Pilgub Jatim 2024

Cari Sosok Lebih Kuat dari Khofifah untuk Pilgub Jatim 2024, Begini Kata PKB Soal Marzuki Mustamar

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) saat ini sedang mencari sosok yang lebih dari Khofifah Indar Parawansa untuk Pilgub Jatim 2024.

kolase instagram
Khofifah Indar Parawansa. Inilah 3 Kandidat Kuat Bursa Calon Pendamping Khofifah di Pilgub Jatim. 

SURYA.co.id - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) saat ini sedang mencari sosok yang lebih dari Khofifah Indar Parawansa untuk Pilgub Jatim 2024.

Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid.

Khofifah telah mendapatkan dukungan dari berbagai partai untuk maju di Jatim, mulai dari Demokrat, Golkar, Gerindra, PSI, PPP, dan PAN.

Walhasil, hingga saat ini PKB masih belum mengusung siapa pun di Jatim.

"Ya karena memang kita harus mencari figur yang lebih kuat dari yang ada (Khofifah)," ujar Jazilul di kantor DPP PKB, Jakarta, Senin (22/7/2024) malam, melansir dari Kompas.com.

Baca juga: Duet Maut Risma - Marzuki Diklaim Bisa Tumbangkan Khofifah di Pilgub Jatim, Pengamat: Bukan Mustahil

Namun, saat ditanya apakah itu artinya PKB mengakui Khofifah sebagai lawan yang sangat kuat, Jazilul enggan mengakuinya.

Dia menyebut, PKB hanya belum menemukan sosok yang sekiranya akan diterima kader dan masyarakat Jatim.

"Enggak, enggak. Belum menemukan saja yang kira-kira akan diterima oleh PKB dan masyarakat Jawa Timur," ucap dia.

Sementara itu, Jazilul mengatakan, PKB belum mengukur kekuatan mantan Ketua PWNU Jatim Marzuki Mustamar di Pilkada Jatim.

Adapun PKB sebenarnya sempat terbuka mengusung Marzuki Mustamar dan Tri Rismaharini (Risma).

"Belum diukur sih, belum mengukur melalui survei.

Tapi setidaknya kalau kita membangun koalisi tentu dengan figur yang diterima oleh parpol koalisi dan diyakini bisa menang," ucap Jazilul.

Sebelumnya, duet maut antara Tri Rismaharini dan Marzuki Mustamar diklaim mampu menumbangkan Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jatim 2024.

Hal ini berdasarkan pendapat Pengamat politik Universitas Jember Dr Muhammad Iqbal.

Iqbal menilai bahwa sosok Tri Rismaharini yang diduetkan dengan Marzuki Mustamar bisa mengubah peta politik pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) Jawa Timur.

Baca juga: Yakin Bisa Kalahkan Khofifah di Pilgub Jatim, PKB Sindir Elektabilitas Petahana: Mengkhawatirkan

"Bila konstelasi pasangan bakal calon Tri Rismaharini-Marzuki Mustamar (Risma-Marzuki) terbentuk, bukan mustahil pasangan itu bisa mengubah peta politik Jatim," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Kabupaten Jember, Senin, melansir dari ANTARA.

Menurutnya pasangan bakal calon Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak sudah memborong tujuh rekomendasi partai politik parlemen dan satu parpol non-parlemen yakni Partai Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PSI, dan terakhir adalah PKS, serta parpol non-parlemen Perindo.

"Konstelasi Pilkada Jatim 2024 sejauh ini memang masih menyisakan tiga partai politik yang belum menentukan arah dukungan atau kepastian berkoalisi yakni PKB yang menguasai 27 kursi DPRD Jatim, PDIP memiliki 21 kursi, dan Partai NasDem memiliki 10 kursi," tuturnya.

Ia mengatakan sejauh ini PKB mewacanakan kiai kharismatik NU asal Malang KH Marzuki Mustamar yang diduetkan dengan politisi Senayan dari PKB Arzeti Bilbina, sedangkan elite PDIP menegaskan tidak akan membiarkan Pilkada Jatim diwarnai pertarungan melawan "kotak kosong".

"Kami tentu sangat mengapresiasi antusiasme dan heroisme PKB dan PDIP, tentu juga Nasdem sebagai tiga parpol yang masih ketat mengkalkulasi secara taktis pasangan bakal calon di Pilkada Jatim," ucap pengajar FISIP Unej itu.

Menurutnya sudah semestinya ketiga parpol itu mengedepankan pilihan rasional. PKB mungkin bisa berbesar hati tidak memaksakan KH Marzuki sebagai bakal cagub, tapi bisa jadi bakal cawagub mendampingi Risma.

