Berita Viral
Kisah Pilu Elsa Siswi SMP Jalan Kaki 3,4 Km ke Sekolah, Ayah Sakit, Ibu Menghilang usai Jadi TKW
Elsa (15), siswi SMP Negeri 2 Maronge, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), harus jalan kaki sejauh 3,4 kilometer (Km) ke sekolah. Ini kisahnya
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Elsa (15), siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Maronge, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), harus jalan kaki sejauh 3,4 kilometer (Km) ke sekolah.
Kisah Elsa pertama kali diunggah oleh pemilik akun Facebook Amelia Lia.
Berkat unggahan itulah, banyak warganet yang bersimpati dan memberikan bantuan kepadanya.
Ia bahkan tak kuasa menahan tangis ketika menerima bantuan berupa tabungan pendidikan dan sepeda.
Bantuan tersebut berasal dari penggalangan dana warga yang tersentuh dengan perjuangan Elsa selama ini.
Zubaidha, guru di SDN Simu yang juga menjadi wali kelas adik Elsa, ditunjuk menjadi pengawas untuk menyediakan rekening bank sebagai tempat penggalangan dana untuk Elsa.
Saat ini, dana yang terkumpul sebesar Rp 5,3 juta.
Tak hanya itu, ada pula warga yang langsung datang dan memberikan bantuan.
Ada yang memberi kasur, dan juga perlengkapan sekolah.
Baca juga: Perjuangan Siswa SMA Yatim Piatu di Jember Lari 5 Km ke Sekolah Setiap Hari, Tak Mampu Beli Sepeda
Selanjutnya, tabungan pendidikan yang diterima Elsa bakal diberikan setiap minggu.
Tabungan itu disimpan Zubaidha agar bisa digunakan secara tepat guna.
Berkat bantuan ini, Elsa bukan hanya tak perlu berangkat terlalu pagi untuk berjalan kaki ke sekolah, tapi biaya pendidikannya juga lebih terjamin.
Jalan 3,4 Km
Saat ditemui Kompas.com (grup SURYA.CO.ID), Elsa menceritakan rutinitasnya.
Sejak pukul 05.30 WITA, Elsa sudah keluar dari rumah, agar tidak terlambat sampai di sekolah.
Tak lupa ia membawa ubi sebagai bekal yang disiapkan oleh ibunya.
Elsa mengatakan, ia terpaksa berjalan kaki karena tak ada yang bisa mengantarnya ke sekolah setiap hari.
“Iya, kemarin saya jalan kaki ke sekolah dengan jarak 3,4 kilometer."
"Bapak sedang sakit dan kakak tidak bisa mengantar ke sekolah."
"Kalau ubi itu bekal dari ibu untuk makan di sekolah. Tapi saya jual agar bisa beli nasi di sekolah,” kata Elsa, dikutip dari Kompas.com.
Orang Tua Cerai
Lebih lanjut, Elsa menceritakan kehidupan keluarganya. Ia merupakan anak kedua dari pasangan Umar dan Jadut.
Orang tua Elsa sudah berpisah sejak lama. Ayah Elsa lantas menikah lagi.
Kini, Elsa tinggal bersama ayah, tiga saudara kandung dan satu saudara tiri. Sementara ibu kandung Elsa tak ada kabar setelah menjadi pekerja migran Indonesia (PMI) di Brunei Darussalam.
“Sudah beberapa tahun ibu saya tidak ada kabar. Saya ingin terus sekolah, dan banggakan orangtua. Saya harus giat belajar, agar bisa lulus dengan nilai bagus,” kata Elsa.
Pernah Dapat Bantuan Pemerintah
Kepala Dinas Sosial Pemerintah Kabupaten Sumbawa, Abu Bakar, juga turut datang dalam kunjungan kemarin.
“Iya, hari ini kami datang untuk verifikasi data orangtua Elsa. Kebetulan keluarga Pak Umar masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)," kata Abu Bakar.
"Keluarga Elsa menerima bantuan KIP, PKH dari 2012-2021, bantuan beras pangan dan BLT dari dana desa,” kata Abu Bakar.
Bahkan, dari desa juga pernah dapat bantuan uang karena ayah Elsa hanya tukang pemecah batu.

“PKH keluarga Elsa terhenti saat ibunya berangkat jadi PMI ke Brunei Darussalam. Dan, ayah Elsa menikah lagi dengan ibu sambungnya,” sebut Abu Bakar.
Namun, sudah lima bulan Umar berhenti bekerja karena kondisi kesehatannya.
“Saat ini bapak Elsa sedang sakit batu ginjal," kata dia.
"Sementara ibu sambungnya bekerja sebagai ibu rumah tangga,” sebut dia.
Dapat Beasiswa
Berangkat dari fakta itu, kata Abu Bakar, Pemerintah memberikan bantuan berupa beasiswa untuk Elsa agar bisa melanjutkan pendidikan setelah lulus SMP.
Dengan beasiswa ini, Elsa akan bersekolah dan tinggal di asrama di Mataram.
“Semoga Elsa bisa fokus sekolah, rajin belajar hingga lulus dan lanjutkan pendidikan." Umar tentu berterima kasih telah mendapat atensi ini.
“Selama ini sesekali saya bisa antar Elsa ke sekolah, tapi beberapa waktu ini dia jalan kaki karena tidak ada yang antar,” kata Umar.
Umar mengaku tak menyangka bahwa keluarganya bakal menerima bantuan, -bahkan dari orang-orang tak dikenal- hanya karena menyebarnya video sang anak di media sosial.
Ia berharap pada salah satu dari anaknya ada yang bisa melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi.
“Saya bersyukur Elsa dapat beasiswa. Saya izinkan dia sekolah di Mataram,” kata Umar.
Pilu Haikal dan Haezar Kakak Beradik yang Bergantian Pakai Seragam Pramuka, Hidup Bergantung Bantuan |
![]() |
---|
Sumber Kekayaan Baim Wong yang Dikabarkan Bangkrut Usai Ceraikan Paula Verhoeven, Bisnis Menggurita |
![]() |
---|
Gelagat Briptu Rizka Tersangka Pembunuh Suami Sesama Polisi di Lombok Barat, Ogah Lapor, Mikir Anak |
![]() |
---|
Tabiat Suryadi, Pria Beristri yang Tega Habisi Siswi SMK Selingkuhannya Gegara Dimintai Rp 8 Juta |
![]() |
---|
Alasan Wapres Gibran Tak Lagi Didampingi Kejagung Usai Diprotes Subhan di Kasus Ijazah SMA |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.