradu inovasi melawan perwakilan negara lain, Ardhyana dan Hernawan yang berada dalam satu tim harus melewati seleksi nasional.

"Ada seleksi terlebih dahulu dari oleh Indonesian Invention and Innovation Promotion Association (Innopa)," kata Ira-sapaan akrab Ardhyana Prawira Dewi, dikutip dari Kompas.com, Senin (12/8/2024).

Kemenangan mereka berkat karya bernama "TIP-TOP Smart Airplane Seatbelt System" atau sistem peringatan dini berbasis sabuk pengaman untuk penumpang pesawat.

Menurut Ira, saat pesawat mengalami turbulensi atau guncangan, sistem tersebut akan memberikan notifikasi langsung kepada penumpang yang tidak menggunakan sabuk pengaman.

"Tanpa menunggu pemberitahuan dari pilot. Ada notifikasi bisa melalui kanal layar hiburan di tempat duduk penumpang," ungkap dia.

Ide sistem peringatan dini berbasis tempat duduk penumpang itu terinspirasi dari peristiwa turbulensi pesawat Singapore Airline SQ321 pada Mei 2024 lalu.

BERPRESTASI - Hernawan Santosa, siswa kelas VI SD Al Falah Surabaya peraih juara satu kompetisi robot Robo Fest 2018 pada dua kategori Primary Gathering dan Primary Transporter di Okayama University, Jepang pada 18-19 Agustus lalu.
BERPRESTASI - Hernawan Santosa, siswa kelas VI SD Al Falah Surabaya peraih juara satu kompetisi robot Robo Fest 2018 pada dua kategori Primary Gathering dan Primary Transporter di Okayama University, Jepang pada 18-19 Agustus lalu. (surya/ahmad zaimul haq)

"Karena tidak ada sinyal awal potensi bahaya, peristiwa tersebut memakan korban," ujar dia.

Sementara, sang adik yang sebelumnya sudah akrab dengan dunia programmer mengaku membutuhkan waktu tidak sebentar dalam merancang sistem peringatan dini ini.

"Saya butuh 2-3 bulan merancang sistem ini," kata dia.

Sistem tersebut menurut dia dilengkapi sensor canggih untuk mendeteksi g-force turbulensi.

Secara real-time, sensor tersebut, menurut dia, langsung mengirim peringatan melalui getaran di sabuk pengaman penumpang. (nuraini faiq)

Ikuti berita selengkapnya di Google News Surya.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved