Ibadah Haji 2024
Catatan Menjadi Petugas Haji - Belajar Tugas dan Fungsi Sebelum Berangkat ke Tanah Suci
Tim MCH dibagi menjadi tiga, Daerah Kerja (Daker) Makkah, Daker Madinah, dan Daker Bandara. Wartawan Harian Surya mendapat tugas di Daker Madinah.
Penulis: M Taufik | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Lolos seleksi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi tingkat pusat, tidak serta-merta bisa langsung berangkat ke tanah suci.
Ada satu tahapan penting yang harus dijalani. Yakni Bimbingan Teknis (Bimtek) selama 10 hari.
Dan khusus untuk tim Media Center Haji (MCH) ada tambahan bimtek selama tiga hari.
Semua proses itu dilaksanakan di Jakarta. Bimtek selama 10 hari, pada bulan Ramadan lalu, tepatnya tanggal 19 - 28 Maret 2024.
Kegiatan dipusatkan di Asrama Haji Pondok Gede.
Diikuti sekira 1.200 orang calon petugas haji hasil seleksi dari sekira 35.000 orang pendaftar dari seluruh Indonesia.
Calon petugas dibagi dalam beberapa tusi (tugas dan fungsi). Pembagian itu berdasar jenis layanan yang dipilih peserta sejak mendaftar.
Baca juga: Catatan Menjadi Petugas Haji - Hampir Pasrah, Berulang Kali Gagal Lampirkan Berkas Pendaftaran
Ada petugas transportasi, akomodasi, MCH, Linjam (perlindungan jemaah), petugas kesehatan, Bimbad (pembimbing ibadah), dan sebagainya.
Selama bimtek, peserta tinggal di Asrama Haji. Semua bercampur jadi satu.
Mereka yang berlatar belakang pejabat, aparat, wartawan, dan berbagai kalangan, semua berbaur.
Penempatan kamar di asrama maupun ruangan saat bimtek juga tidak ada pengecualian. Semua campur.
Selain para pembimbing dan pemateri dari Kemenag, selama proses bimtek peserta diawasi ketat oleh petugas dari TNI dan Polri. Sehingga pelatihan disiplin pun sangat terasa di sana.
Peserta mulai aktifitas sejak Subuh. Setelah salat berjamaah di masjid, lanjut senam bersama.
Pukul 06.45 WIB, semua peserta sudah harus berseragam lengkap dan berbaris di halaman Aula untuk mengikuti apel pagi.
Setelah itu peserta masuk kelas untuk mendapatkan materi. Berbagai hal seputar penyelenggaraan ibadah haji dibahas. Disampaikan oleh para ahli. Setiap materi waktunya dua jam.
Berjalan terus sampai sekira pukul 22.00 WIB. Hanya ada dua kali jeda istirahat, jam makan siang dan sore menjelang magrib.
Di semua sesi ada absen menggunakan barcode. Plus poto kegiatan yang diapload di aplikasi Penkin milik Kemenag. Benar-benar berlatih disiplin menjalankan tugas.
Rutinitas itu berjalan selama sepuluh hari. Peserta rata-rata hanya punya waktu tidur malam sekira dua sampai tiga jam.
Karena bertepatan dengan bulan Ramadan, jam 03.00 atau 03.30 WIB harus bangun untuk makan sahur.
Ini juga bagian dari agenda melatih petugas untuk memiliki daya tahan yang bagus, serta siap melayani jemaah dalam kondisi apapun.
Dengan berbagai materi yang didapat, calon petugas haji memang harus siap melayani jemaah. Apapun keluhan dan kebutuhannya. Karena jemaah tahunnya hanya petugas yang semua seragamnya sama.
Jemaah tidak tahu mana petugas transportasi, akomodasi, atau apapun itu. Mereka hanya paham bahwa yang berseragam petugas itu wajib melayani jemaah.
Di hari-hari terakhir, ada gladi posko. Dibuat simulasi seolah-olah sudah berada di Arab Saudi, dengan skenario potensi persoalan yang harus dihadapi.
Seperti adanya jemaah nyasar, pembagian makanan, pelayanan bus Sholawat, serta potensi-potensi persoalan lain yang kerap terjadi.
Dari situ, petugas yang belum pernah berhaji atau umroh sekalipun bisa semakin paham lapangan.
Sehingga mereka bisa langsung menjalankan tugas begitu sampai di tanah suci.
Pemahaman-pemahaman tentang ibadah haji juga diberikan. Tapi sebatas rukun dan wajib haji.
Karena bagi petugas, ibadah utamanya (di luar menjalankan rukun dan wajib haji) adalah melayani jemaah.
Khusus untuk petugas MCH, ada tambahan bimtek selama tiga hari. Waktunya digelar sekira satu bulan kemudian, di hotel yang berada di kawasan Menteng.
Bimtek lanjutan ini lebih fokus pada teknis peliputan selama di tanah suci
Tim MCH dibagi menjadi tiga, Daerah Kerja (Daker) Makkah, Daker Madinah, dan Daker Bandara. Wartawan Harian Surya mendapat tugas di Daker Madinah.
Selain melakukan peliputan untuk mengabarkan berbagai informasi ke tanah air, yang lebih penting adalah melayani jemaah.
Sehingga Tim MCH harus benar-benar bisa membagi waktu dan peluang. Melayani sambil mengumpulkan informasi untuk berita.
Aturan-aturan yang berlaku di Arab Saudi pun dipaparkan. Seperti larangan melakukan live report di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Menghormati budaya setempat, menaati aturan di sana, serta beberapa hal penting yang harus dilakukan selama meliput aktivitas haji.
Dengan modal bimtek selama 10 hari dan tiga hari itu, kami pun siap menjalankan tugas. Menjadi pelayanan Dhuyufurrahman pada musim haji 1445H/2004M. (bersambung)
BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Suasana Haru Warnai Pemberangkatan 4 Kloter CJH Bojonegoro ke Asrama Haji Sukolilo Surabaya |
![]() |
---|
Rakernas Evaluasi Ibadah Haji 2024, Menag Minta Bahas Enam Upaya Peningkatan Kualitas Haji |
![]() |
---|
Masih Ada 2 Jamaah Haji Tulungagung Tertinggal di Tanah Suci Karena Sakit |
![]() |
---|
10 Jemaah Haji Embarkasi Surabaya Tak Bisa Pulang karena Dirawat, Begini Kondisinya |
![]() |
---|
Kondisi Mulai Pulih, Satu Jamaah Haji Asal Jombang yang Tertinggal di Mekkah Kembali ke Tanah Air |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.