Berita Tulungagung

Kenaikan Harga Cabai dan Beras di Juli 2024 Jadi Pemicu Inflasi di Tulungagung

Harga cabai dan beras di bulan Juli 2024 memicu inflasi di Tulungagung sebesar 2,18 persen

Penulis: David Yohanes | Editor: irwan sy
david yohanes/surya.co.id
Ilustrasi - Gerakan tanam cabai yang dicanangkan Pj Bupati Tulungagung, Heru Suseno, di Desa Macanbang, Kecamatan Gondang. 

SURYA.co.id | TULUNGAGUNG - Harga cabai dan beras di bulan Juli 2024 memicu inflasi di Tulungagung sebesar 2,18 persen atau di atas angka inflasi provinsi atau nasional, di 2,08 persen.

"Beras dan cabai menyumbang inflasi terbesar. Kita harus antisipasi, Agustus beras bantuan pangan harus mulai disalurkan," jelas Pj Bupati Tulungagung, Heru Suseno, Senin (5/8/2024).

Untuk penyaluran beras bantuan pangan ini, Pemkab Tulungagung berkoordinasi dengan Bulog Cabang Tulungagung yang menerima penugasan.

Selain itu Pj Bupati Tulungagung juga memerintahkan Dinas Ketahanan Pangan kembali menggelar gerakan pangan murah.

Saat ini harga beras premium di harga Rp 12.500 per kilogram.

Sedangkan cabai keriting melonjak dari Rp 30.000 per kg menjadi Rp 65.000 per kg.

"Kenaikan cabai memang cukup ekstrem, naiknya 100 persen lebih," sambung Heru Suseno.

Untuk cabai, saat ini memang sudah lewat musim panen.

Petani baru mulai tanam cabai, sehingga masa panen sekitar 2 bulan lagi.

Saat itu Heru yakin, harga cabai kembali bisa diturunkan.

"Kondisinya mirip bawang merah, sebelumnya cukup tinggi. Tapi setelah panen harganya sekarang turun dalam sekali," katanya.

Masalah cabai tidak lepas karena tanaman musiman, tidak bisa produksi sepanjang tahun.

Selain itu sentra cabai juga tidak sedang produksi saat ini.

Sementara masa panen raya padi juga sudah lewat sehingga jumlah yang beredar juga mulai berkurang.

Saat ini stok beras sedang dikeluarkan hingga penyebabnya harga naik.

Sama seperti cabai, banyak lahan teknis yang masuk masa tanam kedua.

Sekitar 2-3 bulan lagi akan ada panen sehingga bisa menurunkan harga.

"Makanya kami sedang berkoordinasi dengan Bulog, untuk secepatnya menyalurkan beras bantuan pangan. Kalau masyarakat sudah punya beras, maka harganya akan turun," papar Heru.

Angka inflasi year on year Tulungagung di angka 2,18 persen.

Angka ini di atas angka inflasi Provinsi Jawa Timur, yaitu 2,12 persen.

Heru mengatakan, angka psikologis ada pada 2,5 persen plus minus 1 persen.

Karena itu angka inflasi dijaga di angka 1,5 persen sampai 3,5 persen.

"Jadi kita masih ada di batas aman, tapi di atas angka provinsi dan nasional," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved