SURYA Kampus
Sosok Aditya Penyandang Tunanetra yang Berhasil Lulus dari UIN Salatiga, Prestasinya Tak Main-main
Sosok Aditya Pratama, penyandang tuna netra yang berhasil lulus dari UIN Salatiga, begitu menginspirasi publik.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
Meski tidak bisa melihat alias buta, Reza tak pernah menyerah untuk belajar. Ia memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk membantunya belajar.
Tak lupa dengan dorongan dari orang tua yang terus mendukungnya.
“Tau info kuliah ini awalnya dari radio, saya ambil Ilmu Komunikasi ini karena saya juga tergabung di organisasi tuna netra, dan disini saya ingin teman-teman disabilitas dan tuna netra bisa berjuang bersama,” ungkap Reza dikutip dari Bangkapos.com.
Tak dipungkiri Reza, kendala yang dihadapi selama proses mengenyam pendidikan ini ikut dirasakan, namun hal tersebut tidak membuatnya mengeluh untuk bisa mengapai apa yang telah dicita-citakan.
“Cita-cita saya sebenarnya ingin menjadi guru atau penulis karena memang saya hobi di bidang ini."
"Kalau sekarang saya juga aktif di organisasi Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Bangka Belitung dan Indonesia."

"Untuk kendala selama pembelajaran pastinya ada, terutama ketika ada tugas yang sifatnya gambar, namun di UT ini saya rasa cukup memudahkan dengan inovasi yang diberikan."
"Tugas dan lainnya saya menggunakan komputer bicara yang mana ini sangat membantu,” ujar Reza.
Menurutnya, keterbatasan fisik bukanlah sesuatu yang bisa menghentikan mimpinya bisa berkarya. Untuk itu, ia mengajak agar teman-teman disabilitas untuk selalu semangat.
“Untuk teman-teman disabilitas yang di Sekolah Luar Biasa (SLB) jangan takut melanjutkan pendidikan, semua punya kesempatan sama untuk kita meraih cita-cita,” tuturnya.
Kegigihan dan semangat Reza untuk meraih pendidikan tinggi ini turut diacungi jempol oleh Ibunya, Ahua.
Menurutnya, anak pertama dari dua bersaudara ini memiliki kegigihan dan semangat yang luar biasa dalam menempuh pendidikan.
“Kalau dia Reza memang semangatnya luar biasa, bahkan katanya dia juga mau lanjut S2. Kita sebagai orangtua selalu mendukung apa yang terbaik untuk anak,” ujar Ahua.
Direktur Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) Universitas Terbuka (UT), Ida zubaidah turut mengapresiasi kegigihan dan semangat Reza yang telah menyelesaikan studi program sarjana dalam kurun waktu 4 tahun 5 bulan.
Menurutnya, waktu tempu pendidikan yang dicapai Reza sangat luar biasa di tengah keterbatasan fisik yang dimilki.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.