"Kendati tiket istimewa PKB memang berhak atas posisi bakal cagub, namun elektabilitas Kiai Marzuki harus diakui masih jauh di bawah Risma, sehingga yang paling rasional ya Risma-Marzuki atau 'Riski' dapat membuka peluang dalam Pilkada Jatim," tuturnya.

Berdasarkan survei Litbang Kompas pada periode 20-25 Juni 2024 menempatkan Khofifah Indar Parawansa unggul 26,8 persen di bursa pemilihan Gubernur Jawa Timur, kemudian posisi kedua ditempati politisi PDIP Tri Rismaharini dengan 13,6 persen dan ketiga politisi Demokrat Emil Dardak 3,8 persen.

Khofifah-Emil sebagai petahana di Jatim ternyata hanya kantongi 26,8 persen saja dan angka itu jauh menyusut-nya elektablilitas petahana dibanding hasil Pilkada Jatim 2018 sebesar 53,55 persen.

"Pasangan bakal calon Risma-Marzuki dapat membuka peluang besar mengubah political game karena dijiwai oleh spirit untuk menyelamatkan masa depan demokrasi," ujarnya.

Iqbal menjelaskan bahwa duet Risma-Marzuki bisa menjadi antitesis dari kekuatan populisme, karena merepresentasikan sosok birokratik dan ulama kharismatik.

Baca juga: Peluang Risma Jadi Lawan Kuat Khofifah di Pilgub Jatim 2024, Peneliti Litbang Kompas: Terbuka Luas

"Keduanya bisa menjadi alternatif yang rasional buat figur pemimpin teknokratik dan penjunjung nilai moral, tanpa dinodai kasus hukum yang banal," ujarnya.

Sebelumnya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) begitu yakin bisa mengalahkan Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jatim 2024.

Tentunya dengan bantuan koalisi bersama PDIP.

Salah satu alasan PKB yakin bisa mengalahkan Khofifah adalah menilik hasil survei elektabilitas sang petahana.

PKB menyebut elektabilitas Khofifah di Jatim cukup mengkhawatirkan.

Diketahui, Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Luluk Nur Hamidah mengatakan bahwa partainya sedang mencari kesamaan dengan PDI Perjuangan, terutama untuk di Pilkada Jawa Timur(Jatim).

“Pendek kata, PKB-PDIP mencoba mencari kesamaan sedekat mungkin untuk bisa, ya, memperkuatlah kemenangan kita di Pilkada, termasuk di Jawa Timur. PKB-PDIP ini kan dua kekuatan besar yang masing-masing punya basis elektoral yang sangat berbeda, tetapi memiliki irisan yang sangat dekat,” katanya di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu, melansir dari ANTARA.

Marzuki Mustamar dan Tri Rismaharini, para Sosok Kuat Penantang Khofifah di Pilgub Jatim Hasil Pertemuan PDIP-PKB.
Marzuki Mustamar dan Tri Rismaharini, para Sosok Kuat Penantang Khofifah di Pilgub Jatim Hasil Pertemuan PDIP-PKB. (kolase IST)

Ia menilai bila PKB dan PDIP membentuk koalisi maka tercipta peluang menang yang besar di Pilkada Jatim sebab dinamika politik di Jatim sudah berbeda ketika mantan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memutuskan maju pada 2018.

Lebih lanjut, ia menyinggung bahwa masyarakat Jatim berhak untuk dipimpin oleh figur yang bersih dan tidak punya beban masa lalu.

“Jadi, ini adalah kesempatan rakyat Jawa Timur untuk buka telinga, buka mata, dan itu bisa dilihat ketika survei elektabilitas incumbent (petahana) ya. Itu kan tidak atau kurang dari 50 persen sebenarnya. Ini cukup mengkhawatirkan,” ujarnya.

”Harusnya kalau incumbent kuat, mestinya di atas 50 persen dong, tetapi kan ternyata masih di bawah 50 persen.

Itu artinya apa? Rakyat Jawa Timur masih menunggu kalau ada opsi lain, ada alternatif, figur-figur lain. Nah ini kita sedang matangkan.” lanjutnya.

Sementara itu, ia mengatakan bahwa partainya terbuka untuk mengusung Menteri Sosial Tri Rismaharini atau mantan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim Marzuki Mustamar.

“Ini nanti kami akan ya cek lagi ke akar rumput, makanya kami itu tidak grasah-grusuh karena cara PKB itu kan pasti akan kami cek kepada pendukung,” ujarnya.

Walaupun demikian, ia menyebut komunikasi antara PKB dengan PDIP untuk Pilkada Jatim masih bersifat informal.

“Karena kalau official (resmi), sudah ada agreement (perjanjian), tetapi kalau informal itu sudah dilakukan. Bukan hanya di Jatim kan, misalnya juga di Jawa Tengah, di Jakarta, dan juga daerah yang lain,” jelasnya.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved