Enchanting Forest Pasuruan, Destinasi Wisata Baru untuk Keluarga, Bisa Beri Makan Satwa di Hutan

SURYA.co.id | PASURUAN - The Grand Taman Safari Prigen Pasuruan memperkenalkan Enchanting Forest, wahana wisata baru dengan konsep unik yang menggabungkan keindahan alam dan cantiknya hutan bisa menambah pengalaman pengunjung.

Pengunjung bisa merasakan pengalaman unik menikmati kuliner di tengah hutan pinus, bercengkrama dengan aneka ragam satwa, ditambah dengan indahnya panorama di kaki Gunung Arjuna, Jawa Timur.

Wisata kuliner yang tak terlupakan Pinewood Bistro, dengan tematik rustic, menambah pengalaman pengunjung dalam menikmati hidangan.

Hidangan unggulan yang disajikan di antaranya Nasi Goreng Hutan, Salmon Panggang dengan Salsa Mangga, Es Krim Rasa Pinus, dan masih banyak lagi.

Bagi pecinta kopi juga hadir Zen Cafe yang dapat dipilih untuk tempat bersantai.

Tiket masuk Enchanting Forest dikenakan Rp 45 ribu untuk (Senin-Jumat), dan Rp 60 ribu untuk (Sabtu-Minggu).

Enchanting Forest juga tersedia untuk acara khusus seperti pre-wedding, arisan, dan gathering komunitas

Senior Vice President Marketing Taman Safari Indonesia Group, Alexander Zulkarnain, mengatakan Enchanting Forest tidak hanya menghadirkan rekreasi tetapi juga pendidikan dalam lingkungan hutan yang alami.

Upaya ini merupakan bagian dari komitmen Taman Safari Group untuk mengedukasi pengunjung tentang pentingnya pelestarian alam dan keberlanjutan.

Ini juga menjadi area untuk pengunjung melakukan berbagai kegiatan.

The Grand Taman Safari Prigen menjadi salah satu destinasi yang mampu mengangkat wisata di Jawa timur, serta memberikan dampak untuk membantu Pariwisata Indonesia dengan kenaikan kunjungan ke Prigen.

“Meskipun menjalankan fungsi perlindungan, pendidikan, dan penelitian, namun sebagai lembaga konservasi modern The Grand Taman Safari Prigen tidak melupakan aspek rekreasi,” katanya.

Menurutnya, hadirnya Enchanting Forest ini adalah jawaban dari keinginan yang sering berkunjung ke Taman Safari Prigen.

Setelah berkunjung, mereka mayoritas masih ingin tetap menikmati suasana alam ini.

“Makanya, ini menjadi jawaban untuk mengikuti selera konsumen. Sekarang, pengunjung lebih suka back ti nature untuk menikmati waktu bersama keluarga, bercengkrama dengan pemandangan yang apik dan suhu dingin,” urainya.