Berita Surabaya
Kronologi Perseteruan SMP Petra Vs RW Manyar, Berawal Iuran Rp 32 Juta Berujung Akses Ditutup
Viral di media sosial mengenai kasus perseteruan antara SMP Petra vs RW di kawasan Manyar, Surabaya, Jawa Timur.
Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Viral di media sosial mengenai kasus perseteruan antara SMP Petra vs RW di kawasan Manyar, Surabaya, Jawa Timur.
Peseteruan SMP Petra vs RW ini mengakibatkan akses jalan ke sekolah ditutup warga sekitar.
Menurut info di Instagram Wakil Wali Kota Surabaya, Armudji, @cakj1, perserteruan itu dipicu karena pihak RW meminta kenaikan iuran penggunaan jalan.
Armuji menjelaskan, warga yang menutup satu-satunya akses jalan untuk guru dan murid itu merasa keberadaan sekolah tersebut membuat kemacetan.
Selain itu, pengelola SMP itu enggan menaikkan iuran yang diminta para RW.
"Tindak lanjut laporan warga terkait permasalahan antara warga dengan sekolah SMP di Manyar Tirtomulyo."
"Permasalahan muncul karena adanya tidak sepakatnya iuran yang diajukan pihak warga kepada sekolah," tulis akun Instagram @cakj1.
Berikut kronologi selengkapnya.
Armuji mengatakan, perseteruan antara SMP Petra vs RW ini dipicu oleh pihak sekolah yang berada di Jalan Manyar Tirtomulyo, Mulyorejo, melaporkan terkait iuran warga setempat.
Pihak sekolah merasa keberatan karena harus membayar iuran masing-masing Rp 35 juta ke empat RW yang ada di dekat bangunan.
Sebab, uang dengan total Rp 140 juta tersebut dinilai terlalu besar.
"Awalnya (iurannya) Rp 25 juta, naik Rp 32 juta itu sekolah masih mau bayar."
"Dinaikin lagi jadi Rp 35 juta, sekolah enggak mau, keberatan," kata Armuji, dikutip dari Kompas.com, Rabu (31/7/2024).
Sedangkan, pihak RW menyebut bahwa kenaikan iuran tersebut untuk membayar para satpam yang berjaga di sekitar perumahan.
Total ada sekitar 30 orang yang dipekerjakan sebagai sekuriti.
Selanjutnya, Armuji mendatangi lokasi tersebut untuk mendapatkan penjelasan dari masing-masing pihak.
Dia menyimpulkan, kemacetan di sekitar sekolah hanya alasan untuk menaikkan iuran.
"Saya ngomong, kalau iurannya cocok enggak macet tapi kalau enggak cocok dikata macet. Itu juga jalan umum, bukan milik perorangan karena sudah jadi fasilitas umumn pemkot," jelasnya.
Selain itu, pengelola sekolah juga mengaudit pengelolaan iuran yang diminta warga, dan ternyata banyak sisa.
"Pihak sekolah audit sendiri, (iurannya) buat bayar 30 satpam, Satpamnya gajinya cuma Rp 2,5 juta, terus itu kali 30 (orang) hasilnya cuma berapa, sisanya masih banyak," ujarnya.
Dengan demikian, Armuji menyerahkan keputusan soal iuran itu ke pihak sekolah, apakah akan melapor ke polisi atau tidak.
Kata Pihak RW
Dalam video di Youtube Armudji, warga menyebut SMP Petra enggan membayar.
"Mewakili RW 4 mengatakan mengenai iuran penjagaan. Ada 4 iuran keamanan dari (RW) 04, (RW) 05 dan (RW) 07 dan Petra."
"Semua masuk uang ke bendahara keamanan untuk membiayai satpam di sini."
"Selama 5 tahun tidak naik, makanya dinaikkan."
"Awalnya Rp 32 juta per bulan kali 4 untuk bayar satpam di sini. Ada kantor, tempat usaha (Rp 200 ribu). Petra mengantarkan anak itu buat macet ditambah Petra ga mau bayar," kata warga.
Mereka juga menyebut, bahwa iuran keamanan itu tidak pernah naik dan itu adalah kenaikan yang wajar.
"Nggak ada. Di mana sekolah ini berdiri? Di mana? Kamu yang gila. Kamu nggak ada di sini saya sudah ada di sini. Kamu yang ke mana saja?" ujar warga dengan nada tinggi.
Pihak SMP Petra Sempat Diintimidasi
Sebaliknya, Petra mengaku sempat mendapatkan intimidasi.
Perwakilan Petra menyatakan selama ini pihaknya mendapatkan intimidasi, salah satunya dengan penutupan jalan.
Soal jalan itu menurutnya sudah ada solusi tapi tidak dijalankan.
"Selama ini bertahun-tahun menerima intimidasi jalan ditutup dan sudah terjadi."
"Waktu di dewan sudah clear, jalan bersama dikelola Dishub dan sudah dibuatkan rekayasa. Kalau ada kegiatan, kemacetan pasti ada," jawab perwakilan dari Petra.
Sementara terkait uang iuran keamanan, pihaknya menganggap bahwa pertanggungjawaban atas uang iuran keamanan itu tidak jelas.
Karena itulah mereka enggan membayar apa yang diminta warga.
Apalagi Petra menemukan adanya dugaan penyalahgunaan uang iuran keamanan tersebut.
"Kami tidak percaya dengan perhitungannya, karena pertanggungjawabannya tidak jelas. Setelah kami tanya juga nggak dibayarkan, malah dibuat beli rokok," kata perwakilan Petra
*Disclaimer: Hingga saat ini SURYA.CO.ID masih berupaya menghubungi pihak SMP Petra dan RW.
Berita Surabaya
Surabaya
Armudji
Jawa Timur
SMP Petra Vs RW Manyar
surabaya.tribunnews.com
SURYA.co.id
SMP Petra
Berita Surabaya Hari Ini: Peluncuran Koperasi Digital, Jadwal Commuter Line yang Baru |
![]() |
---|
Berita Surabaya Hari Ini: Golkar Buat Lomba Cipta Oleh-oleh, Investasi Mulai Naik, Prestasi Pelajar |
![]() |
---|
8 Landmark dan Ikon Budaya Kota Surabaya, Daya Tarik Wisata Ibu Kota Jawa Timur |
![]() |
---|
Rute dan Lokasi Parkir Parade Surabaya Vaganza, Hari Ini 25 Mei 2025 Mulai Pukul 13.00 WIB |
![]() |
---|
Patuhi Larangan Wisuda SMA/SMK di Jatim, Ini Cara Sederhana SMAN 2 Surabaya Rayakan Kelulusan Siswa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.