Berita Surabaya
OJK KOSB Nilai Stabilitas IJK di Jatim Tetap Stabil dengan Kinerja Intermediasi yang Kontributif
OJK KOSB menilai stabilitas Industri Jasa Keuangan (IJK) tetap terjaga stabil dengan kinerja intermediaries yang kontributif
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
SURYA.co.id | SURABAYA - Kantor Otoritas Jasa Keuangan Jawa Timur atau OJK KOSB menilai stabilitas Industri Jasa Keuangan (IJK) tetap terjaga stabil dengan kinerja intermediaries yang kontributif didukung oleh likuiditas yang memadai dan tingkat permodalan yang kuat.
"Di tengah volatilitas pasar keuangan, tekanan capital outflow akibat pelemahan nilai tukar serta ketidakpastian perekonomian global, pasar modal masih menunjukkan perkembangan yang baik," kata Kepala OJK KOSB, Giri Tribroto, dalam rilisnya, Selasa (16/7/2024).
Sampai April 2024 jumlah Single Investor Identification (SID) Saham meningkat menjadi 748.571 atau tumbuh 21,17 persen (yoy), SID Surat Berharga Negara (SBN) meningkat menjadi 144.740 SID atau tumbuh 20,16 persen (yoy), dan SID Reksadana meningkat menjadi 1.574.884 SID atau tumbuh 16,80 persen (yoy).
"Posisi April 2024, nilai transaksi saham di Jawa Timur sebesar Rp 21,28 triliun atau meningkat 45,32 persen dibandingkan posisi yang sama tahun lalu," jelas Giri.
Sedangkan jumlah kepemilikan saham tercatat sebesar Rp 93,92 triliun atau meningkat 5,41 persen (yoy).
Di industri pengelolaan investasi, nilai penjualan reksadana dalam rupiah sampai dengan April 2024 tercatat sebesar Rp 1,53 triliun atau turun 22,06 persen (yoy).
Namun demikian tercatat peningkatan jumlah investor institusi sebesar 3,18 persen dan jumlah investor perorangan sebesar 69,05 persen.
Sedangkan penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF) yang merupakan alternatif pendanaan bagi UMKM, hingga 30 April 2024 di Jawa Timur telah terdapat 27 Penerbit, 8.256 pemodal, dan total dana yang dihimpun sebesar Rp 38 miliar.
Sedangkan perkembangan sektor perbankan, kredit perbankan pada posisi April 2024 tumbuh 5,87 persen (yoy) menjadi sebesar Rp 574 triliun.
Sementara itu, secara tahunan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 8,40 persen (yoy) atau menjadi sebesar Rp 772 triliun.
"Hal tersebut mengakibatkan LDR di Jawa Timur pada posisi April 2024 menjadi sebesar 73,84 persen," ungkap Giri.
OJK terus mendorong kinerja intermediasi perbankan dengan tetap menjaga keseimbangan antara pertumbuhan pembiayaan/kredit dan terjaganya likuiditas.
Likuiditas industri perbankan pada April 2024 dalam level yang memadai dengan rasio-rasio likuditas yang terjaga.
Rasio Alat Likuid/NonCore Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/DPK (AL/DPK) masing-masing sebesar 101,97 persen dan 21,59 persen, atau tetap jauh di atas treshold masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen.
"Sementara itu, kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL net perbankan sebesar 1,42 persen dan NPL gross sebesar 3,45 persen. Seiring pemulihan yang terus berlanjut di sektor riil khususnya di sektor UMKM," beber Giri.
Selanjutnya, Perbankan di Jawa Timur tetap perlu memperhatikan risiko utama yaitu risiko pasar dan dampaknya pada risiko likuiditas terkait sentimen suku bunga global yang masih tetap tinggi, serta potensi peningkatan risiko kredit pasca berakhirnya masa relaksasi kredit restrukturisasi terkait Covid-19 akhir Maret 2024.
"Perbankan perlu terus meningkatkan daya tahan melalui penguatan permodalan dan menjaga coverage CKPN secara memadai, serta secara rutin melakukan stress test untuk mengukur kemampuan permodalan dalam menyerap potensi risiko," terang Giri.
Pada sektor Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun (PPDP), kinerja asuransi jiwa dan asuransi umum berupa akumulasi pendapatan premi di Maret 2024 masing-masing mencapai Rp 3,8 triliun atau turun 1,29 persen yoy dan Rp 1,06 triliun atau turun 3,14 persen.
