Ibadah Haji 2024
Catatan Menjadi Petugas Haji - Baru Pulang Sudah Kangen, Berharap Bisa Jadi Petugas Lagi
Menjadi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) merupakan hal yang diidam-idamkan banyak pihak.
Penulis: M Taufik | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Menjadi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) merupakan hal yang diidam-idamkan banyak pihak.
Bukan hanya yang belum pernah saja, kami yang sudah dan baru saja selesai menjadi petugas pun sangat ingin mengulangnya kembali.
Sejak kembali ke tanah air, rasa kangen langsung menyelimuti perasaan kami.
Kangen melayani jemaah, kangen Masjidil Haram, kangen beribadah di Masjid Nabawi, kangen berziarah ke makam Nabi Muhammad Muhammad SAW, dan kangen berziarah ke tempat-tempat luar biasa di tanah suci.
Baca juga: Catatan Menjadi Petugas Haji - Belajar Tugas dan Fungsi Sebelum Berangkat ke Tanah Suci
Bukan cuma saya yang merasakan itu. Sejumlah teman yang sama-sama menjadi tim Media Center Haji (MCH) pada musim haji 2024 juga demikian.
Kami semua kangen, dan ingin kembali menjadi petugas pada musim-musim haji berikutnya.
Kemungkinannya memang kecil bagi kami untuk bisa bertugas lagi.
Apalagi di MCH. Karena salah satu syarat menjadi petugas MCH memang belum pernah berhaji.
Nah, ketika menjadi petugas kemarin kami sudah berhaji, sehingga sulit untuk bisa mendaftar lagi.
Menjadi petugas haji memang memiliki sejumlah kewajiban.
Baca juga: Catatan Menjadi Petugas Haji - Sempat Diamankan Askar Gara-gara Live Report di Masjid Nabawi
Utamanya kewajiban dalam memberikan pelayanan kepada jemaah.
Tapi petugas juga punya beberapa hak. Salah satunya adalah hak untuk bisa menjalankan ibadah haji.
Sama seperti jemaah haji pada umumnya. Petugas haji juga sempat menjalankan sejumlah rangkaian ibadah haji.
Mulai melakukan towaf wajib, sa’i, wukuf di Arofah, mabit di Muzdalifah, Mina, lontar jumrah, towaf ifadhoh dan sejumlah ibadah lain.
Termasuk menjalankan towaf wada’ sebelum meninggalkan Makkah.
Di Madinah juga demikian. Petugas haji sempat berziarah ke Makam Nabi.
Berdoa di Roudhoh, berziarah ke beberapa makam auliya, dan sebagainya. Sama seperti jemaah haji pada umumnya.
Bedanya, petugas melakoni semua itu sambil menjalankan tugas.
Kami di tim MCH misalnya, beribadah juga sambil melakukan peliputan, membantu jemaah, dan sebagainya.
Saat towaf misalnya. Di tengah putaran ketika ada jemaah butuh pertolongan, kami juga menjeda towaf untuk membantu jemaah.
Demikian halnya ketika sa’i di bukit Sofa dan Marwa.
Hal serupa juga terjadi di Arofah. Kami wukuf plus melayani jemaah.
Di sana banyak sekali jemaah kesasar, lupa maktabnya usai ke toilet dan sebagainya. Kami pun mengantarnya.
Bahkan kami harus mensweeping tenda-tenda sebelum meninggalkan Arofah.
Memastikan semua jemaah sudah bergeser ke Muzdalifah. Jangan sampai ada yang tertinggal.
Di Mina lebih lagi. Saat pertama datang untuk menjalankan Jumrah Aqobah, kami sudah di jeda untuk mengantarkan jemaah yang lupa jalur ke hotelnya.
Dua hari Mabit di Mina juga demikian. Kami mabit sambil melakukan pelayanan kepada jemaah.
Bahkan beberapa teman sampai ikut membantu membadalkan lontar jumrah jemaah yang sakit. Yakni lontar jumrah di hari kedua dan ketiga.
Ketika towaf ifadhoh dan sa’i juga demikian. Kami beribadah sambil melayani jemaah. Demikian halnya saat kami melakukan towaf wada’.
Bagaimana di Madinah? tentu lebih banyak lagi. Karena saya bertugas sebagai tim MCH Daerah Kerja (Daker) Madinah.
Sehingga sebagian besar waktu selama menjadi PPIH ada di Madinah. Tentu pelayanan di sana jauh lebih banyak.
Sehari-hari saat jemaah beribadah di Masjid Nabawi.
Berziarah ke Makam Nabi, dan ketika di sejumlah tempat-tempat ziarah yang ada di sana, kami menjalankan tugas pelayanan sekaligus beribadah.
Baru hitungan hari kami kembali ke tanah air, rasa kangen terhadap semua aktivitas itu sudah menghantui. Kami ingin kembali, menjalankan tugas melayani jemaah haji di tanah suci. Semoga. (selesai)
BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Suasana Haru Warnai Pemberangkatan 4 Kloter CJH Bojonegoro ke Asrama Haji Sukolilo Surabaya |
![]() |
---|
Rakernas Evaluasi Ibadah Haji 2024, Menag Minta Bahas Enam Upaya Peningkatan Kualitas Haji |
![]() |
---|
Masih Ada 2 Jamaah Haji Tulungagung Tertinggal di Tanah Suci Karena Sakit |
![]() |
---|
10 Jemaah Haji Embarkasi Surabaya Tak Bisa Pulang karena Dirawat, Begini Kondisinya |
![]() |
---|
Kondisi Mulai Pulih, Satu Jamaah Haji Asal Jombang yang Tertinggal di Mekkah Kembali ke Tanah Air |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.