Pemkot Surabaya Segera Bagikan Bantuan Seragam Sekolah untuk Siswa dari Keluarga Miskin

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya membagikan ribuan bantuan seragam sekolah menjelang tahun ajaran baru 2024/2025.

Bantuan tersebut, menyasar siswa yang berasal dari keluarga miskin (gamis) maupun pra-gamis.

Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya telah melakukan pendataan terhadap calon penerima.

Siswa dari keluarga gamis/pra-gamis yang akan mendapatkan intervensi merupakan siswa yang sekolah di negeri maupun swasta.

Data siswa yang masuk kelas 1 SD dan VII SMP tersebut, diintegrasikan dengan data warga miskin yang ada di Dinas Sosial.

"Dalam proses PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) kami berkoodinasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) maupun Dinas Sosial, terutama terkait data gamis/pra-gamis," kata Kepala Dinas Pendidikan Surabaya Yusuf Masruh, Rabu (10/7/2024).

Menurutnya, penerima program tersebut tak hanya bagi mereka yang mendaftar sekolah melalui jalur PPDB afirmasi. Bahkan, siswa yang diterima di sekolah swasta juga mendapat intervensi tersebut apabila masuk dalam gamis/pra-gamis.

"Jalur apapun nggak perlu khawatir. Ketika yang bersangkutan daftar ulang, sudah keluar ukuran baju. Begitu juga dengan swasta. Nggak perlu khawatir," ucap Yusuf.

Ditargetkan, siswa tersebut dapat memperoleh seragam sekolah baru, maksimal setelah Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) selesai.

"Targetnya, pada tahun ajaran baru, begitu MPLS selesai, siswa percaya diri bisa dengan memakai seragam baru," Yusuf menuturkan.

Ini bukan kali pertama bantuan tersebut diberikan. Sebelumnya, Pemkot Surabaya juga telah menggulirkan bantuan serupa untuk memastikan warga kurang mampu bisa mengakses pendidikan secara optimis.

Tahun lalu, Pemkot Surabaya memberikan bantuan seragam setelan merah-putih untuk 4 ribu siswa SD dan 7 ribu siswa SMP.

Selain itu, mereka juga mendapat seragam Pramuka, olahraga, sepatu, beserta kelengkapannya.

Apabila digabungkan dengan siswa lama, jumlah intervensi bantuan seragam Pemkot Surabaya selama 2023 menyasar 55.751 siswa.

"Tentu yang kami prioritaskan mendapatkan lebih dahulu adalah yang berada di kelas 1 dan kelas 7," ujar Yusuf.

"Sebab, yang lama kan sudah memiliki seragam. Apabila siswa baru telah mendapatkan seragam, baru menyusul bantuan untuk siswa baru," jelasnya.

Yusuf optimis jumlah bantuan siswa miskin tahun ini menurun. Hal ini selaras dengan jumlah warga miskin di Surabaya yang juga menurun.

"Pemkot Surabaya selama ini kan juga memiliki sejumlah intervensi untuk membantu warga miskin. Kami menargetkan mereka bisa semakin sejahtera, sehingga lepas dari predikat warga miskin ini," Yusuf menjabarkan.

Selama ini, Pemkot Surabaya juga mendorong peningkatan partisipasi pendidikan dimulai dari usia dini hingga SMP atau sederajat melalui capaian Angka Partisipasi Kasar (APK) mulai PAUD, SD atau sederajat, maupun SMP atau sederajat.

Pemkot Surabaya juga proaktif dalam menyekolahkan kembali anak-anak yang sempat putus sekolah.

Mengutip data Dinas Pendidikan Surabaya, persentase APK di Surabaya selalu meningkat tiap tahunnya.

Untuk jenjang SMP misalnya, APK meningkat dari tahun 2020 (98,93 persen), menjadi 110,64 persen di 2021, 108,47 persen di 2022, dan 108,51 di 2023.

Pengadaan program seragam gratis tersebut juga menggandeng sejumlah UMKM penjahit di Surabaya.

"Kami sudah siapkan puluhan penjahit yang bersinergi dengan masing-masing sekolah dalam proses pengadaan seragam ini," kata Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya, Dewi Soeriyawati dikonfirmasi terpisah.

➢ IKUTI UPDATE BERITA MENARIK LAINNYA di GOOGLE NEWS SURYA.CO.ID