Di sisi industri dana pensiun, total aset dana pensiun per April 2024 tumbuh sebesar 2,67 persen yoy dengan nilai sebesar Rp 4,25 triliun, meningkat dari posisi April 2023 sebesar Rp 4,14 triliun peningkatan ini sejalan dengan pertumbuhan investasi sebesar 2,46 persen yoy dengan nilai sebesar Rp 4,13 triliun meningkat dari posisi April 2023 sebesar Rp 4,03 triliun.
Pada perusahaan penjaminan, nilai aset tumbuh 11,37 persen yoy dengan nilai mencapai Rp 0,57 triliun pada April 2024, dengan posisi aset pada April 2023 sebesar Rp 0,51 triliun.
Nilai penjaminan juga tumbuh 8,59 persen yoy dengan nilai mencapai Rp 7,61 triliun pada April 2024 dibandingkan pada April 2023 sebesar Rp 7 triliun.
Perkembangan sektor lembaga pembiayaan, perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML), piutang pembiayaan tumbuh menjadi 9,43 persen yoy pada April 2024 menjadi sebesar Rp 44,68 triliun.
Profil risiko Perusahaan Pembiayaan (PP) terjaga dengan rasio Non Performing Financing (NPF) gross tercatat sebesar 3,45 persen.
Perkembangan pembiayaan modal ventura di April 2024 terkontraksi sebesar 27,77 persen yoy (Desember 2023: -27,59 persen yoy), dengan nilai pembiayaan tercatat sebesar Rp 1,57 miliar (Desember 2023: Rp 1,53 miliar).
Untuk fintech peer to peer (P2P) lending, pertumbuhan outstanding pembiayaan di April 2024 terus melanjutkan peningkatan menjadi 31,53 persen yoy (Desember 2023: 21,55 persen yoy), dengan nominal sebesar Rp 8,2 triliun.
Tingkat risiko kredit macet secara agregat (TWP-90) dalam kondisi terjaga di posisi 2,59 persen (Desember 2023: 2,79 persen).
Perkembangan Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen (PEPK), pada periode Januari sampai dengan 31 Mei 2024, melalui Aplikasi Portal Pelindungan Konsumen (APPK), Kantor OJK di Provinsi Jawa Timur telah menangani 447 pengaduan dari konsumen Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) yang berkantor pusat di wilayah Jawa Timur.
"Berdasarkan dari pengaduan dengan total 447 yang masih dalam proses 27 sedangkan selesai 420, dengan jenis permasalahan yang paling banyak diadukan mengenai Perilaku Petugas Penagihan (65,62 persen), Penyalahgunaan Data Pribadi (9,17 persen), Restrukturisasi/Relaksasi Kredit/Pembiayaan/Pinjaman (8,31 persen), Fraud Eksternal (Penipuan, Pembobolan Rekening, Skimming Cyber Crime) (8,02 persen) dan SIstem Layanan Informasi Keuangan (4,58 persen)," papar Giri.
Dalam upaya penanganan isu pelindungan konsumen dan untuk mendorong pemerataan literasi dan inklusi keuangan, OJK akan terus melakukan program literasi dan inklusi keuangan secara masif secara tatap muka (offline) maupun daring (online) melalui Learning Management System (LMS) dan media sosial serta pengawasan perilaku PUJK.
Selanjutnya, hingga periode Juni 2024, OJK Provinsi Jawa Timur telah melaksanakan pemeriksaan market conduct kepada PUJK yang berkantor pusat di Surabaya Jawa Timur secara sampling dan juga melaksanakan 124 kegiatan edukasi keuangan yang menjangkau 19.159 orang peserta dari berbagai kalangan diantaranya pelajar, mahasiswa, UMKM, dan Perempuan.
| Berita Surabaya Hari Ini: Peluncuran Koperasi Digital, Jadwal Commuter Line yang Baru |
|
|---|
| Berita Surabaya Hari Ini: Golkar Buat Lomba Cipta Oleh-oleh, Investasi Mulai Naik, Prestasi Pelajar |
|
|---|
| 8 Landmark dan Ikon Budaya Kota Surabaya, Daya Tarik Wisata Ibu Kota Jawa Timur |
|
|---|
| Rute dan Lokasi Parkir Parade Surabaya Vaganza, Hari Ini 25 Mei 2025 Mulai Pukul 13.00 WIB |
|
|---|
| Patuhi Larangan Wisuda SMA/SMK di Jatim, Ini Cara Sederhana SMAN 2 Surabaya Rayakan Kelulusan Siswa |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/Kepala-OJK-KOSB-Giri-Tribroto.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.