Pembunuhan Vina Cirebon
Terlanjur Susno Duadji Yakin Kasus Vina Cirebon Kecelakaan, Hotman Paris: Pembunuhan Berencana
Mantan Kabareskrim Susno Duadji terlanjur yakin kasus Vina Cirebon kecelakaan, Hotman Paris malah beber fakta sebaliknya.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Mantan Kabareskrim Susno Duadji terlanjur yakin kasus Vina Cirebon kecelakaan, Hotman Paris beber fakta sebaliknya.
Pengacara kondang itu justru menyebut kasus ini adalah pembunuhan berencana.
Hal ini diperkuat keterangan dari keluarga Vina.
“Di dalam putusan ada pertimbangan hakim bahwa penganiayaan sudah direncanakan karena ada SMS pelaku pada 17 Agustus 2016.
Ada SMS antar mereka. Keluarga Vina dan kami berpegang ke putusan itu.
Baca juga: Yakin Kasus Vina Cirebon Bukan Pembunuhan, Susno Duadji Tantang Purnawirawan Jenderal: Buktikan
Yang terjadi penganiayaan yang mengakibatkan matinya orang, pembunuhan berencana dan pemerkosaan,”ujar Hotman Pari saat menggelar konferensi pers bersama Iptu Rudiana dan keluarga Vina di Cirebon pada Selasa (30/7/2024).
Hal senada dikatakan Marliyana kakak Vina. Dia juga meyakini jika adiknya adalah korban pembunuhan.
“Saya dari awal meyakini ini pembunuhan.
Kami tidak terima ini disebut kecelakaan lalu lintas karena luka beda jauh dengan kecelakaan motor.
Motor tidak rusak. Kepala lunak, kaki sama tangan remuk, tulang remuk,” kata dia.
Sebelumnya, mantan Kabareskrim Susno Duadji tampaknya masih ngotot menyebut bahwa kasus Vina Cirebon bukanlah pembunuhan.
Susno bahkan berani menantang seorang purnawirawan jenderal untuk membuktikan bahwa kasus Vina Cirebon adalah pembunuhan.
Baca juga: Santai Meski Disudutkan Hotman Paris dan Iptu Rudiana di Kasus Vina, Dedi Mulyadi: Aku Gak Penting
Namun, Susno tak menyebutkan secara gamblang siapa purnawirawan jenderal tersebut.
Awalnya, Susno mengaku telah menyiapkan uang Rp 10 juta bagi siapa saja yang bisa membuktikan kalau Vina dan Eky tewas karena dibunuh.
Sayembara itu dilakukan karena Susno Duadji yakin betul kalau Vina dan Eky tewas karena kecelakaan.
Sebab berdasarkan penyidikan Polres Cirebon, keduanya tewas karena kecelakaan tunggal.
Hal itu dibuktikan dengan adanya darah menggenang di TKP keduanya saat terbaring di flyover Talun, kemudian helm Eky yang pecah di bagian depan, dan motor yang baret.

Sementara bukti pembunuhan, kata Susno, sampai saat ini belum ada alat buktinya sama sekali.
Baik CCTV, isi ponsel korban dan para terpidana, juga saksi mata yang melihat langsung kejadian tersebut.
Namun, Susno Duaji akan memberikan imbalan jika ada yang bisa membuktikan Vina dan Eky dibunuh.
"Siapa tahu ada yang masih menyimpan alat bukti, siapa tahu benar pembunuhan ini, kita sayembarakan lah," kata Susno Duadji dikutip dari Kompas TV, Selasa (30/7/2024).
Baca juga: Setelah Tolak Iptu Rudiana dan Sudutkan Dedi Mulyadi, Hotman Paris Malah Plesiran ke Paris: Maaf
Menurut Susno, siapapun boleh berpartisipasi dalam sayembara ini.
Termasuk purnawirawan yang sempat menyindir Susno Duadji karena terlalu keras bersuara dalam kasus Vina Cirebon.
Apalagi menurutnya, jenderal itu juga meminta agar tidak koar-koar di medsos.
"Katanya si purnawirawan tadi, jangan heboh di medsos, silakan cari alat buktinya, tunjukkan ini adalah pembunuhan," kata Susno.
"Dia boleh ikut kok, siapa tahu gaji pensiunnya kurang," katanya lagi sambil tertawa.
Diungkap Susno Duadji, sosok jenderal pensiunan polisi itu melarang publik untuk berpendapat soal kasus Vina Cirebon.
Sosok jenderal itu, kata Susno Duadji, memiliki pangkat terakhir Brigjen atau Irjen.
Pangkat itu tentunya masih di bawah Susno Duadji yang sudah memiliki bintang tiga, yakni Komjen.
"Entah brigjen atau irjen gak tahu saya," kata Susno Duadji.
Susno Duaji pun mengaku ogah menanggapi pensiunan jenderal tersebut.
"Yang jelas ini dia baru mau belajar ngomong di depan publik, rugi kalau saya tanggapi, bukan kelasnya lah," kata Susno sambil tertawa.
Bahkan Susno Duadji mengatakan kalau dirinya dituding mencari panggung di kasus Vina Cirebon.
"Wong panggung udah banyak sekali kok," katanya sambil tertawa.
Baca juga: Beber Kunci agar Kasus Vina Cirebon Terang Benderang, Eks Wakapolri Minta Iptu Rudiana Lakukan Ini
Susno Duaji juga membantah kalau dirinya mengkritik Polri karena tidak cinta.
"Jadi dia salah pilih lawan, apalagi mengatakan saya tidak cinta Polri," jelasnya lagi.
Sebab dikatakan Susno, mencintai Polri itu bukan dengan cara membenarkan kesalahan.
"Cinta Polri itu bukan dengan cara kesalahan Polri terus dibenarkan, kemudian dengan mengatakan jangan masyarakat mengomentari macam-macam," tuturnya.
Menurut Susno Duaji, purnawirawan yang mengatakan hal itu merupakan polisi orde lama yang belum berubah.
"Baru bangun tidur ini orang. Tidak tahu reformasi, tidak tahu demokrasi. Kapolri aja memerintahkan silakan dikritisi, itu sahabat Polri," kata Susno lagi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.