Berita Viral
Kekayaan AKBP Bayu Pratama Kapolres Jember yang Beri Sepeda Siswa Yatim Piatu Lari 5 Km ke Sekolah
Segini harta kekayaan AKBP Bayu Pratama Gubunagi, Kapolres Jember yang jadi sorotan usai memberikan bantuan siswa yatim piatu lari 5 km ke sekolah.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id, JEMBER - Sosok hingga harta kekayaan AKBP Bayu Pratama Gubunagi, Kapolres Jember, jadi sorotan usai memberikan bantuan kepada M Alif Fathurrohman.
M Alif Fathurrohman (17) merupakan siswa SMA di Jember yang viral karena lari sejuah 5 Km setiap hari untuk sampai ke sekolah.
AKBP Bayu Pratama Gubunagi memberikan banyak bantuan mulai dari sepatu hingga sepeda.
Lantas, seberapa harta kekayaan AKBP Bayu?
Melansir dari laman elhkpn, AKBP Bayu memiliki harta kekayaan mencapai Rp 2 Miliar.
Baca juga: Sosok AKBP Bayu Pratama Kapolres Jember Beri Sepeda Alif, Siswa SMA Yatim Piatu Lari 5 Km ke Sekolah
Berikut rinciannya.
A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 1.800.000.000
1. Tanah Seluas 144 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI Rp.1.800.000.000
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 243.000.000
1. MOBIL, HYUNDAI STARGAZER Tahun 2022, HASIL SENDIRI Rp.225.000.000
2. MOTOR, YAMAHA SE88 Tahun 2018, HASIL SENDIRI Rp.6.000.000
3. MOTOR, YAMAHA 2 DP Tahun 2016, HASIL SENDIRI Rp.12.000.000
Baca juga: Rejeki Nomplok Alif Siswa SMA Yatim Piatu di Jember Lari 5 Km ke Sekolah, Dapat Sepeda dari Kapolres
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 267.000.000
D. SURAT BERHARGA Rp. ----
E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 153.804.668
F. HARTA LAINNYA Rp. ----
Sub Total Rp. 2.463.804.668
III. HUTANG Rp. ----
IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 2.463.804.668
Sebelumnya, perjuangan M Alif Fathurrohman (17), siswa SMA di Jember untuk bisa mengikuti pelajaran di sekolah memantik simpati warganet.
Jika teman-temannya pergi ke sekolah menggunakan sepeda atau diantar, Alif justru berangkat dengan berlari.
Tekad kuat Alif ini mendapat perhatian dari Kapolres Jember AKBP Bayu Pratama Gubunagi.
AKBP Bayu bersama jajarannya mendatangi langsung rumah Alif.
Momen ini terekam dalam video yang diunggah di TikTok Humas Polres Jember.
Tampak dalam video tersebut Alif menyambut kedatangan AKBP Bayu berserta jajarannya.
Sambil mengenakan sarung dan peci hitam, Alif menyalami semua personel Polres Jember yang datang.
Setelah berbincang sejenak dengan AKBP Bayu, Alif mendapat beberapa hadiah.
Baca juga: Perjuangan Siswa SMA Yatim Piatu di Jember Lari 5 Km ke Sekolah Setiap Hari, Tak Mampu Beli Sepeda
Mulai dari baju, sepatu hingga sepeda.
Kini, Alif tak perlu lagi berlari sejauh 5 km untuk pergi ke sekolah.

Perjuangan M Alif Fathurrohman (17), siswa SMA di Jember untuk bisa mengikuti pelajaran di sekolah ramai jadi sorotan.
Jika teman-temannya pergi ke sekolah menggunakan sepeda atau diantar, Alif justru berangkat dengan berlari.
Setiap hari ia menempuh jarak sejauh lima kilometer (Km) dari rumahnya di Lingkungan Cupu, Kelurahan Baratan, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Rutinitas itu sudah dilakukan Alif sejak masih mengenyam pendidikan di MTs As-Syukriah.
Bukan tanpa alasan, ia terpaksa melakukan hal tersebut karena tidak memiliki kendaraan. Juga karena rumahnya tidak terjangkau oleh angkutan umum.
“Setiap pagi saya berangkat pukul 05.10 WIB menuju titik penjemputan di Patrang,” kata dia dikutip dari Kompas.com.
Alif harus berangkat sangat pagi karena mengejar mobil jemputan dari sekolah yang ada di daerah Kecamatan Patrang.
Dari rumah ke titik mobil penjemputan itu, Alif harus menempuh jarak sejauh 5 kilometer.
Sebelum berangkat, ia selalu mempersiapkan buku pelajaran untuk dibawa. Ia juga mengenakan kaus dan celana pendek untuk lari.
Ketika tiba di sekolah, Alif mandi terlebih dahulu dan mengganti pakaiannya dengan seragam. Setelah itu, ia masuk kelas untuk mengikuti pelajaran.

“Sebenarnya dulu saya punya sepeda angin pemberian sekolah, tapi sudah rusak,” jelas siswa kelas XI ini.
Sejak itulah, ia memilih untuk lari menuju sekolah sejauh 5 kilometer. Sebab, ia tak mampu untuk membeli sepeda lagi.
Selama ini, Alif mengaku hanya tinggal dengan neneknya.
Sejak SMP, ia sudah menjadi yatim piatu. Sang ayah meninggal ketika ia masih kecil, dan ibunya meninggal saat ia dibangku SMP.
Tak hanya ketika berangkat sekolah Alif lari, saat pulang dari sekolah sekitar pukul 14.00 WIB, ia juga harus lari.
Bahkan, tantangan untuk pulang ke rumah lebih besar. Sebab, ia harus melewati tanjakan untuk menuju rumahnya di kawasan Rembangan.
“Kalau perginya enak larinya turun, tapi kalau pulang agak nanjak,” jelas dia.
Alif mengaku memiliki semangat yang kuat untuk menuntaskan sekolahnya. Sebab, ketika ia lulus, ingin menjadi anggota TNI.
Sementara itu, Kepala SMK Kartika IV-2 Jember Pelda Iwan Abdillah menambahan, ketika lulus MTs, sebenarnya Alif ingin bekerja daripada melanjutkan sekolah.
“Karena ia memang berasal dari keluarga kurang mampu,” tutur dia.
Menurut Iwan, Alif merupakan sosok yang bertanggung jawab dalam menjalani hidupnya. Bahkan, ia tetap semangat dan tidak pernah terlambat ke sekolah.
“Ia tidak pernah terlambat ke tempat penjemputan mobil yang disediakan sekolah,” terang dia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.